serta terlatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang ada pada masyarakat.
Tujuan dari mata pelajaran ekonomi di SMA adalah : a membekali siswa dengan sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk lebih
mendalami ilmu ekonomi, b membekali siswa dengan nilai-nilai etika ekonomi, c membantu siswa untuk memiliki jiwa wirausaha, d membantu
siswa untuk mengetahui dan mengerti peristiwa serta permasalahan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
Ruang lingkup ekonomi terdiri atas perilaku ekonomi dan kesejahteraan, mncakup aspek-aspek ekonomi, ketergantungan, spesialisasi
dan pembagian kerja, kewirausahaan dan pengelolaan keuangan perusahaan.
B. Kerangka Berfikir
Karps dan Yoel 1998 melakukan pengamatan di tingkat perguruan tinggi dan menemukan dalam kelas dengan mahasiswa yang berjumlah
kurang dari 40, hanya empat-lima mahasiswa saja yang menggunakan 75 dari waktu interaksi yang disediakan. Steven dan Slavin 1995 melakukan
penelitian selama dua tahun dengan menggunakan model kooperatif yang menerapkan kerja sama sebagai filosofi untuk mengubah organisasi sekolah
dan ruang kelas serta proses instruksionalnya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa setelah dua tahun, dengan keaktifan siswa memiliki
prestasi akademik yang jauh lebih tinggi pada mata pelajaran serta para siswa juga memiliki hubungan sosial yang lebih baik.
Ross dan Raphael 1990 menemukan bahwa komunikasi dalam kelompoklah yang menyebabkan meningkatnya prestasi akademik siswa.
Antil, dkk 1998 melakukan studi untuk meneliti hubungan antara kelaziman, konseptualisasi, dan praktek penggunaan pembelajaran kooperatif oleh guru-
guru SD. Berdasarkan wawancara dengan 21 guru yang dipilih secara acak dari 85 guru SD, hasil penelitiannya ini menunjukkan bahwa mereka
menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan beberapa pertimbangan bahwa pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa dalam hal-hal sebagai
berikut : 1.
Meningkatkan pengetahuan akdemik Berdasarkan penelitian ini, sekitar 76 atau dari 16 guru meyakini bahwa
pembelajaran kooperatif sangat membantu memajukan pengetahuan akademik siswa. dalam pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa, mempercepat proses belajar siswa. Slavin 1995 juga mengatakan bahwa dalam pembelajaran
kooperatif siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari empat-lima orang . Hal ini dimaksudkan agar interaksi siswa
menjadi maksimal dan efektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Siswa Terlibat Aktif
Pembelajaran kooperatif membantu siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dari 15 guru 17 yang diteliti, mereka mengungkapkan
bahwa pembelajaran kooperatif sangat baik, hal ini dikarenakan dalam pembelajaran kooperatif siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pelajaran,
aktif dalam belajar, dan bisa bekerja sama di dalam kelompok untuk menyelesaikan tuga-tugas yang diberikan.
3. Pengetahuan Sosial
Kepercayaan kelompok terpusat pada keunggulan aspek sosial dari pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif, pelajar dibantu
untuk belajar bekerja sama dengan teman sebayanya dan berusaha untuk menemukan nilai kebersamaan di dalam kelompok belajar. Dalam
pembelajaran kooperatif juga siswa dapat belajar tentang keterampilan sosial seperti belajar mengemukakan pendapat, belajar mendengarkan
orang lain serta belajar saling menghormati terhadap yang lain. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu metode alternatif yang
dapat meningkatkan keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran di sekolah. Teams Games Tournaments TGT
adalah salah satu tipe metode pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan. Pada pembelajaran
kooperatif tipe TGT ini sangat ditekankan kerja sama dan kebersamaan dalam kelompok. Masing-masing kelompok memiliki tujuan yang sama yaitu
mendapatkan penghargaan yang terbaik. Untuk mendapatkannya, masing- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masing individu harus menyumbangkan nilai yang terbaik karena pada prinsipnya dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan kelompok ditentukan
oleh keberhasilan individu sebagai anggota kelompok. Tanggung jawab individu juga sangat diperlukan dalam kelompok. Untuk dapat memahami
materi dan mengerjakan soal-soal dengan baik, mereka harus terlibat secara aktif dalam kelompok. Adanya penghargaan kelompok menimbulkan masing-
masing anggota kelompok memiliki motivasi belajar yang kuat. Sesuai dengan tuntutan penbelajaran saat ini yaitu student oriented
pembelajaran yang berpusat pada siswa, diharapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat menunjukkan efektivitas yang sangat tinggi bagi
perolehan hasil belajar siswa, baik itu dilihat dari pengaruhnya terhadap penguasaan materi maupun dari pengembangan dan pelatihan sikap serta
keterampilan sosial yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam belajar sangat diperlukan adanya suatu aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku
menjadi kegiatan. Tidak akan ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau dasar yang sangat penting dalam
interaksi belajar mengajar. Aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja oleh siswa, tetapi juga harus dilakukan di luar kelas, kapanpun,
dimanapun agar mendapat prestasi yang baik. Biasa melakukan, seperti halnya aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, rajin belajar setiap
waktu tanpa ada harus menunggu disuruh, rajin membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi yang disampaikan oleh guru, rajin mencoba
mengerjakan soal-soal yang terdapat di dalam buku, dan juga melakukan aktivitas lainnya untuk meningkatkan prestasi.
31
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan
substantif yaitu suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam
sebuah proses perbaikan dan perubahan Hopkins, 1993:44. Penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan
tindakan nyata dan proses pengembangan, kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan
informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan keaktifan siswa. Sehingga penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai
usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
B. Lokasi dan waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMA Santa Maria, Jalan Ireda No. 19 A Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan bulan Januari 2009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI