BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan termasuk ke dalam penelitian tindakan kelas. Tindakan kelas adalah penelitian yang
bersifat mandiri yang dilakukan oleh partisipasi dalam lingkungan sekolah. Penelitian ini merupakan satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2.
2. Obyek Penelitian Obyek penelitiannya adalah peningkatan pemahaman siswa melalui
penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mata pelajaran Akuntansi.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di SMA Stella Duce
2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – April 2009.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga siklus yang diuraikan sebagai berikut:
1. Siklus pertama Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam tiga kali
pertemuantatap muka di kelas. Kegiatan tersebut meliputi: a. Perencanaan
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division STAD, yaitu meliputi:
1 Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan para siswa. Dasar yang digunakan untuk
memetakan siswa adalah daftar nilai sebelumnya. Setelah mengetahui hasil siswa, peneliti dan guru meranking siswa
dari siswa yang mempunyai nilai tertinggi sampai dengan siswa yang mempunyai nilai terendah kemudian membagi
siswa secara heterogen berdasarkan tingkat prestasi dan jenis kelamin, menjadi kelompok kecil yang masing-masing
kelompok beranggotakan 4 empat siswa. Selain itu, perangkat lain yang disiapkan dalam tahap ini adalah: rencana
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD,
lembar kerja siswa, kuis, kuesioner minat, lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.
2 Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi: a Instrumen observasi partisipasi siswa dalam diskusi kelas
antara lain: mengikuti kegiatan diskusi secara aktif, memusatkan perhatian pada materi diskusi, dan
mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan. b Lembar penilaian kemampuan kelompok dalam bekerja
sama. c Lembar penilaian kemampuan siswa mengerjakan kuis
individu yang dilakukan pada setiap akhir siklus untuk melihat seberapa besar peningkatan yang dialami tiap
siswa selama pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
b. Tindakan Pada tahap ini, penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division STAD sesuai dengan rencana
tindakan yang telah dibuat pada saat perencanaan. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1 Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari dengan melibatkan
siswa dalam diskusi kelas. 2 Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen
beranggotakan empat orang, dan membagikan lembar kerja untuk masing-masing kelompok. Siswa dalam kelompok
mengerjakan lembar kerja, sementara peneliti berkeliling memantau kegiatan tersebut.
3 Guru dan siswa mendiskusikan dan mengoreksi hasil kerja kelompok secara bersama.
4 Guru memberi soal kuis secara lisan atau tertulis dan siswa mengerjakannya secara individual.
c. Observasi Tahap ini dilaksanakan bersamaan waktunya dengan tahap
tindakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi: partisipasi
siswa dalam diskusi kelas dan interaksi siswa dalam kegiatan kelompok kooperatif. Pengamatan dilakukan dengan bantuan
instrumen observasi dan dilengkapi perekaman dengan video camcorder.
d. Refleksi Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan
penyimpulan hasil observasi terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran. Ada dua macam refleksi yang dilakukan, yaitu:
1 Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam
pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya penyesuaian rencana pembelajaran dan
atau instrumen yang perlu disempurnakan. 2 Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk
mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai indikator
keberhasilan tindakan telah tercapai.
2. Siklus kedua Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya
sama dengan siklus pertama, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Tindakan pada siklus kedua ini ditentukan berdasarkan hasil
refleksi pelaksanaan siklus pertama. Di samping itu, pelaksanaan siklus kedua ini juga dilaksanakan selama dua kali pertemuan.
3. Siklus ketiga Jika hasil yang diperoleh kurang menunjukkan perubahan yang
signifikan, maka dapat dilakukan siklus ketiga. Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus ketiga pada dasarnya sama dengan
siklus pertama, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Tindakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada siklus ketiga ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus kedua. Disamping itu pelaksanaan siklus ketiga ini
juga dilaksanakan selama dua kali pertemuan.
E. Instrument penelitian