BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia hidup di dunia ini tidak pernah terlepas dari kegiatan belajar, baik itu belajar dari lingkungan formal sekolah, informal
keluarga dan masyarakat, maupun nonformal kursus atau pelatihan. Belajar merupakan suatu proses tingkah laku yang ada pada dirinya dalam
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dengan kegiatan belajar inilah seseorang dapat mengembangkan seluruh kemampuan kognitif, afektif,
motorik dan sosial. Salah satu lembaga pendidikan formal yang sangat erat kaitannya
dengan belajar adalah sekolah. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah, siswa diharapkan memiliki kompentensi kognitif. Dari
berbagai macam pelajaran yang diajarkan, salah satu pelajarannya adalah pelajaran akuntansi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pelajaran akuntansi dipelajari siswa kelas XI semester genap dan kelas XII semester gasal. Pelajaran ini bukan hanya untuk dipelajari, namun
pelajaran ini juga termasuk salah satu pelajaran yang diujikan pada saat Ujian Nasional. Oleh karena itu, siswa diharapkan dapat memahami
pelajaran akuntansi dengan baik. Namun pada kenyataannya, menurut guru pengampu mata
pelajaran, banyak siswa yang kurang memahami materi pelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akuntansi tersebut. Oleh sebab itu, peneliti tertarik mengadakan observasi untuk mengetahui penyebab dari kurang pahamnya siswa. Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu bahwa: 1. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran
Dari pengamatan peneliti, ketika guru menjelaskan materi beberapa siswa hanya mendengarkan saja, ada tiga siswa yang mengantuk dan
merebahkan kepalanya di meja, ada beberapa siswa yang bercerita dengan teman sebangkunya.
2. Siswa kurang mendapat kesempatan untuk mengekspresikan pengetahuannya
Dalam metode pembelajaran ini, guru menjadi pusat dalam pembelajaran. Metode yang digunakan oleh guru yaitu ceramah dan
diskusi. Pada saat menjelaskan guru menggunakan metode ceramah, sedangkan saat membahas soal guru menggunakan metode diskusi.
3. Siswa kurang termotivasi dalam pelajaran akuntansi Disadari, bahwa jurusan IPS merupakan jurusan yang kurang diminati
sehingga siswa yang memilih jurusan IPS hanyalah siswa yang tidak masuk ke jurusan IPA meskipun ada pula siswa yang benar berminat
masuk pada jurusan IPS. Dari hasil pengamatan pada saat observasi, peneliti berusaha mencari
akar permasalahannya. Akar permasalahan yang mungkin menjadi penyebab kurangnya pemahaman siswa yaitu metode pembelajaran yang dilakukan
guru cenderung tradisional ceramah. Oleh karena itu, guru perlu mencoba PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa. Beberapa metode yang dapat digunakan yaitu metode Team Games
Tournamen , metode Jigsaw, metode Student Team Achievement Division,
metode Learning Together. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang metode pembelajaran kooperatif khususnya tipe STAD pada mata pelajaran siswa terhadap peningkatan pamahaman
siswa. Alasan peneliti memilih metode STAD adalah peneliti menduga
bahwa dengan metode STAD setiap individu siswa akan membangun kerjasama yang baik dan tanggung jawab yang tinggi dalam pembelajaran.
Selain itu juga, keterlibatan dari semua siswa akan muncul karena keberhasilan kelompok merupakan tanggung jawab semua anggota
kelompok.
B. Batasan Masalah