Pemahaman siswa PTK Penelitian Tindakan Kelas

e. Team recognition Kelompok yang memperoleh skor tertinggi akan mendapatkan penghargaan. 3. Langkah-langkah dalam STAD Student Teams Achivement Division http:learning-with-me.blogspot.com200609pembelajaran.html17 a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll. b. Guru menyajikan pelajaran. c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. d. Guru memberi kuis pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu. e. Memberi evaluasi. f. Penutup.

C. Pemahaman siswa

1. Menurut kamus bahasa Indonesia konteporer 1991 pemahaman adalah proses, perbuatan atau cara memahami dan memahamkan. 2. Definisi akuntansi menurut Kieso dan Weygant 1995 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Akuntansi adalah sebagai suatu disiplin ilmu deskriptif atau analisis. Akuntansi mengidentifikasikan sejumlah besar kejadian dan yang merupakan ciri dari aktivitas ekonomi. Melalui pengukuran, pengklasifikasian dan pengikhtisaran, akuntansi menyusutkan data tersebut menjadi pos-pos yang relatif sedikit, sangat penting dan saling berkaitan. Bila dirakit dan disusun dengan tepat akan menggambarkan kondisi keuangan, hasil operasi dan arus kas dari suatu kesatuan ekonomi tertentu. 3. Pengukuran Tingkat Pemahaman Suwardjono 1991 menyatakan ukuran pemahaman atau keberhasilan siswa dalam mempelajari materi mata pelajaran dilihat dari nilai yang diperoleh siswa. Menurut Arikunto 1991 ada beberapa skala penilaian yang dapat mengukur pemahaman atau keberhasilan siswa dalam mempelajari materi mata pelajaran, yaitu: a. Skala bebas adalah skala penilaian yang tidak tetap. Ada kalanya skor tertinggi 20, lain kali 25, lain kali 50. ini semua tergantung dari banyak dan bentuk soal. b. Skala 0-10 adalah skala penilaian untuk angka 0 adalah angka terendah dan angka 10 adalah angka tertinggi. c. Skala 0 – 100 adalah skala penilaian yang lebih halus dibanding skala 0 -10, karena skala ini menilai dalam bilangan bulat. d. Skala huruf adalah skala penilaian yang menggunakan huruf A, B, C, D dan E. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 2.1 Skala penilaian Angka 10 Angka 100 Huruf Keterangan 8.0 – 10 80 – 100 A Sangat baik 6.6 – 7.9 66 – 79 B Baik 5.6 – 6.5 56 – 65 C Cukup 4.0 – 5.5 40 – 55 D Kurang 3.0 – 3.9 30 – 39 E Gagal Sumber : Suharsimi Arikunto 1991

D. PTK Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian PTK Penelitian Tindakan kelas Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classromm Action Researsh CAR , yaitu suatu action research yang dilakukan di kelas. Ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut Suharsimi Arikunto, 2006:3, yaitu: a. Penelitian Penelitian ini berhubungan dengan suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara atau aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. b. Tindakan Tindakan berhubungan dengan suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. c. Kelas Pengertian ruang kelas tidak terikat hanya pada ruang kelas, tetapi mengandung pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Menurut Rustam, PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang, malaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang mengarah kepada tindakan-tindakan secara terstruktur terhadap sekelompok siswa pada waktu yang sama dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran. 2. Manfaat PTK Menurut Wibawa Susento, 2007, pelaksanaan PTK oleh guru akan meningkatkan mutu pelajaran, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan mutu pelajaran, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan relevansi dan efisiensi pengelolaan pembelajaran dan menumbuhkan budaya meneliti dikalangan guru. Dalam website PPPG tertulis Bandung Susento, 2007 dijelaskan bahwa manfaat PTK sebagai berikut: a. Inovasi pembelajaran Dalam inovasi pembelajaran guru perlu selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu melahirkan model pembelajaran yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sesuai dengan tuntutan kelasnya. Dalam konteks ini, guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, jika guru melakukan PTK dari kelasnya sendiri, dan berangkat dari persoalannya tersebut, maka secara tidak langsung telah terlibat dalam proses inovasi pembelajaran. b. Pengembangan Kurukulum di Sekolah dan di Kelas Untuk kepentingan pengembangan kurikulum pada level kelas, PTK akan sangat bermanfaat sebagai salah satu sumber masukan. PTK dapat membantu guru untuk lebih dapat memahami hakikat secara empirik dan bukan sekedar pemahaman secara teoritik. c. Peningkatan profesionalisme guru Guru yang profesional, tidak akan merasa enggan melakukan berbagai perubahan dalam praktek pembelajaran sesuai dengan kondisi kelasnya. PTK merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami apa yang terjadi di kelas, kemudian meningkatnya menuju ke arah perbaikan- perbaikan secara profesional. Guru yang profesional perlu melihat dan menilai sendiri secara kritis terhadap praktek pembelajarannya di kelas, guru pada ahkirnya akan mendapat otonomi secara profesional. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Siklus PTK Model PTK secara umum dilakukan melalui proses berulang yang tiap siklus terdiri dari 4 langkah sebagai berikut: a. Perencanaan tindakan Perencanaan tindakan hendaknya memanfaatkan secara optimal teori-teori yang relevan dan pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh dari masa lalu dalam kegiatan pembelajaran atau penelitian yang sebidang. Dalam hal ini penulis akan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk diterapkan didalam kelas. b. Pelaksanaan tindakan Jika perencanaan telah selesai dilakukan, maka skenario tindakan dapat dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang aktual menggunakan metode STAD sesuai dengan rencana yang disusun. Untuk menjamin mutu kegiatan pembelajaran, guru atau tim peneliti dapat memodifikasi tindakan walaupun implementasi sedang dalam proses, tetapi jika tidak terlalu mendesak perubahan dapat dilakukan setelah satu siklus selesai. c. Observasi Pada saat pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan. Secara umum, kegiatan observasi dilakukan untuk merekam proses yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Refleksi Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan.

E. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 1 29

Implementasi model pembelajaran cooperative learning teknik Quick On The Draw untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

2 16 238

Penerapan metode pembelajaran role playing pada pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi siklus akuntansi : penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 1 221

Peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran akuntansi SMA : studi kasus pada siswa kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 4 186

Peningkatan partisipasi, motivasi, dan prestasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran ekonomi : studi kasus siswa kelas XC SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 2 243

Peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe Teams Tournament pada mata pelajaran akuntansi SMA studi kasus siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri I Ngaglik

0 3 201

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA Studi kasus: Siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjan

0 0 186

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA (Penelitian dilaksanakan pada siswa Kelas XI IPS 1 SMA STELLA DUCE 2 Yogy

0 2 235