27 Selain itu, menyadari bahwa manusia akan mengalami penderitaan,
menua dan mati Maslow, dalam Feist Feist, 2006. Proses penerimaan diri merupakan proses mengolah sesuatu dari
dalam dan luar diri. Secara sederhana, Peneliti ingin memahami bagaimana proses penderita stroke menerima dirinya selama menderita
stroke.
C. METODE PENGAMBILAN DATA
Proses penerimaan diri tidak dapat dilihat secara kasat mata. Sehingga, self-report merupakan cara yang sesuai untuk mengumpulkan
data kualitatif dengan wawancara dan observasi ketika wawancara Tillery Fischbach, 2014. Penelitian kualitatif mengumpulkan data dalam
bentuk laporan verbal naturalistik, yaitu dengan cara wawancara atau pernyataan tertulis Smith, 2009. Wawancara digunakan sebagai metode
pengumpulan data utama dalam penelitian ini. Sedangkan, teknik wawanacara yang peneliti gunakan akan adalah wawancara semi-
terstruktur. Peneliti menggunakan teknik ini agar wawancara dapat berjalan sesuai dengan garis besar wawancara, namun dapat menggali data
yang sesuai sebanyak mungkin. Wawancara tak terstruktur dapat menggali sesuatu lebih dalam karena memungkinkan peneliti dan Informan
melakukan dialog dan pertanyaan yang telah dibentuk sebelumnya dan diubah sesuai respon Informan Meleong, 2006; Smith Osborn, 2009.
Sebelum sampai pada wawancara dan observasi, peneliti mencari Informan yang sesuai dengan yang dijelaskan dalam sub-judul D tentang
28
Informan Penelitian. Sebelum wawancara dimulai, peneliti memberikan
informed consent sebagai bentuk adanya kesepatakan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini bagi Informan dan bentuk tanggungjawab konfidential
peneliti pada Informan. Adapun Informed Consent berisi tentang identitas peneliti, tujuan penelitian, informan penelitian, metode pengambilan data,
hak dan kewajiban informan, serta penanggung jawab penelitian. Peneliti menginformasikan pada informan mengenai seberapa banyak data yang
berasal dari informan untuk dianalisis. Selain itu, peneliti juga menginformasikan
kepada informan
bahwa informan
berhak mengungkapkan dan membicarakan hal yang berkaitan dengan penelitian
sejauh yang informan ingin ungkapkan sehingga membuat informan nyaman. Informan berhak menghentikan proses ditengah wawancara jika
merasa tidak nyaman dengan kondisi yang terjadi. Dalam wawancara, peneliti akan banyak mengeksplorasi
pertanyaan yang berkaitan dengan pemaknaan Informan dalam pengalamannya selama proses penerimaan diri. Pemaknaan adalah hal
yang penting dalam penelitian AFI karena tujuan dari AFI adalah mengungkap bagaimana Informan memaknai dunia personal dan sosialnya
Smith Osborn, 2009. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa proses penerimaan diri yang ingin dilihat adalah proses Informan
mengolah berbagai hal atau peristiwa dalam hidupnya sehingga memiliki aspek-aspek penerimaan diri, maka pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh peneliti akan berkisar tentang bagaimana Informan mampu memaknai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 pengalamannya sehingga mampu memiliki aspek penerimaan diri.
Pertanyaan wawancara berkaitan pemaknaan peristiwa sebelum dan sesudah mengalami stroke merupakan pertanyaan yang tepat untuk
mengungkap proses penerimaan diri. Hal ini memungkinkan untuk melihat muncul atau tidak munculnya aspek penerimaan diri sesudah menderita
stroke. Observasi adalah satu salah cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data. Observasi digunakan sebagai teknik yang memperkaya data dan melengkapi wawancara Poerwandari, dalam
Liawati, 2006. Observasi dilakukan sebagai cara untuk menangkap respon Informan, selain jawaban, terhadap stimulus yang berupa pertanyaan,
seperti naik turun intonasi bicara, ekspresi muka dan gerak tubuh. Maka, teknik observasi yang peneliti gunakan adalah observasi Informan karena
peneliti langsung mewawancarai dan bertatap muka dengan Informan.
D. INFORMAN PENELITAN