17
C. PROSES PENERIMAAN DIRI
Salah satu teori yang dapat menjelaskan proses penerimaan adalah teori tahapan penerimaan kematian Stages of Dying yang dicetuskan oleh
Kubler-Ross 1969. Berk 2007 dan Santrock 2014 memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang teori ini karena menyertakan
penelitian-penelitian lebih lanjut. Berikut merupakan tahap-tahap dalam teori Kubler-Ross:
1. Denial atau Penyangkalan
Reaksi yang normal pada penderita penyakit terminal adalah penyangkalan. Penyangkalan ini berisi penolakan diri terkena
penyakit danatau tidak menerima bahwa dirinya akan mengalami kematian. Penyangkalan terjadi karena ketidaksiapan akan terkena
penyakit atau kemungkian kematian yang datang tiba-tiba. Penyangkalan biasanya terjadi dengan diiringi pertanyaan, “tidak
mungkin, bagaimana bisa ini terjadi?” 2.
Anger atau Marah Kemarahan muncul karena penyangkalan sudah mencapai
puncaknya atau perasaan tidak berdaya untuk melakukan hal-hal yang diinginkan karena efek dari penyakit yang diderita. Keluarga,
perawat atau orang lain disekitarnya merupakan objek yang dapat menjadi luapan amarah si penderita. Bahkan, Tuhan dapat menjadi
objek yang disalahkan. Pada titik ini, pertanyaan yang sering muncul adalah, “mengapa saya?”
18 3.
Bargaining atau Tawar-Menawar Tahap ketiga ini muncul karena seseorang memiliki harapan akan
kematian yang dapat ditunda. Tahap ini biasanya dilakukan kepada orang lain terutama Tuhan, dengan meminta berdoa agar
kematiannya ditunda. Bentuk tawar-menawar ini biasanya berbentuk janji untuk mengubah diri lebih baik dan janji untuk
melayani sesama atau Tuhan dan apabila dirinya diberi tambahan waktu hidup.
4. Depression atau Depresi
Depresi muncul pada tahap keempat saat Penyangkalan, Marah dan Tawar-Menawar tidak dapat menunda kematiannya. Perasaan
kecewa, bersalah, diam, menyendiri, menangis dan meracau merupakan hal umum yang terjadi pada tahap ini. Pada masa ini,
seseorang akan memutus hubungan dengan orang-orang yang dia cintai.
5. Acceptance atau Penerimaan-Diri
Tahap terakhir menurut Kubler-Ross adalah Penerimaan, entah terhadap diri maupun penyakit. Pada tahap ini, seorang
mengembangkan perasaan damai dan menerima takdir. Selain itu, tahap terakhir ini merupakan akhir dari perlawanan terhadap
kematian. Menarik diri dari lingkungan adalah hal yang wajar ketika seseorang pada tahap ini.
19 Proses Penerimaan Diri akan berisi rangkaian peristiwa yang
peneliti kelompokkan dalam tahap-tahap diatas. Teori ini relevan digunakan dalam penelitian ini karena tahap-tahap dalam penjelasan diatas
mampu membantu memahami rangkaian proses penerimaan diri yang terjadi.
Ada beberapa masukkan untuk Teori Kubler-Ross ini. Berk memberi masukkan bahwa tahap-tahap diatas jangan dilihat sebagai fix
sequences atau urutan yang pasti. Sementara itu, Kalish dalam Berk, 2007 melohat bahwa seseorang akan memperlihatkan penolakan terhadap
penyakit ada dirinya sesaat setelah mempelajari kondisi dirinya dan akan menerima diri sesaat sebelum meninggal. Kastenbaum dan Thuell dalam
Kail Kavanaugh, 2010 beranggapan bahwa Teori Kubler-Ross ini membutuhkan pendekatan yang lebih luas untuk melihat proses
penerimaan kematian seperti sosial budaya, kualitas perawatan di rumah sakit dan pendampingan keluarga. Sementara itu, Rodin dan Langer
dalam Santrock, 2007 menyarankan untuk memberikan perawatan di rumah supaya kontrol akan perilaku lebih baik, meningkatkan kebahagiaan
dan menambah usia harapan hidup.
D. INDONESIA DAN KELUARGA INTI