37
B. HASIL DAN PEMBAHASAN TIAP INFORMAN
Berikut merupakan hasil wawancara yang sudah peneliti bahas tiap informan. Tiap pembahasan informan berisi latar belakang informan dan
proses penerimaan diri informan berdasarkan kronologi.
1. INFORMAN I OH
a. MASA SEBELUM STROKE
Latar Belakang
OH merupakan wiraswatan berusia 65 tahun yang memiliki sebuah toko besi di Jalan Kaliurang km 13,5. Sebagai pendiri
sekaligus dan pemilik usaha, sejak 40 tahun yang lalu, OH tiap hari berada di tokonya untuk mengawasi kinerja karyawan, penjaga kasir
dan bertemu sales dari distributor. OH tidak memiliki istri dan anak sehingga sehari-hari dia secara mandiri tinggal di ruko bersama
karyawannya. OH merekrut sendiri karyawannya dan membagi jobdesk untuk
karyawannya. Selain itu, OH juga sekaligus menjadi pemegang uang dan akuntan yang mencatat pengeluaran dan pemasukan toko tiap
harinya. Maka, bagi OH memiliki karyawan yang mau bekerja angkat junjung sangat membantunya secara fisik dan psikologis karena
dirinya yang sudah tua tidak perlu lagi melakukan pekerjaan kasar seperti saat awal dia membuka usahanya.
38 Secara psikologis, OH merasa sangat terbantu dengan
kehadiran karyawan yang mau bekerja keras dan berkomitmen terhadap pekerjaannya. Dia merasa pekerjaannya aman ketika
karyawannya mampu bekerja, berkomunikasi dan melayani pembeli dengan baik. Karyawan yang mampu menulis dan menghitung
bernilai lebih baginya sehingga baginya pekerjaan pemilik itu murni “dibalik layar”.
Stressor yang menyebabkan Frustasi
Sejak 40 tahun yang lalu sampai 5 tahun belakangan, OH selalu mempunyai minimal 4 karyawan yang mampu membantu
pekerjaannya sesuai dengan jobdesknya masing-masing seperti supir, karyawan toko,
karyawan pengirim barang dan karyawan
pergudangan. Supirnya merupakan karyawan pertamanya sejak 40 tahun yang lalu, maka dia menyebut supirnya sebagai orang
kepercayaannya. Selama kurang lebih 35 tahun, banyak karyawan yang keluar masuk, namun tidak sulit mencari karyawan yang sesuai
dengan kriterianya seperti mau bekerja keras dan berkomitmen sehingga OH tidak terbebani dengan masalah karyawan.
Masalah karyawan mulai muncul sejak 2009, dimana satu persatu karyawan terbaiknya keluar sampai hanya supirnya yang
bertahan. Sekitar 30 karyawan sudah keluar masuk di tokonya selama 5 tahun ini. Bagi OH kualitas karyawan yang masuk tidak sebaik
39 kualitas karyawan yang keluar. Hal ini yang membuat OH merasa
kesulitan mencari karyawan. Karyawan yang sekarang tidak mau angkat junjung, sering bermain dengan telepon genggam; ditengah-
tengah pekerjaan sering tidur; tidak bisa menulis dan menghitung; ketika tidak tahu tentang harga atau letak barang, karyawannya tidak
mau bertanya pada OH; mudah mengeluh dan banyak hal lainnya. Mau tidak mau, OH melakukan pekerjaan kasar lagi dan menghadapi
pembeli sekaligus menjadi kasir. Pekerjaan yang menumpuk serta pikiran akan karyawan yang tidak sesuai dengan harapannya selama
bertahun-bertahun ini yang membuat OH stres karena OH belum pernah mengalami permasalahan seperti ini selama 40 tahun membuka
usahanya. Stres ini membuat pola makan dan istirahat menjadi kurang teratur. Kurangnya kepuasan fisik dan psikologis ini membuat OH
frustasi sehingga mengalami stroke pada tahun 2012.
b. MASA SERANGAN STROKE