INFORMAN PENELITAN METODE PENELITIAN

29 pengalamannya sehingga mampu memiliki aspek penerimaan diri. Pertanyaan wawancara berkaitan pemaknaan peristiwa sebelum dan sesudah mengalami stroke merupakan pertanyaan yang tepat untuk mengungkap proses penerimaan diri. Hal ini memungkinkan untuk melihat muncul atau tidak munculnya aspek penerimaan diri sesudah menderita stroke. Observasi adalah satu salah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Observasi digunakan sebagai teknik yang memperkaya data dan melengkapi wawancara Poerwandari, dalam Liawati, 2006. Observasi dilakukan sebagai cara untuk menangkap respon Informan, selain jawaban, terhadap stimulus yang berupa pertanyaan, seperti naik turun intonasi bicara, ekspresi muka dan gerak tubuh. Maka, teknik observasi yang peneliti gunakan adalah observasi Informan karena peneliti langsung mewawancarai dan bertatap muka dengan Informan.

D. INFORMAN PENELITAN

Kata ganti “Informan” digunakan peneliti untuk menunjuk narasumber dalam penelitian ini. Peneliti memilih “Informan” karena lebih cocok untuk menunjuk pada seseorang yang mampu memberikan informasi sekaligus perspektif. Neuman 2006 mengatakan bahwa Informan yang ideal memiliki beberapa unsur unsur yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 1. Informan yang tepat adalah seseorang yang familiar dengan budaya atau pengalaman terkait. Informan telah lama hidup dalam setting yang ingin diteliti. 2. Informan yang ideal adalah seseorang yang masih hidup di dalam konteks penelitian. Semakin lama seseorang sudah keluar dari konteks penelitian, maka semakin besar kemungkinan untuk membangun kembali ingatan tentang masa lalunya. 3. Informan yang ideal adalah seseorang yang memiliki banyak waktu dengan peneliti sehingga dalam proses wawancara, peneliti dapat menggali informasi dengan dalam dan efektif. Sebagai perbandingan, Neuman juga menyebutkan responden sebagai banyak orang yang diminta untuk terlibat dalam survey. Meskipun dalam survey terkandung pertanyaan terkait kepercayaan, pendapat atau perilaku seseorang namun, Groves 1996, dalam Social Research Methods, 2006 menegaskan bahwa survey adalah senjata utama kuantitatif quantitative beasts. Peneliti memutuskan untuk mendapatkan minimal 2 dua orang Informan yang memenuhi kedua syarat yang peneliti tentukan. Pietkiewicz dan Smith 2012 menyebutkan bahwa tidak ada aturan mengenai berapa banyak informan yang diambil. Pertimbangan berapa banyak informan tergantung pada kedalaman analisis dan bagaimana peneliti ingin membandingan secara kontras antara informan yang satu dengan yang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 Pietkiewicz dan Smith 2012 menyarankan pertimbangan pragmatis yaitu kemudahan atau kesulitan menghubungi calon peserta dan kelangkaan relatif demografis dari fenomena dalam menentukan seberapa banyak informan dalam penelitian. Dengan AFI, peneliti berusaha menghasilkan pemeriksaan mendalam dari fenomena tertentu; bukan untuk menghasilkan teori yang dapat digeneralisasikan pada seluruh populasi. Walaupun, membandingkan beberapa AFI pada masalah tertentu dapat memberikan wawasan ke dalam pola atau menemukan mekanisme universal Pietkiewicz Smith, 2012. Smith dan Osborn 2009 menyarankan pemilihan informan secara purposif dalam AFI. Pemilihan ini akan membentuk kelompok yang sangat spesifik. Maksud dari sampling ini agar pertanyaan penelitian akan bermakna dan relevan. Berangkat dari itu, peneliti menentukan Informan dalam penelitian ini dengan 2 dua syarat, yaitu: 1 Penderita stroke yang tidak memiliki keluarga inti atau selama perawatan tidak memiliki keluarga inti atau sudah tidak memiliki keluarga inti ketika perawatan. Penelitian juga tidak dimungkinkan mencari penderita stroke yang telahdapat menerima diri karena penerimaan diri merupakan pemaknaan Informantif individu. 2 Peneliti mencari penderita stroke yang menjalani rehabilitasi atau rutin checkup sesuai arahan dokter. Hal ini dilakukan dengan asumsi, penderita stroke yang mau dan punya daya 32 untuk sembuh atau meningkatkan kualitas hidup, artinya sudah pada tahap Acceptance atau tahap terakhir dalam tahapan krisis Kubler-Ross, 1969.

E. ANALISIS DATA