8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
1. Penelitian ini berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan
oleh Barata 2007 dengan judul “Pengaruh Penggunaan Strategi Brand Extension
Pada Intensi Membeli Konsumen”. Penelitian tersebut menganalisis pengaruh pengetahuan merek induk, persepsi kualitas,
inovasi, dan konsistensi konsep merek terhadap sikap brand extension pada intensi membeli secara menyeluruh global. Menggunakan 172
responden dengan respond rate 93, serta metode yang digunakan adalah non probability sampling
dan teknik pengolahan analisis data menggunakan Structural Equation Modelling SEM. Hasil penelitian ini
menunjukkan pengetahuan merek induk, persepsi kualitas, inovasi, dan konsistensi konsep merek berpengaruh positif terhadap sikap brand
extension pada intensi membeli.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Xie 2007 dengan judul
“Consumer Innovativeness and Acceptance of Brand Extensions”. Penelitian ini menganalisis hubungan antara Inovasi konsumen dengan
penerimaan perluasan merek. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara inovasi konsumen dengan penerimaan perluasan
merek brand extensions.
3. Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh Setyawati 2008
dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Merek Induk dan Persepsi Kualitas terhadap Sikap Brand Extension pada Intensi Membeli Kecap Sedaap di
Sidoarjo”. Penelitian ini meneliti adanya pengaruh pengetahuan merek induk dan persepsi kualitas terhadap sikap brand extension pada intensi
membeli kecap Sedaap di Sidoarjo. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang menggunakan kecap Sedaap di Sidoarjo, serta
menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan sampelnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan pengetahuan
merek induk dan persepsi kualitas terhadap sikap brand extension pada intensi membeli yang signifikan.
Dari beberapa penelitian diatas tentunya memiliki perbedaan dengan penelitian yang dibahas berikut ini, diantaranya
a Variabel-variabel yang digunakan :
Penelitian oleh Barata 2007 menggunakan variabel independen yaitu, pengetahuan merek induk, persepsi kualitas, inovasi dan konsistensi
konsep merek, sedangkan untuk variabel dependen adalah pengetahuan merek induk, persepsi kualitas, dan inovasi, sedangkan untuk variabel
dependen menggunakan sikap brand extensions dan intensi membeli. Penelitian oleh Xie 2007 hanya menggunakan variabel
independen consumer innovativeness dan variabel dependen brand extensions.
Untuk penelitian yang dilakukan oleh Setyawati, variabel-variabel yang digunakan hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Barata 2007, namun perbedaannya terletak pada variabel independen yaitu, pengetahuan merek induk dan persepsi kualitas, untuk variabel
dependen menggunakan sikap brand extension dan intensi membeli. Penelitian yang dibahas berikut ini juga menggunakan variabel
independen pengetahuan merek induk, persepsi kualitas, inovasi dan variabel dependen sikap brand extension dan intensi membeli, dalam
penelitian ini variabel konsistensi konsep merek tidak digunakan karena peneliti melihat ketiga variabel independen lebih sesuai dengan fakta dan
objek penelitian. b
Objek yang digunakan untuk penelitian :
Untuk penelitian yang dilakukan oleh Barata 2007 dan Xie 2007, menggunakan objek secara global menyeluruh.
Setyawati 2008, menggunakan kecap Sedaap sebagai objek dalam penelitiannya.
Penelitian yang dibahas berikut menggunakan shampo Dove sebagai objek dalam penelitian.
c Hasil penelitian
: Dari beberapa penelitian yang dijelaskan diatas, hasil yang didapat
adalah berhubungan signifikan positif, antara variabel independen dan variabel dependen.
2.2 Landasan Teori