33
A2B2 = Penambahan Na-CMC 2 dan gliserol 20 A2B3 = Penambahan Na-CMC 2 dan gliserol 30
A3B1 = Penambahan Na-CMC 3 dan gliserol 10 A3B2 = Penambahan Na-CMC 3 dan gliserol 20
A3B3 = Penambahan Na-CMC 3 dan gliserol 30
b. Peubah tetap
1. Total berat pati kimpul 3 gr
2. Total air 50 ml
3. Waktu pencampuran selama 15 menit
4.
Suhu pencampuran bahan ± 85
o
C 5.
Suhu pengeringan 75 ˚C selama 4 jam
c. Peubah berubah
1. Penambahan Na-CMC 1 , 2 , 3 bv
total
2. Penambahan gliserol 10 , 20 , 30 vb
pati
Data yang diperoleh dianalisa dengan analisi ragam untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perlakuan. Apabila terdapat perbedaan perlakuan maka
dilanjutkan dengan uji Duncan DMRT untuk mengetahui perbedaan perlakuan.
F. Parameter yang diamati
Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu : 1. Pati Kimpul
- Analisa kadar pati - Analisa kadar amilosa dan amilopektin
34
- Analisa kadar air Cara Pemanasan Apriyantono, dkk., 1989. - Rendemen.
2. Analisa terhadap produk - Analisa Kadar Air Cara Pemanasan Sudarmadji, dkk, 1997.
- Uji Laju transmisi uap air metode cawan Cuq et al., 1996. - Uji Fisik :
1. Ketebalan Cuq et al., 1996. 2. Elongasi persentase pemanjangan Cuq et al., 1996..
3. Tensile Strenght kekuatan Cuq et al., 1996. - Uji organoleptik Uji skoring warna dan tekstur Rahayu, 1998.
G. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari dua tahap, yaitu : 1. Tahap pembuatan pati kimpul
Tahap pembuatan pati kimpul diawali dengan beberapa tahapan yaitu: sortasi dan penimbangan, pencucian, pengupasan kulit, perendaman air garam,
pemarutan, penyaringan, pengendapan, pengeringan, penggilingan dan pengayakan.
a. Sortasi dan pembersihan bertujuan untuk memperoleh umbi yang utuh tanpa adanya luka atau cacat pada umbi.
b. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada umbi.
c. Pengupasan kulit menggunakan pisau stainlesstail yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran dari kulit kimpul.
35
d. Setelah pengupasan, dilakukan perendaman dengan penambahan garam 5 gram dalam 1000 ml air selama 15 menit. Tahap ini bertujuan untuk
menghilangkan gatal pada umbi dan mencegah reaksi pencoklatan pada umbi. e. Proses pemarutan bertujuan untuk memotong granula-granula pati pada umbi
agar dapat terekstrak keluar dari umbi ketika dilakukan penyaringan. f. Penyaringan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu ampas dari hasil penyaringan
pertama ditambahkan air sebanyak 500 ml kembali untuk dilakukan penyaringan ke-II. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan pati yang lebih
banyak. g. Hasil penyaringan Filtrat kemudian diendapkan selama ± 5 jam. Pati basah
yang mengendap dicuci beberapa kali agar dihasilkan pati kimpul yang putih bersih.
h. Kemudian dilakukan pemisahan antara pati basah dan air. Pati basah tersebut dikeringkan dalam oven suhu 85°C selama 2 jam. Selanjutnya dihaluskan
dengan blender, diayak dengan ayakan 80 mesh dan hasilnya adalah pati kimpul.
i. Setelah pati kimpul jadi, dilakukan analisa kimia antara lain kadar air dan kadar pati amilosa dan amilopektin.
j. Perlakuan yang terakhir adalah pengemasan. Pengemasan pati ini memiliki tujuan agar pati yang dihasilkan memiliki daya simpan yang lebih lama dan
terhindar dari jamur. Adapun diagram alir proses pembuatan pati kimpul Xanthosoma sagittifolium L Schott ditunjukkan pada Gambar 7.
36
Kimpul 1 kg
Air Pati basah
Filtrat Ampas
Analisa : Kadar pati, kadar amilosa dan
amilopektin, kadar air,dan Rendemen.
Gambar 8. Diagram Alir Pembuatan Pati Kimpul Sumber : Proborini, 2006
Pencucian Pengupasan
Penirisan Pencucian
Perendaman selama 15 menit Pencucian
NaCl 5 gr, air 1000 ml
Filtrat Pemarutan
Ekstraksi Penyaringan I
Ampas Inkubasi 5 jam
Pemisahan
Pengayakan 80 mesh
Pengeringan di oven dengan suhu 85°C sampai kering
Penyaringan II Ekstraksi
Pati
Kulit
Air 500 ml
37
2. Tahap pembuatan edible film ● Bahan baku pati kimpul dan air sebanyak 25 ml dicampur dalam wadah di atas
water bath suhu 85°C sambil dilakukan pengadukan 15 menit agar tercampur merata, setelah itu dilakukan penyaringan.
● Na-CMC yang telah ditimbang sesuai perlakuan ditambahkan air sebanyak 25 ml, dicampur dalam wadah di atas water bath sambil dilakukan pengadukan
selama ± 15 menit agar tercampur merata. ● Hasil saringan larutan pati dan Na-CMC dicampur sambil dipanaskan dan
diaduk, pengadukan dilakukan diatas water bath hingga homogen dengan suhu 85
o
C selama 15 menit. ● Setelah tercampur rata kemudian ditambahkan gliserol sesuai dengan perlakuan,
diaduk dan dicetak pada plat kaca. ● Pengeringan dilakukan pada Oven dengan suhu 75°C selama 4 jam.
38
Bahan baku Pati 3 gr +air 25 ml
Edible film Analisa kimia:
Kadar Air Uji transmisi uap air
Sifat fisik : ketebalan film
elongasi film persentase pemanjangan
Tensile Strenght kekuatan
Uji organoleptik: - Warna dan tekstur
Gambar 9. Diagram alir pembuatan edible film dari pati kimpul
Pencampuran kedua bahan, sambil dipanaskan
dan diaduk, pengadukan di atas water bath hingga
homogen ± 85
o
C, 15 menit
Pencetakan pada plat kaca
Pengeringan pada oven suhu 75°C Lama pengeringan, 4 jam
Penambahan gliserol
10, 20, 30 Penyaringan
Dipanaskan dan diaduk, pengadukan di atas water bath
hingga homogen ± 85
o
C, 15 menit Na-CMC 1, 2, 3
+ Air 25ml
39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa yang dilakukan pada penelitian ini dimulai dari analisa bahan baku pembuatan Edible Film, yaitu pati kimpul, kemudian dilanjutkan dengan analisa
produk Edible Film yang terdiri dari analisa kimia, fisik dan organoleptik. Analisa dilanjutkan dengan analisa keputusan dan finansial yang didasarkan pada
segi ekonomis apabila produk ini digunakan sebagai produk industri.
A. Hasil Analisa Bahan Baku
Pati kimpul yang digunakan dalam pembuatan Edible Film pada penelitian ini adalah pati kimpul yang lolos ayakan 80 mesh. Hasil analisa pati kimpul dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Komposisi kimia pati kimpul dalam 100 gr
Komponen Kandungan
Menurut Ridal 2003 Kandungan
Kadar air Kadar amilosa
Kadar pati Rendemen
9,830 31,270
83,470 13,500
10 29,240
84,680 14
Pada hasil analisa pati kimpul diketahui bahwa pati kimpul yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan Edible Film mempunyai kadar air 9,830 , kadar
pati 83,470 , dan kadar amilosa 31,270 . Hasil analisa pati kimpul pada penelitian ini berbeda dengan hasil analisa menurut penelitian Ridal 2003.
Kadar air pati kimpul pada penelitian ini sebesar 9,830 , sedangkan menurut Ridal 2003 kadar air pada pati kimpul 10, kadar air pati kimpul pada