Tahap Pembuatan Edible film

11 jembatan hidrogen dengan molekul Na-CMC yang lain, penggunaan Na-CMC sebagai derivat dari selulosa antara 0,01-0,8 akan mempengaruhi produk pangan seperti jelli buah, sari buah, mayonaise dan lain-lain Belizt and Grosch 1986. Menurut Nugroho 2009, Fungsi Na-CMC adalah mengikat air atau memberi kekentalan pada fase cair sehingga menstabilkan komponen lain. Natrium Carboxymethyl cellulose Na-CMC memiliki kemampuan larut dalam air, membentuk film dengan kekuatan tinggi, film yang jernih, tidak berminyak dan memiliki laju transmisi uap air yang rendah, selain itu penambahan Na-CMC dalam pembuatan edible film dapat mengasilkan film yang tahan lipid dan mempunyai kelarutan yang baik, sifat ini sangat menguntungkan terutama untuk pengemasan produk Chandra, 1997. Menurut Mc Hugh and Krochta 1994, Na-CMC dapat memantapkan sistem dispersi yang homogen pada pati, dapat meningkatkan kelenturan dan kemampuan memanjang dengan demikian keretakan edible film dapat dihindari.

3. Tahap Pembuatan

edible film Menurut Hansyah 2009, proses pembuatan edible film pada umumnya meliputi : proses pencampuran bahan, pengadukan, penyaringan, pencetakan pada plat kaca, dan pengeringan.  Bahan baku tepung glukomannan 3 gr dan air sebanyak 20 ml dicampur dalam wadah di atas water bath sambil dilakukan pengadukan selama ± 15 menit agar tercampur merata serta ditambahkan etanol 20 ml sedikit demi sedikit, setelah itu dilakukan penyaringan. 12  Carboxymethyl cellulose 1, etanol 10 ml dan air sebanyak 20 ml dicampur dalam wadah di atas water bath sambil dilakukan pengadukan selama ± 15 menit agar tercampur merata.  Dicampur sambil dipanaskan dan diaduk, pengadukan dilakukan diatas water bath hingga homogen dengan suhu 85 o C selama 15 menit.  Setelah tercampur rata kemudian ditambahkan plasticizer gliserol 3, diaduk hingga homogen dan dicetak pada plat kaca.  Pengeringan dilakukan pada Oven dengan suhu 75°C selama 4 jam. Bahan baku Tepung glukomannan 3 gr + air 20 ml + etanol 20 ml sedikit demi sedikit Edible film Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Edible film Hansyah, 2009 Dicampur sambil dipanaskan dan diaduk, pengadukan di atas water bath hingga homogen ± 85 o C selama15 menit Pencetakan pada plat kaca Pengeringan pada oven suhu 75°C Lama pengeringan 4 jam Penam- bahan gliserol 3 Carboxymethyl cellulose 1 + Etanol 10 ml + Air 20 ml Penyaringan 13

B. Kimpul Xanthosoma sagittifolium L Schott

Keterangan Gambar : 1. bagian batang dan daun 2. bagian akar 3. akar umbi besar 4. akar umbi kecil Gambar 3. Anatomi Kimpul Anonymous, 2008 b Kimpul atau di Indonesia dikenal dengan talas Belitung atau bote yang merupakan suku talas-talasan Anonymous, 2008 b . Kimpul merupakan jenis umbi-umbian yang banyak terdapat di daerah hutan hujan tropis. Pemanfaatan umbi kimpul Xanthosoma sagittifolium L Schott sebagai bahan pangan telah dikenal secara luas terutama di wilayah Asia dan Oceania. Di Indonesia, talas sebagai bahan makanan cukup populer dan produksinya cukup tinggi terutama di daerah Papua dan Jawa Malang dan Surabaya yang merupakan sentra-sentra produksi talas, sedangkan talas jenis kimpul ini umum dibudidayakan di Malaysia. Pengolahan kimpul saat ini kebanyakan memanfaatkan umbi segar yang dijadikan berbagai hasil olahan antara lain gethuk, keripik dan perkedel Marinih, 2005.