24
1. Break Even Point Titik Impas Susanto dan Saneto, 1994
Break Event Point adalah suatu keadan tingkat produksi tertentu yang menyebabkan besarnya biaya produksi keseluruhan sama dengan besarnya nilai
atau hasil penjualan. Jadi pada keadaan tersebut perusahaan tidak mendapat keuntungan juga tidak mengalami kerugian. Perhitungan BEP dapat ditentukan
dengan persamaan sebagai berikut:
BEP = FC P - VC
Keterangan : Po : Produk pulang pokok
FC : Biaya tetap VC : Biaya tidak tetap persatuan produk Rp
BEP : Titik Impas Rumus – rumus untuk mencari titik impas adalah sebagai berikut :
a. Biaya Titik Impas Biaya Tetap
BEP Rp = 1 – Biaya Tidak TetapPendapatan
b. Presentase Titik Impas BEP = BEP Rp x 100
Pendapatan
c. Kapasitas Titik Impas Kapasitas titik impas adalah jumlah produksi yang harus dilakukan
untuk mencari titik impas. Rumus kapasitas titik impas sebagai berikut : Kapasitas titik impas = Prosentase titik impas x pendapatan
25
2. Net Present Value NPV Susanto dan Saneto, 1994
Net Present Value merupakan selisih antara nilai investasi saat sekarang dengan nilai penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Suatu proyek dapat
dipilih bila NPV 0. NPV dapat ditujukan dengan persamaan sebagai berikut :
Rumus perhitungan NPV adalah sebagai berikut :
n
Bt - Ct NPV =
Σ
t = 1
1 + I¹ Keterangan
: Bt = Penerimaan pada tahun ke t
Ct = Pengeluaran pada tahun ke t t = 1, 2,3,….,n
n = Umur ekonomis dari proyek i = Tingkat bunga
3. Payback Periode Periode Pengembalian Modal Susanto dan Saneto, 1994.
Payback periode perhitungan jangka waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal yang ditanam pada proyek payback periode tersebut harus
lebih kecil dari nilai ekonomis proyek. Kriteria ini memberikan bahwa proyek akan dipilih jika mempunyai waktu
payback periode yang paling cepat. Nilai harapan ditujukan pada persamaan sebagai berikut :
I
PP =
Ab
26
Keterangan : I = Jumlah modal
Ab = Penerimaan bersih per tahun
4. Internal Rate of Return IRR Susanto dan Saneto, 1994