Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian DBD

DBD sebanyak 29 orang 50,0 dan kontrol atau masyarakat yang tidak mengalami DBD sebanyak 29 orang 50,0, seperti pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6. Distribusi Kejadian Demam Berdarah Dengue DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Kejadian DBD n Ya 29 50,0 Tidak 29 50,0 Jumlah 58 100

4.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan variabel independen pengetahuan, sikap, host umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agent keberadaan jentik dan environment tempat penampungan air dan variabel dependen kejadian DBD. Analisis ini dideteksi dengan menggunakan uji Chi- Square untuk hipotesis satu sisi pada tingkat kepercayaan 95 α=0,05 dari tabel silang 2x2 kasus kontrol untuk melihat besarnya Odds Ratio dari kejadian DBD.

4.3.1. Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian DBD

Pada Tabel 4.7 terdapat perbedaan persentase masyarakat yang memiliki pengetahuan baik 20,7 dengan kejadian DBD dan yang memiliki pengetahuan kurang baik 79,3. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan masyarakat dengan kejadian DBD. Dengan nilai p = 0,014 p0,05; OR=4,107 artinya masyarakat yang mengalami DBD berpeluang 4 kali mempunyai pengetahuan kurang baik dibandingkan masyarakat yang tidak DBD. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Pengetahuan Kejadian DBD p OR 95 Cl χ 2 Tidak Ya n n Baik 15 51,7 6 20,7 0,014 4,107 1,292;13,057 6,046 Kurang Baik 14 48,3 23 79,3 Jumlah 29 100 29 100 4.3.2. Hubungan Sikap dengan Kejadian DBD Hasil uji chi-square terdapat perbedaan persentase masyarakat yang mengalami DBD memiliki sikap baik 20,7 dibanding sikap kurang baik 79,3. Ada hubungan yang signifikan antara sikap masyarakat dengan kejadian DBD dengan nilai p = 0,027 p0,05; OR=4,884, artinya masyarakat yang mengalami DBD berpeluang 5 kali mempunyai sikap kurang baik dibandingkan masyarakat yang tidak mengalami DBD. Secara jelas dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.8. Hubungan Sikap dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Sikap Kejadian DBD p OR 95 Cl χ 2 Tidak Ya n n Baik 14 48,3 6 20,7 0,027 3,578 1,125;11,374 4,884 Kurang Baik 15 51,7 23 79,3 Jumlah 29 100 29 100 4.3.3. Hubungan Determinan Host, Agent, Environment dengan Kejadian DBD 1. Variabel Umur Pada Tabel 4.9 terdapat perbedaan persentase masyarakat yang memiliki umur 15 tahun 44,8 dengan kejadian DBD dan yang memiliki umur ≤15 tahun Universitas Sumatera Utara 55,2. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara umur masyarakat dengan kejadian DBD. Dengan nilai p = 0,016 p0,05; OR=3,868 artinya masyarakat yang mengalami DBD berpeluang 4 kali mempunyai umur ≤15 tahun dibandingkan masyarakat yang tidak DBD. 2. Variabel Jenis Kelamin Hasil uji chi-square terdapat perbedaan persentase masyarakat yang memiliki berjenis kelamin laki-laki 41,4 dan jenis kelamin perempuan 58,6 yang menagalami kejadian DBD. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin masyarakat dengan kejadian DBD dengan nilai p = 1,000 p0,05; OR=1,000, artinya masyarakat yang mengalami DBD berpeluang 1 kali mempunyai jenis kelamin perempuan dibandingkan masyarakat yang tidak mengalami DBD. 3. Variabel Pendidikan Terdapat perbedaan persentase masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi 44,8 dengan kejadian DBD dan yang memiliki pendidikan rendah 55,2. Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan masyarakat dengan kejadian DBD. Dengan nilai p = 0,188 p0,05; OR=2,014 artinya masyarakat yang mengalami DBD berpeluang 2 kali mempunyai pendidikan rendah dibandingkan masyarakat yang tidak DBD. 4. Variabel Pekerjaan Hasil uji chi-square terdapat perbedaan persentase masyarakat yang bekerja 86,2 dan yang tidak bekerja 13,8 pada kejadian DBD. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan masyarakat dengan kejadian DBD dengan nilai p = Universitas Sumatera Utara 1,000 p0,05; OR=1,000, artinya masyarakat yang mengalami DBD berpeluang 1 kali untuk tidak bekerja dibandingkan masyarakat yang tidak mengalami DBD. 5. Variabel Keberadaan Jentik Berdasarkan Tabel 4.9 terdapat perbedaan persentase masyarakat yang tidak memiliki keberadaan jentik 31,0 dengan kejadian DBD dan yang memiliki keberadaan jentik 69,0. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara keberadaan jentik masyarakat dengan kejadian DBD. Dengan nilai p = 0,009 p0,05; OR=4,222 artinya masyarakat yang mengalami DBD berpeluang 4 kali mempunyai keberadaan jentik dibandingkan masyarakat yang tidak DBD. 6. Variabel Tempat Penampungan Air Hasil uji chi-square terdapat perbedaan persentase masyarakat yang mengalami DBD antara yang ada tempat penampungan air 17,2 dibanding yang tidak ada tempat penampungan air 82,8. Ada hubungan yang signifikan antara tempat penampungan air masyarakat dengan kejadian DBD dengan nilai p = 0,043 p0,05; OR=3,388, artinya masyarakat yang mengalami DBD berpeluang 3 kali untuk tidak mempunyai tempat penampungan air dibandingkan masyarakat yang tidak mengalami DBD. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9.Hubungan Determinan Host, Agent dan Environment dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Variabel Determinan Kejadian DBD P OR 95 Cl χ 2 Tidak Ya n n Host 0,016 3,868 1,260;11,880 Umur 15 tahun ≤15 tahun 22 7 75,9 24,1 13 16 44,8 55,2 5,836 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 12 17 41,4 58,6 12 17 41,4 58,6 1,000 1,000 0,352;2,844 0,001 Pendidikan Tinggi Rendah 18 11 62,1 37,9 13 16 44,8 55,2 0,188 2,014 0,706;5,744 1,732 Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja 25 4 86,2 13,8 25 4 86,2 13,8 1,000 1,000 0,225;4,449 0,001 Agent Keberadaan Jentik Tidak ada Ada 19 10 65,5 34,5 9 20 31,0 69,0 0,009 4,222 1,409;12,657 6,905 Environment Tempat penampungan air Ada Tidak ada 12 17 41,4 58,6 5 24 17,2 82,8 0,043 3,388 1,006;11,411 4,077

4.4. Analisis Multivariat