Penyakit akibat Infeksi virus dengue ditemukan tersebar luas diberbagai Negara terutama di Negara tropik dan subtropik yang terlentak antara 30
⁰ lintang utara dan 40
⁰ lintang selatan seperti Asia Tenggara, pasifik barat dan Caribbean dengan estimasi kejadian sekitar 50-100 juta kasus setiap tahunnya.di Negara
indonesia yang merupakan Negara kepulauan yang terbentang antara 6 ⁰ Lintang
Utara dan 11 ⁰ lintang selatan dengan iklim yang tropik, terjadinya epidemik suatu
penyakit di Batavia Jakarta yang kemungkinan besar adalah dengue dilaporkan pertama kali oleh David Beylon pada tahun 1779 Djunaedi, 2006.
Penyakit demam berdarah Dengue di jawa timur pertama kali terjadi di Surabaya tahun 1968 dengan penderita 58 dan 24 orang meninggal duni Case
Fatality RateKFR sebesar 41,3. Pada tahu 1993 tercatat jumlah kasus 4.376 orang insidens 12,82 per 100.000 penduduk dengan jumlah kematian sebanyak 74 orang
CFR sebesar 1.69. Pada tahun 1997 telah meningkat menjadi 7.622 orang insidens 12,19 per 100.000 penduduk dengan jumlah kematian 138 orang atau CFR
sebesar 1,81 Soegeng, 2006.
2.2.3. Distribusi Menurut Waktu Time
Epidemi dengue dilaporkan sepanjang abad kesembilan belas dan awal abad keduapuluh di Amerika, Eropa selatan, Afrika utara, Asia dan Australia dan bebrapa
pulau di India . DBD telah meningkat dengan menetap baik dalam insiden dan distribusi sepanjang 40 tahun, dan pada potensial berisiko terhadap penularan virus
dengue WHO, 2012.
Universitas Sumatera Utara
Awal kejadian luar biasa penyakit Virus dengue setiap lima tahun selanjutnya mengalami peubahan menjadi tiga tahun, dua tahun, dan terakhirnya setiap tahun
diikuti dengan adnya kecenderungan peningkatan infeksi virus Dengue pada bulan- bulan tertentu Soegijanto, 2006.
Menurut Depkes RI 2004a, pola berjangkitnya virus Dengue dipengaruhi oleh iklim dan kelembaban udara. Pada suhu yang panas 28-32°C dengan
kelembaban yang tinggi, Nyamuk Aedes aegypti akan tetap bertahan hidup untuk jangka waktu lama. Di Indonesia karena suhu udara dan kelembaban tidak sama di
setiap tempat maka pola terjadinya penyakit agak berbeda untuk setiap tempat. Di jawa pada umumnya infeksi virus dengue terjadi mulai awal januari, meningkat terus
sehingga kasus terbanyak terdapat pada sekitar bulan April-Mei setiap tahun. 2.3.
Determinan Demam Berdarah Dengue 2.3.1.
Faktor Host Pejamu
Host merupakan manusia yang peka terhadap infeksi virus dengue. Faktor- faktor yang berkaitan dalam penularan DBD pada manusia antara lain golongan
umur, pendidikan, penghasilan, suku bangsa, kepadatan penduduk, perilaku hidup bersih dan sehat T.Azizah, 2010.
Virus dengue menginfeksikan manusia dan beberapa spesies primata yang lebih rendah. Manusia merupakan reservoir utama virus di wilayah perkotaan.
Penelitian yang dilakukan di Malaysia dan Afrika menunjukkan bahwa bangsa kera juga dapat terinfeksi dan kemunkinan merupakan pejamu reservoir walaupun
Universitas Sumatera Utara
signifikansi epidemiologik dan observasi tersebut tetap dibuktikan, strain virus dengue dapat tumbuh dengan baik pada jaringan serangga dan sel mammalian setelah
diadaptasikan WHO, 2005. Penting untuk mengenali beberapa aspek dasar intraksi virus-pejamu aspek-
aspek tersebut meliputi : infeksi dengue tidak jarang menimbulkan kasus ringan pada anak, infeksi dengue pada orang dewasa sering menimbulkan gejala, yang interfeksi
tersebut pada beberapa epidemik rasio kesakitan yang tampak akan tetapi beberapa stain virus mengakibatkan kasus yang sangat ringan baik pada anak maupun orang
dewasa yang sering tidak dikenali sebagai kasus dengue dan menyebar tanpa terlihat di dalam masyarakat, infeksi primer maupun sekunder dengue pada orang dewasa
mungkin menimbulkan perdarahan gastrointestinal yang parah begitu juga kasus peningkatan permeabilita pembuluh darah. Contoh tahun 1988 di Taiwan, banyak
orang dewasa yang mengalami perdarahan yang berat yang dihubungkan dengan DEN-1 WHO,2005.
2.3.2. Faktor Agent Penyebab