Distribusi Menurut Orang Person Distribusi Menurut Tempat Place

2.2. Epidemiologi Demam Berdarah Dengue DBD

2.2.1. Distribusi Menurut Orang Person

Sejauh ini tidak ditemukan perbedaan kerentan terhadap serangan DBD dikaitkan dengan perbedaan jenis kelamin gender Di Philippines dilaporkan bahwa rasio antara jenis kelamin adalah 1:1, demikian pula di Thailand dilaporkan tidak ditemukan perbedaan kerentan terhadap serangan DBD antara laki-laki dan perempuan , meskipun di temukan angka kematian yang lebih tinggi pada anak perempuan namun perbedaan angka tersebut tidak signifikan. Laporan dari singapura menyatakan bahwa insidensi DBD pada anak laki-laki lebih besar pada daripada anak perempuan 9.1:1 Djunaedi, 2006. Dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2000 propersi kasus DBD terbanyak adalah pada kelompok umur 4-5 tahun kelompok umur sekolah. Tetapi pada tahun 1988 dan 2000 propersi kasus pada kelompok umur 15-44 tahun meningkat. Keadaan tersebut perlu diwaspadai bahwa DBD cendrung meningkat pada kelompok umur remaja dan dewasa Soegijanto, 2006.

2.2.2. Distribusi Menurut Tempat Place

Penyakit DBD dapat menyebar pada semua tempat kecuali tempat-tempat dengan ketinggian 1000 meter dari permukaan laut karena pada tempat yang tinggi dengan suhu yang rendah siklus perkembangan Aedes aegypti tidak sempurna. Depkes RI, 2007. Universitas Sumatera Utara Penyakit akibat Infeksi virus dengue ditemukan tersebar luas diberbagai Negara terutama di Negara tropik dan subtropik yang terlentak antara 30 ⁰ lintang utara dan 40 ⁰ lintang selatan seperti Asia Tenggara, pasifik barat dan Caribbean dengan estimasi kejadian sekitar 50-100 juta kasus setiap tahunnya.di Negara indonesia yang merupakan Negara kepulauan yang terbentang antara 6 ⁰ Lintang Utara dan 11 ⁰ lintang selatan dengan iklim yang tropik, terjadinya epidemik suatu penyakit di Batavia Jakarta yang kemungkinan besar adalah dengue dilaporkan pertama kali oleh David Beylon pada tahun 1779 Djunaedi, 2006. Penyakit demam berdarah Dengue di jawa timur pertama kali terjadi di Surabaya tahun 1968 dengan penderita 58 dan 24 orang meninggal duni Case Fatality RateKFR sebesar 41,3. Pada tahu 1993 tercatat jumlah kasus 4.376 orang insidens 12,82 per 100.000 penduduk dengan jumlah kematian sebanyak 74 orang CFR sebesar 1.69. Pada tahun 1997 telah meningkat menjadi 7.622 orang insidens 12,19 per 100.000 penduduk dengan jumlah kematian 138 orang atau CFR sebesar 1,81 Soegeng, 2006.

2.2.3. Distribusi Menurut Waktu Time