82 pertanyaan beberapa siswa tidak mampu menjawab pertanyaan, selain itu ketika
guru sedang menulis dipapan tulis, banyak siswa yang asik berbicara dengan teman sebangku dan asik bermain sendiri dengan alat tulis mereka. Berdasarkan
dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, hasil tersebut dijadikan sebagai pertimbangan dalam membuat kuisioner analisis kebutuhan.
b. Analisis Karakteristik Media Pembelajaran Montessori
Peneliti menganalisis media pembelajaran Montessori berdasarkan empat ciri media pmebelajaran berbasis metode Montessori yaitu menarik, bergradasi,
auto-education,
dan
auto-correction.
Peneliti juga menambahkan satu ciri media pembelajaran berbasis metode Montessori dalam pengembangan media
pembelajaran yaitu kontekstual. Ciri kontekstual ditambahkan oleh peneliti karena dalam pembuatan media pembelajaran peneliti menggunakan benda-benda yang
ada di sekitar lingkungan dan memanfaatkan potensi lokal. Selanjutnya, peneliti menggunakan kelima ciri tersebut sebagai acuan dalam pembuatan pertanyaan
pada kuesioner analisis kebutuhan.
c. Uji Validitas Instrumen Analisis Kebutuhan
Instrumen yang digunakan dalam analisis kebutuhan adalah kuesioner. Kuesioner disusun berdasarkan karakteristik siswa dan kelima ciri media
pembeljaran berbasis metode Montessori. Kuesioner tersebut dikembangkan menjadi 10 pertanyaan guru dan siswa. Pengembangan pertanyaan kuesioner
analisis kebutuhan untuk siswa dan guru dapat dilihat pada tabel 3.5 halaman 56. Sebelum digunakan, kuesioner akan divalidasi terlebih dahulu. Validasi
digunakan dengan tujuan agar instrumen tersebut layak untuk digunakan. Validasi ini dilakukan dengan menggunakan validasi konstruk. Validasi konstruk
83 dilakukan oleh para ahli yaitu ahli pembelajaran IPA, dan Ahli media
pembelajaran berbasis metode Montessori. Dalam validasi tersebut, para ahli akan memberikan penilaian dan komentar yang digunakan sebagai pertimbangan untuk
perbaikan kuesioner. Kuesioner juga diuji ketrebacaannya untuk mengetahui tingkat pemahaman responden terhadap kalimat dalam kuesioner. Berikut ini hasil
dari validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk guru yang dituangkan dalam tabel 4.12
Tabel 4.12 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru oleh Ahli
Ahli No. Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
IPA 3
4 4
4 4
3 3
4 4
4 37
3,7 Montessori
4 4
4 4
4 4
3 4
4 4
39 3,9
Rerata 38
3.8
Berdasarkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru oleh ahli pada tabel 4.12. didapatkan skor sebesar 3,8. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11
halaman 68, rerata tersbut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak
digunakan. Lembar hasil validasi kuesioner analisis kubutahan guru dapat dilihat pada lampiran 2.1 halaman 159. Selain divalidasi, kuesioner juga diberikan
kepada guru SD untuk diuji keterbacaannya. Hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk guru dapat dilihat pada tabel 4.13
Tabel 4.13 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru
Ahli No. Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Guru 4
4 4
4 4
4 4
3 4
4 39
3,9
Berdasarkan hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk guru pada tabel 4.13, didapat skor 3,9. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman
84 68, rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik sehingga instrumen layak
untuk digunakan tanpa perbaikan. Melalui validasi dan uji keterbacaan, tidak diperoleh komentar instrumen
kuesioner analisis kebutuhan untuk guru, sehingga instrumen sudah layak digunakan tanpa adanya perbaikan.
Validasi instrumen juga dilakukan oleh ahli pada kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa. Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa
oleh ahli Tabel 4.14 Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa oleh Ahli
Ahli No. Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
IPA 3
4 4
4 3
4 3
4 4
4 37
3,7 Montessori
4 4
4 3
4 4
4 4
4 4
39 3,9
Rerata 38
3.8
Berdasarkan hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh ahli pada 4.14, didapatkan rerata skor sebesar 3,8. Jika dibandingkan dengan tabel
3.11 halaman 68, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak
digunakan. Lembar hasil validasi kuesioner analisis kubutuhan siswa dapat dilihat pada lampiran 2.3 halaman 178. Selain divalidasi, kuesioner juga diberikan
kepada siswa SD setara untuk diuji keterbacaannya. Hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dapat dilihat pada tabel 4.15.
Tabel 4. 15 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa
Siswa No. Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1 4
4 4
4 3
4 4
3 4
4 38
3,8 2
4 4
3 4
4 4
3 3
4 4
37 3,7
3 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 39
3,9 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 4
39 3,9
5 4
4 4
4 3
4 3
4 4
4 38
3,8 Rerata
38,2 3,82
85 Berdasarkan hasil uji keterbacaan kuesioner oleh siswa SD setara pada
tabel 4.15, didapatkan rerata skor sebesar 3,82. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11, halaman 68, rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan
demikian, intrumen dinyatakan layak digunakan tanpa perbaikan. Lembar hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan dapat dilihat pada lampiran 2.4 halaman
182.
d. Data Analisis Kebutuhan