46 Setelah direvisi, instrumen akan diujikan secara empiris kepada siswa
kelas IV SD setara. Hasil uji empiris diolah dengan menggunakan
SPSS 22 for Windows
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen tes. Peneliti kemudian memilih 15 butir soal yang valid sebagai soal
pretest
dan
posttest.
Peneliti kemudian melakukan uji keterbacaan soal kepada siswa SD setara. Berdasarkan hasil uji keterbacaan, peneliti melakuakan revisi kembali apabila
masih terdapat kekurangan pada instrumen tes. Selain instrumen tes, peneliti juga menyusun kuisioner validasi produk dan
kuisioner tanggapan mengenai produk media pembelajaran untuk siswa, sebelum digunakan kuesioner tersebut divalidasi oleh ahli. Validasi ini dilakukan untuk
mengetahui kesesuaian bahasa dalam kalimat pertanyaan pada kuesioner. Selanjutnya peneliti melakukan revisi untuk memperbaiki kesalahan yang ada
pada kuesioner, berdasarkan dari hasil validasi oleh ahli. Selain validasi kepada ahli bahasa dan guru SD setara, instrumen diujikan kepada siswa SD setara untuk
mengetahui keterbacaan instrumen kuesioner. Dengan uji keterbacaan, peneliti dapat mengetahui keterbacaan instrumen kuesioner serta dapat mengetahui
pemahaman siswa terhadap kaliamat pertanyaan dalam kuesioner. Hasil uji keterbacaan digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi pada instrumen
apabila masih ditemukan kekurangan. Setelah melakukan revisi, instrumen kuesioner kelayakan produk untuk siswa telah siap digunakan.
3.4.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk
Tahap ketiga dalam penelitian ini adalah pengembangan bentuk awal produk. Pada tahap ini peneliti akan membuat media pembelajaran berdasarkan
desain yang telah dirancang. Desain media pembelajaran dikembangkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47 berdasarkan empat karakteristik metode Montessori yaitu menarik, bergradasi,
auto-education, auto-correction
, dan ciri tambahan yaitu kontekstual. Selanjutnya peneliti akan mengumpulkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk
pembuatan media pembelajaran. Selain itu, peneliti juga membuat album media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai pedoman penggunaan media
pembelajaran. Setelah selesai, maka diperoleh prototipe media pembelajaran yang siap untuk divalidasi oleh ahli.
3.4.4 Validasi Produk
Tahap keempat dalam penelitian ini adalah validasi produk. Media pembelajaran dan album yang telah selesai dibuat kemudian divalidasi oleh
beberapa ahli yaitu ahli pembelajaran IPA, ahli media pembelajaran berbasis metode Montessori, dan guru. Validasi dilakukan untuk menilai kelayakan produk
sebelum diujicobakan secara terbatas di lapangan. Selanjutnya, peneliti akan melakukan analisis mengenai kualitas media pembelajaran berdasarkan hasil
validasi yang dilakukan oleh ahli. Media pembelajaran dan album penggunaan media pembelajaran yang telah divalidasi dan dianalisis siap untuk digunakan
dalam uji coba lapangan terbatas.
3.4.5 Uji Coba Lapangan Terbatas
Tahap kelima dalam penelitian ini adalah uji coba lapangan terbatas. Produk yang telah dibuat dan divalidasi kemudian diujikan kepada 10 siswa di SD
penelitian. Kesepuluh siswa tersebut diberikan
pretest
dan
posttest
untuk mengetahui perubahan sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran.
Berdasarkan validasi produk pada tahap keempat dan uji coba lapangan terbatas apda tahap kelima, peneliti melakukan revisi yang terakhir pada produk.
48 Penelitian ini dimodifikasi ke dalam lima tahap dengan hasil akhir berupa
prototipe. Dengan dilakukannya revisi terakhir, maka akan tercipta prototipe media pembelajaran IPA SD materi daur hidup hewan berbasis metode
Montessori.
3.5 Teknik Pengumpulan Data