72 Permasalahan yang diidentifikasi pada penelitian ini adalah permasalahan
yang berhubungan dengan penggunaan dan ketersediaan media pembelajaran, serta kesulitan belajar yang dialami siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA. Hasil
dari observasi dan wawancara tersebut kemudian dikaji dengan menggunakan triangulasi data.
a. Observasi
Kegiatan Observasi dilaksanakan untuk mengamati proses pembelajaran IPA di kelas IV beserta kesulitan
belajar
yang dialami siswa, cara mengajar guru, ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran di SD Pangudi Luhur
Yogyakarta. Kisi- kisi pedoman observasi dapat dilihat pada tabel 3.1 halaman 52. Pedoman observasi telah divalidasi sebelum digunakan. Berikut ini adalah hasil
validasi terhadap instrumen observasi yang disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Validasi Pedoman Observasi oleh Ahli
Ahli No. Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
7 8
IPA 4
4 3
4 4
3 4
4 30
3,75 Montessori
4 3
4 4
4 4
4 4
31 3,87
Rerata 30,5
3,81
Berdasarkan hasil validasi pedoman observasi oleh ahli pada tabel 4.1 rerata skor yang didapatkan adalah 3,81, jika dibandingkan dengan tabel 3.11
halaman 68. Hal tersebut menunjukkan bahwa pedoman observasi valid dan layak digunakan. Lembar hasil validasi pedoman observasi oleh ahli dapat dilihat pada
lampiran 1.1 halaman 132. Selama proses validasi kisi-kisi untuk pedoman observasi, para ahli tidak memberikan komentar terhadap instrumen yang
diberikan sehingga peneliti tidak melakukan revisi atau dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut sudah valid. Selanjutnya, peneliti melakukan observasi di kelas
73 IV PL 2 SD Pangudi Luhur Yogyakarta pada tanggal 3 Agustus 2016. Observasi
dilaksanakan untuk mengetahui penggunaan dan ketersediaan media pembelajaran selama proses belajar dan kesulitan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA.
Hasil obervasi yang telah dilaksanakan peneliti dapat dilihat pada lampiran 1.2 halaman 136 atau pada tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Hasil Observasi Pembelajaran IPA
No Objek yang Diamati
Ya Tidak
Catatan 1.
Ada media pembelajaran yang diletakkan
di kelas untuk pembelajaran IPA.
√ Media pembelajaran di letakkan
pada ruang laboratorium IPA karena terbatasnya media yang
ada di sekolah
2. Media pembelajaran layak untuk
digunakan dalam pembelajaran. √
Didalam kelas tidak terdapat media pembelajaran
3. Guru menggunakan media
pembelajaran untuk menjelaskan materi pembelajaran IPA.
√ Guru menggunakan buku cetak
sebagai pedoman dalam mengajar
4. Guru menguasai cara menggunakan
media pembelajaran. √
Guru tidak menggunakan media pembelajaran
5. Guru menjelaskan cara penggunaan
media pembelajaran IPA kepada siswa.
√ Guru tidak menggunakan media
pembelajaran 6.
Siswa dapat menggunakan media pembelajaran secara mandiri.
√ Siswa tidak menggunakan media
pembelajaran namun menggunakan buku cetak
sebagai pedoman pembelajaran
7. Siswa mengalami kesulitan ketika
mengikuti pembelajaran IPA di kelas.
√ Siswa fokus dalam membuat
catatan selama guru menerangkan, sehingga siswa
tidak dapat menjawab pertanyaan ketika guru
memberikan pertanyaan
8. Siswa mengalami kesulitan ketika
mengerjakan soal IPA. √
Siswa mengerjakan dengan cepat tugas yang diberikan,
namun masih banyak jawaban yang kurang tepat.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan media pembelajaran IPA di dalam kelas masih
terbatas, guru tidak menggunakan media pembelajaran dalam menjelaskan materi pembelajaran namun guru menggunakan buku cetak sebagai pedoman dalam
mengajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74 pembelajaran di SD Pangudi Luhur Yogyakarta belum optimal, selain itu selama
peneliti melakukan observasi, banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran yang diberikan terbukti ketika siswa diberi
pertanyaan mengenai materi daur hidup hewan, siswa belum mampu menjawab dengan benar dan ketika siswa diberi soal latihan, banyak siswa yang mengeluh
tidak mampu mengerjakan.
b. Wawancara