30 sebanyak  10-14  kali  dan  membutuhkan  waktu  90-114  hari  sebelumnya
akhirnya akan berubah menjadi kepompong. Ulat yang telah dewasa dapat mencapai panjang 3 cm dengan berat 150 mg.
c. Pupa
Panjang  ukuran  pupakepompong  ±  1  cm.  ulat  yang  baru  berubah menjadi  kepompong  biasanya  berwarna  putih,  kulit  kepompong  akan
berubah selama ± 10 hari. Kulit kepompong akan berubah warna menjadi
hitam dan  akan mengelupas menjadi calon kumbang. d.
Dewasa Kulit  kepompong  yang  telah  mengelupas  akan  menjadi  calon
kumbang setelah 7-10 hari. Ukuran kumbang ± 0,5 cm.  Setelah beberapa hari  calon  kumbang  akan  berubah  warna  menjadi  cokelat  kemerah-
merahan.  Selanjutnya,  kumbang  akan  berubah  warna  menjadi  hitam. Ketika  kumbang  telah  berubah  warna  menjadi  hitan  artinya  kumbang
tersebut  telah  dewasa.  Pada  umumnya  kumbnag  dewasa  akan  hidup selama  dua  sampai  tiga  bulan.  Selama  itu  seekor  kumbang  betina  dapat
memproduksi telur 70-100 butir. Triatmanto, 2009: B358
2.2 Penelitian yang relevan
Murti  2015  melakukan  penelitian  mengenai  pengembangan  alat  peraga pembelajaran  matematika  SD  materi  pembagian  bilangan  bulat  berbasis  metode
Montessori.  Hasil  penelitian  yang  diperoleh  menunjukkan  bahwa  alat  peraga papan  pembagian  berbasis  metode  Montessori  memiliki  kualitas  “sangat  baik”.
31 Pada pengujian lapangan terbatas, rerata hasil
pretest
adalah 4,62 sedangkan hasil
posttest
adalah 8,9. Pertiwi  2015  mengembangkan  alat  peraga  pembelajaran  matematika
materi  perkalian  berbasis  metode  Montessori.  Hasil  penelitian  menunjukkan bahwa  alat  peraga  pembelajaran  matematika  materi  perkalian  berbasis  metode
Montessori  memiliki  kualitas  “sangat  baik”  dengan  rerata  skor  3,55.  Dalam  uji coba  terbatas,  skor  yang  diperoleh  ketika
pretest
menunjukkan  rerata  3,95 sedangkan
posttest
menunjukkan rerata 8,62. Hardiyanti 2016 mengembangkan alat peraga IPS untuk materi keragaman
budaya  Indonesia  berbasis  metode  Montessori  untuk  kelas  IV.  Hasil  penelitian menunjukkan  bahwa  alat  peraga  keragaman  budaya  Indonesia  berbasis  metode
Montessori  memiliki  kualitas  sangat  baik  dengan  rerata  penilaian  sebesar  3,9. Dalam uji coba lapangan terbatas menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa
pada
posttest
lebih tinggi daripada
pretest
dengan selisih rerata nilai sebesar 37,2. Berdasarkan  beberapa  penelitian  yang  telah  dilakukan  sebelumnya,  dapat
diperoleh hasil yaitu nilai sebelum dan sesudah menggunakan alat peraga berbasis metode  Montessori  mengalami  peningkatan.  Hal  tersebut  menunjukkan  alat
peraga  berbasis  metode  Montessori  dengan  memperhatikan  lima  ciri-ciri  alat peraga  berbasis  metode  Montessori  dapat  membantu  siswa  dalam  memahami
materi dan meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, sebagian besar penelitian yang  telah  dilakukan  dengan  menggunakan  metode  Montessori  ditujukan  pada
mata  pelajaran  Matematika,  dan  IPS  sedangkan  pada  mata  pelajaran  IPA  belum ada,  banyak  materi  yang  ada  dalam  mata  pelajaran  IPA  yang  bersifat  abstrak
sehingga  siswa  membutuhkan  media  pembelajaran  untuk  membantu  memahami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 isi  materi  pembelajaran.
Oleh  karena  itu,  peneliti  mencoba  melakukan  penelitian tentang  pengembangan  media  pembelajaran  berbasis  Metode  Montessori  dalam
pembelajaran  IPA dimana pada mata pelajaran  IPA terdapat  banyak  materi  yang bersifat  abstrak  sehingga  banyak  siswa  yang  kesulitan  dalam  memahami  materi
pembelajaran. Salah satu materi IPA yang diajarkan di sekolah dasar adalah daur hidup  hewan. Kerangka  penelitian dalam penelitian ini dapat  dilihat di
literature map
pada bagan 2.1
Bagan 2. 1
Literatur Map
dari Penelitian-penelitian yang relevan
2.3 Kerangka Berpikir