Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di zaman yang serba modern ini, kebutuhan pribadi manusia, seperti kebutuhan primer, sekunder dan tersier semakin meningkat. Hal ini berdampak langsung terhadap industri yang bergerak di bidang perdagangan eceran atau ritel. Di Indonesia sendiri, industri ritel ditandai dengan adanya keberadaan Sarinah Building, awal tahun 1970-an oleh Gelael dan Hero Supermarket yang kemudian diikuti oleh perkembangan dan berdirinya supermarket lainnya, seperti Golden Truly, Grasera, Tomang mall, Permata, Jameson dan pada tahun 1979 masyarakat Jakarta mulai diperkenalkan Aldiron Plaza yang terletak di kawasan Blok M di bilangan Thamrin Jakarta Foster, 2008 : 1-2. Pada tahun 1998, peta industri ritel mengalami perubahan besar terutama setelah pemerintah melakukan liberalisasi. Liberalisasi ditandai dengan ditandatanganinya letter of intent dengan IMF yang memberikan peluang investasi kepada pihak asing untuk masuk dalam jajaran industri ritel. Sejak saat itu, peritel-peritel asing mulai berdatangan dan meramaikan industri ritel dengan cara melakukan investasi terutama dalam skala besar seperti Hypermarket dan Department Store. Beberapa contohnya yaitu Continent, Carrefour, Walmart, Yaohan, Lotus, Mark Spencer, Sogo, Makro, Seven Eleven, dll www.kppu.go.id. 1 Industri ritel adalah semua bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi Gilbert, 2003 dalam ilmuretail.com. Salah satu industri ritel yang mengalami perkembangan adalah modern market Pasar Modern. Ada beberapa hal yang memicu perkembangan pasar modern di Indonesia seperti pendapatan per kapita, lifestyle, daya beli, kemudahan, dan infrastruktur industri ritel yang terus berkembang dalam www.frontier.co.idkunci-sukses-ritel-membangun-merek.html. Berdasarkan persebaran geografisnya, gerai-gerai pasar modern terkonsentrasi di Pulau Jawa, seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini : Tabel 1.1 Persebaran Gerai-Gerai Pasar Modern, 2008 Propinsi Minimarket Supermarket Hypermarket Total Pulau Jawa 8775 940 107 9822 DKI Jakarta 3968 317 40 4325 Jawa Barat 1300 194 29 1523 Banten 1004 28 14 1046 Jogjakarta 406 45 4 455 Jawa Tengah 979 172 4 1155 Jawa Timur 1118 184 16 1318 Pulau Sumatera 954 195 11 1160 Sumatera Utara 412 74 6 492 Riau Batam 96 62 2 160 Sumatera Barat 205 23 - 228 Sumatera Selatan 206 27 3 236 Lampung 35 9 - 44 Bali 200 52 2 254 Pulau Sulawesi 104 48 7 159 Sulawesi Selatan 56 37 6 99 Sulawesi Utara 48 11 1 60 Pulau Kalimantan 112 56 3 171 Kalimantan Selatan 40 19 1 60 Kalimantan Timur 43 23 1 67 Kalimantan Barat 29 14 1 44 Papua 28 10 - 38 Lain-lain 116 146 - 262 Total 10.289 1.447 130 11.866 Sumber : unesa.academia.edu Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa salah satu jenis gerai pasar modern, yaitu minimarket menduduki jumlah terbanyak di setiap daerah daripada gerai-gerai pasar modern lainnya. Jumlah minimarket yang paling besar terletak di Pulau Jawa, yaitu 8775 gerai sedangkan posisi kedua ditempati oleh Pulau Sumatera dengan jumlah 954 gerai, posisi ketiga diisi oleh Bali dengan jumlah 200 gerai, posisi keempat diisi oleh Pulau Kalimantan dengan jumlah 112 gerai dan posisi kelima oleh Pulau Sulawesi dengan jumlah 104 gerai dan posisi keenam oleh daerah Papua dengan jumlah 28 gerai dan terakhir sebanyak 116 gerai tersebar di berbagai pulau lainnya. Berdasarkan data di atas banyaknya jumlah omset minimarket di Indonesia didominasi oleh dua pemain utama dan beberapa retailer lainnya, yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini : Tabel 1.2 Omset Peritel Minimarket, 2008 Rp Triliun No GeraiMinimarket Omset Rp Milyar Market Share 1 Indomaret 7.682 43,16 2 Alfamart 7.253 40,75 3 OMI 731 4,11 4 Cerlamart 426 2,39 5 Circle K 386 2,17 6 Yomart 284 1,60 7 Starmart 223 1,25 8 AMPM 122 0,69 9 Markaz 102 0,57 10 Lainnya 591 3,32 Total 17.800 100 Sumber : unesa.academia.edu Berdasarkan data pada tabel 1.2 di atas tampak jelas bahwa jumlah minimarket di Indonesia didominasi oleh 2 pemain utama yaitu Indomaret dan Alfamart. Indomaret menduduki posisi teratas dengan omset Rp. 7.682 Milyar dengan market share sebesar 43,16 sedangkan posisi kedua diduduki oleh Alfamart dengan omset Rp. 7.253 Milyar dengan market share 40,75. Salah satu kota yang menjadi sasaran perkembangan pasar modern minimarket, adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. DIY merupakan salah satu kota wisata dan kota pelajar yang ada di Indonesia. Berdasarkan data pada tabel 1.1 pada tahun 2008, Yogyakarta memiliki 406 minimarket. Minimarket-minimarket di Yogyakarta ini kebanyakan didominasi oleh dua pemain utama, yaitu Indomaret dan Alfamart. Persaingan yang terjadi antara dua peritel modern ini sangat ketat. Hal ini ditandai dengan lokasi usaha yang cukup berdekatan serta desain ritel yang tidak jauh berbeda. Sebagai contoh persaingan antara Indomaret dan Alfamart ini dapat dilihat pada lokasi di sekitar Universitas Sanata Dharma dan Universitas Atmajaya Mrican, Yogyakarta. Di daerah ini terdapat dua minimarket Indomaret dan satu minimarket Alfamart. Meskipun Alfamart mengalami kekalahan dalam segi jumlah tetapi melalui konsep bauran penjualan eceran, seperti lokasi toko Store Location, pelayanan Operation Procedures, ProdukBarang yang ditawarkan merchandising , harga Pricing Tactics dan suasana toko Store Atmosphere yang baik dan tepat, Alfamart Pringgodani Yogyakarta mampu menciptakan strategi yang jitu untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas para konsumennya dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan berpengaruh langsung terhadap tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini tertuang dalam filosofi “Gerai Komunitas Alfamart” yaitu setiap gerak langkah perseroan dalam memberikan pelayanan yang cepat dan mudah dijangkau oleh pelanggan dan Gerai Alfamart berlokasi terutama di wilayah pemukiman yang senantiasa terhubung dengan masyarakat serta komunitas ini juga mengusung diferensiasi melalui pemahaman kebutuhan konsumen dengan menawarkan barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga terjangkau, layanan bersahabat, suasana belanja yang bersih dan nyaman, serta lokasi yang mudah diakses http:corporate.alfamartku.com. Hal ini menarik untuk diteliti apakah menurut para konsumennya, Alfamart Pringgodani Yogyakarta ini telah mampu memenuhi kebutuhan para konsumennya sehingga konsumennya terpuaskan dan percaya bahwa Alfamart Pringgodani Yogyakarta menjadi andalan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Hal ini juga berguna bagi perkembangan Alfamart Pringgodani Yogyakarta ke depannya dalam memenangkan persaingan yang ada. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul “Tingkat Bauran Penjualan Eceran, Tingkat Kepuasan Konsumen dan Tingkat Loyalitas Konsumen”, studi pada konsumen Alfamart Pringgodani, Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN PENGARUH RETAIL MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada Minimarket Alfamart di Yogyakarta).

0 3 7

KARTU PELANGGAN, KEPUASAN KONSUMEN, DAN LOYALITAS KONSUMEN ALFAMART DI PURWOREJO KARTU PELANGGAN, KEPUASAN KONSUMEN, DAN LOYALITAS KONSUMEN ALFAMART DI PURWOREJO.

0 2 14

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN TRANSPORTATION SERVICES YANG Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Transportation Services Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Period

0 5 16

PENGARUH ATRIBUT SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TERHADAP MOTIVASI PEMBELIAN KONSUMEN Pengaruh Atribut Sepeda Motor Yamaha Mio Terhadap Motivasi Pembelian Konsumen (Study Kasus Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten).

0 2 11

PENGARUH KUALITAS, HARGA, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Pengaruh Kualitas, Harga, Lokasi Dan Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Mahkota Accesories Solo.

2 7 13

Analisis Strategi Bauran Pemasaran Eceran yang Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen pada Griya Yogya Bandung.

0 0 21

Pengaruh Bauran Penjualan Eceran Terhadap Loyalitas Konsumen Toserba "X".

0 0 36

Pengaruh Bauran Penjualan Eceran Terhadap Loyalitas Konsumen Toserba "X" - MCUrepository

0 0 13

Tingkat bauran penjualan eceran, tingkat kepuasan konsumen dan tingkat loyalitas konsumen : studi pada konsumen minimarket Alfamart Pringgodani, Yogyakarta - USD Repository

0 0 212

Perbedaan tingkat kepuasan konsumen Indomaret dan Alfamart (studi kasus pada Indomaret dan Alfamart Pringgodani Jalan Demangan Baru Universitas Sanata Dharma Yogyakarta) - USD Repository

0 0 130