e Repeat Customer adalah pelanggan yang telah melakukan
pembelian suatu produk sebanyak dua kali atau lebih. Mereka melakukan pembelian atas produkjasa yang sama sebanyak dua
kali atau lebih atau membeli dua macam produkjasa yang berbeda dalam dua kesempatan yang berbeda pula.
f Client merupakan pelanggan yang membeli semua produkjasa
yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan mereka. Pembelian dilakukan secara teratur. Hubungan mereka dengan perusahaan
sudah kuat dan berlangsung lama yang membuat mereka tidak terpengaruh dengan daya tarik produkjasa pesaing.
g Advocate seperti layaknya klien, advocates membeli seluruh
barangjasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhannya serta melakukan pembelian secara teratur. Di samping itu mereka juga
memberikan rekomendasi tentang produkjasa dan mendorong orang lain untuk melakukan pembelian terhadap produkjasa
perusahaan. Advocates membicarakan produkjasa tersebut dan melakukan usaha pemasaran serta membawa pelanggan baru untuk
perusahaan.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan sikap konsumen terhadap variabel marketing mix yang meliputi produk, harga, tempat dan
promosi pada 4 counter handphone di Yogyakarta, yaitu 7even Shop, Gemini,
Delta Ponsel, dan Plaza Phone yang dilakukan oleh Marietta Petriani Yetty, mahasiswi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta pada tahun 2004 dengan
judul “Analisis Komparatif Sikap Konsumen Terhadap 4 Counter Handphone di Yogyakarta dengan Perspektif Marketing Mix” studi kasus pada counter
7even shop, Gemini Sel, Delta Ponsel, Plaza Phone di Yogyakarta. Selanjutnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil
konsumen, sikap konsumen terhadap variabel marketing mix yang meliputi produk, harga, tempat dan promosi serta variabel marketing mix yang paling
dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada 4 counter handphone di Yogyakarta, yaitu 7even Shop, Gemini, Delta Ponsel, dan Plaza
Phone. Dari analisis presentase diperoleh hasil yaitu paling banyak konsumen
keempat counter yang diteliti adalah pria 56, berusia 21-25 tahun 52, tingkat pendidikan terakhir SLTA 64, berstatus sebagai pelajarmahasiswa
70 dan memiliki pendapatan atau uang saku per bulan sebesar Rp. 400.000 – Rp. 699.950 46. Dari analisis prioritas kepentingan
diperoleh bahwa variabel produk menjadi prioritas utama bagi konsumen dalam membuat keputusan pembelian, prioritas kedua harga, prioritas ketiga
promosi, dan prioritas terakhir adalah tempat. Dari hasil analisis MAM menunjukkan bahwa bila diurutkan berdasarkan skor sikap konsumen,
dimana semakin kecil skor berarti sikap konsumen semakin positif puas, maka rangking pertama ditempati oleh counter 7even shop dengan skor 52,60
sangat positif. Rangking kedua ditempati oleh counter Delta Ponsel dengan
skor 70,70 sangat positif. Rangking ketiga counter Plaza Phone dengan skor 89,40 positif. Dan rangking terakhir counter Gemini Sel dengan skor
102,20 positif.
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Alur pemikiran dalam kerangka konseptual ini diawali karena ada banyaknya industri ritel yang muncul dan semakin berkembang pesat.
Industri ritel yang mengalami perkembangan pesat di Indonesia adalah modern market
pasar modern. Pasar modern muncul dikarenakan ada beberapa hal yang memicu perkembangan pasar modern di Indonesia seperti
pendapatan per kapita, lifestyle, daya beli, kemudahan, dan infrastruktur industri ritel yang terus berkembang dalam www.frontier.co.idkunci-sukses-
ritel-membangun-merek.html. Beragam jenis pasar modern dari luar Indonesia maupun dari Indonesia sendiri ikut meramaikan industri ritel di
Indonesia, seperti Hypermarket, Supermarket, dan Minimarket. Pada tabel 1.1 di bagian latar belakang permasalahan terlihat bahwa
pasar modern yang memiliki perkembangan pesat dibandingkan pasar modern lainnya adalah minimarket. Indomaret dan Alfamart merupakan dua pemain
besar yang menguasai pangsa pasar minimarket di Indonesia yang memiliki omset dan pangsa pasar yang paling tinggi dibandingkan minimarket-
minimarket lainnya, seperti yang dijelaskan pada tabel 1.2 di bagian latar belakang permasalahan.
Hal inilah yang menjadikan persaingan antara Indomaret dan Alfamart semakin ketat. Meskipun pada tabel 1.2 di bagian latar belakang terlihat
bahwa Alfamart mengalami kekalahan dalam jumlah gerai minimarket tetapi pihak Alfamart terus berupaya mempertahankan para pelanggannya dan
menarik minat konsumen baru. Alfamart Pringgodani Yogyakarta sebagai salah satu bagian dari PT. Sumber Alfaria Trijaya, tbk juga terus berupaya
mempertahankan para konsumennya dan mencoba menarik minat konsumen baru.
Berdasarkan konsep bauran penjualan eceran yang diterapkan di Alfamart
Pringgodani Yogyakarta, seperti lokasi toko Store Location, pelayanan Operation Procedures, Produk Merchandising, Harga Pricing
Tactics dan Suasana toko Store Atmosphere yang baik dan tepat sehingga
bisa menjadi strategi Alfamart Pringgodani Yogyakarta dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas para konsumennya dalam memenuhi kebutuhannya
sehari-hari dan berpengaruh langsung terhadap tercapainya tujuan perusahaan.
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian
D. Hipotesis Penelitian