dalam kaitan ini seyogyanya berusaha membangkitkan minat siswa untuk menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya dengan cara
yang kurang lebih sama dengan kiat membangun sikap positif. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bidang yang digelutinya tidak
sesuai dengan minat peserta didik, maka peserta didik tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya.
F. TINJAUAN TENTANG KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD
1. Pengertian Kalor dan Perbedaannya dengan Suhu
Telah diketahui bahwa jika gelas berisi air panas dicampur dengan air ledeng, air ledeng mengalami kenaikan suhu dan air panas mengalami
penurunan suhu. Ini menunjukkan terjadinya perpindahan energi dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Energi yang berpindah disebut
Kalor. Maka dapat didefinisikan bahwa kalor adalah sebagian energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah ketika kedua benda bersentuhan Kanginan, 2006: 231. Kadangkala, istilah kandungan kalor sebuah benda digunakan untuk tujuan ini, tapi istilah
itu tidak baik karena bisa dikacaukan dengan kalor itu sendiri Giancoli, 2001: 491
2. Menyatakan Kuantitas Kalor
Jika kita mengenal satuan Joule untuk energi mekanik, maka dalam energi kalor secara khusus dikenal satuan kalori. 1 kalori didefinisikan sebagai
jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air sebesar 1
℃ atau 1K.
1 kalori = 4,186 J 4,2 J 1
Sebaliknya jika kita ingin mengkonversi dari satuan energi Joule ke satuan kalori :
1 Joule 0,24 Kalori 2
Kesetaraan ini diperoleh menggunakan alat Joule di mana beban menarik tali sehingga kincir berputar dan menaikkan temperatur air. Kerja mekanis
sebesar 4,186 Joule ternyata akan menaikkan temperatur air sebesar 1 ℃
Mohamad, 2007: 237.
2. Kalor Jenis c Dari data percobaan didapatkan bahwa tiap zat membutuhkan jumlah kalor
yang berbeda untuk menaikkan temperaturnya sebersar 1 ℃. Untuk itu
didefinisikan kalor jenis c, yaitu: =
3 Kalor jenis secara fisis berarti jumlah energi yang dibutuhkan tiap suatu
satuan massa zat agar temperaturnya berubah. Kalor jenis dianggap sebagai konstanta, meskipun pada kenyataannya tidak, sebab dari hasil pengukuran, c
merupakan fungsi dari temperatur juga dengan kata lain berubah jika temperatur berubah Mohamad, 2007: 238-239. Sehingga jumlah kalor yang
tepat karena perbedaan temperatur lebih tepat dituliskan sebagai: =
∫ 4