KEAKTIFAN BELAJAR SISWA Hasil

C. MINAT BELAJAR SISWA Hasil

Pada penelitian ini, juga diukur tingkat minat siswa terhadap mata pelajaran Fisika khususnya dalam subbab persamaan kalor. Dalam hal ini pengukuran dilakukan berdasarkan hasil kuisioner mengenai minat peserta didik dalam proses belajar mengajar baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pengujian dilakukan dengan membandingkan jumlah skor hasil jawaban tiap masing-masing peserta didik pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Skor jawaban peserta didik pada tiap nomor dijumlahkan karena point-point pertanyaan pada kuisioner memiliki latar belakang unsur-unsur yang berbeda. Skor tiap peserta didik dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 : Skor Minat Siswa pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Siswa Skor Tiap Peserta Didik Kelas Kontrol Kelas Eksperimen 1 37 30 2 25 34 3 28 29 4 28 23 5 34 32 6 28 32 7 20 28 8 31 30 9 31 32 10 26 30 11 24 30 12 28 32 13 24 27 14 31 31 15 26 31 16 28 30 17 25 31 18 31 26 19 23 30 20 30 30 21 20 38 22 29 31 23 27 29 24 31 28 25 29 30 26 25 36 27 26 31 28 26 33 29 29 34 30 27 33 31 33 22 32 37 - Skor rata-rata minat di kelas kontrol dan kelas eksperimen serta hasil di antaranya adalah sebagai berikut. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji untuk Menguji Perbedaan Minat Belajar Siswa Keterangan Skor Rerata Minat Sig. 2- tailed Hasil Analisis Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Minat 28,03 30,42 0,012 Berbeda Hipotesis uji adalah Ho: Tidak terdapat perbedaan minat secara signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hi: Terdapat perbedaan minat secara signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Analisis: Karena harga Sig. 2-tailed 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima dengan maksud dalam hasil uji terdapat perbedaan minat siswa secara signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pembahasan Dari hasil analisis di atas terlihat bahwa skor rerata minat kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dan perbedaan antara keduanya signifikan. Dengan demikian, minat siswa pada pembelajaran inkuiri penemuan lebih tinggi daripada pembelajaran ceramah. Hal ini kiranya dapat dijelaskan dari sifat pembelajaran inkuiri yang berpusat pada siswa sehingga siswa aktif sedangkan pada pembelajaran ceramah berpusat pada guru sehingga siswa lebih pasif. Pada pembelajaran inkuiri, siswa lebih bebas belajar dan mencari pemahaman konsep sesuai kemampuan masing-masing. Menurut Hanafiah dan Suhana 2009: 78, fungsi dari metode inkuiri dapat membangun komitmen di kalangan siswa untuk belajar, yang terwujud dalam keterlibatan dan kesungguhan terhadap penemuan dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, berdasarkanteori tersebut metode inkuiri dapat meningkatkan minat belajar siswa muhibbin, 2008. Dengan demikian, hasil penelitian di atas sesuai dengan teori bahwa metode inkuiri dapat lebih meningkatkan minat belajar siswa. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa metode inkuiri dapat meningkatkan minat belajar siswa. Tetapi pada penelitian ini subyeknya berbeda dengan penelitian sebelumnya. Selain itu, materi yang diberikan oleh peneliti juga berbeda dengan materi penelitian sebelumnya. 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan Analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar, minat dan keaktifan, lebih tepatnya: 1. Adanya perbedaan prestasi belajar siswa pada pembelajaran kelas inkuiri dan kelas ceramah, di mana rata-rata nilai kelas inkuiri lebih tinggi daripada kelas ceramah. 2. Adanya perbedaan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran kelas inkuiri dan kelas ceramah, di mana rata-rata nilai kelas inkuiri lebih tinggi daripada kelas ceramah. 3. Adanya perbedaan minat belajar siswa pada pembelajaran kelas inkuiri dan kelas ceramah, di mana rata-rata nilai kelas inkuiri lebih tinggi daripada kelas ceramah.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PADA SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR FISIKA SISWA

0 7 79

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DISCOVERY INQUIRY DENGAN SISTEM TERBIMBING DAN BEBAS YANG DIMODIFIKASI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR FISIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN KALOR DI SMP

0 4 97

PENERAPAN PENDEKATAN IMPROVE DALAM PEMBELAJARANMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENERAPAN PENDEKATAN IMPROVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL (PTK

0 1 15

PENDAHULUAN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES.

0 4 8

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES.

0 1 14

PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN INTERACTIVE DEMONSTRATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

1 4 44

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES.

0 0 45

Pembelajaran fisika dengan pendekatan proses melalui metode Inquiry tentang viskositas dalam meningkatkan prestasi, keaktifan dan motivasi belajar siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 0 137

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN PROSES MELALUI METODE INQUIRY TENTANG VISKOSITAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI, KEAKTIFAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pe

0 0 135

PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PERSAMAAN KALOR DENGAN PENDEKATAN PROSES MELALUI METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR, KEAKTIFAN DAN MINAT SISWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

1 1 161