sehingga dapat menjadi kendala. Pelaksanaan pembelajaran ini sangat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah menambah variasi aspek penelitian inkuiri, yaitu dengan meninjau aspek
prestasi belajar, keaktifan dan minat siswa. Selain itu subyek dan materi yang diajarkan peneliti berbeda dengan penelitian yang sudah dilakukan.
19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimen kuantitatif. Penelitian eksperimen menurut Arikunto dalam Tukiran dan Hidayati, 2011: 53, peneliti
sengaja membangkitkan timbulnya sesuatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya. Menurut Tukiran dan Hidayati 2011: 53, prosedur
eksperimen bertujuan untuk melihat pengaruh salah satu variasi variabel bebas terhadap variabel terikat dengan membuat sama variabel bebas lainnya.
Sedangkan maksud dari penelitian kuantitatif adalah data dinyatakan dalam bentuk angka Tukiran dan Hidayati, 2011: 53. Jadi, penelitian eksperimen
kuantitatif dapat diartikan sebagai sebuah penelitian yang mengandung hubungan sebab akibat dengan penggunaan data berupa angka.
Data diperoleh dengan pembagian 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perlakuan pada kelas eksperimen dengan cara peserta didik diberi
metode inkuiri untuk dapat menemukan konsep persamaan kalor secara mandiri. Sedangkan perlakuan pada kelas kontrol dengan cara peneliti memberikan metode
mengajar dengan model ceramah. Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama- sama dilihat pretest dan postest untuk mengetahui prestasi belajar, minat dan
keaktifan peserta didik. Penelitian dilakukan dengan mengujikan beberapa soal yang berhubungan dengan
konsep-konsep fisika pada materi persamaan kalor. Tes yang diberikan
untuk pretest dan postest sesuai dengan materi yang sudah diberikan peneliti. Pretest diberikan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa yang akan diajarkan
oleh peneliti sebelum siswa mengerti materinya. Posttest dilakukan sebagai alat evaluasi untuk meneliti sejauhmana siswa memahami konsep yang sudah
diajarkan oleh peneliti. Peneliti juga melakukan observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik. Selain itu peneliti juga meyebarkan angket untuk
mengetahui seberapa besar minat peserta didik dalam belajar fisika. Pada
penelitian ini, hasil pretest, posttest, minat dan keaktifan lebih menonjol pada kelas eksperimen dibanding hasil pretest, posttest, minat dan keaktifan pada kelas
kontrol.
B. WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 8 Februari sampai tanggal 28 Maret 2013. Penelitian dilakukan di SMAN 2 Magelang.
C. SUBYEK PENELITIAN
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X
C
dan kelas X
G
SMA Negeri 2 Magelang tahun pelajaran 20122013 yang terbagi dalam 2 kelas. Dalam
pemilihan subyek ini, peneliti menggunakan teknik tidak random. Siswa yang tergabung dalam penelitian sejumlah 63 orang yang dibagi menjadi dua kelas
yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas yang digunakan sebagai kelas kontrol adalah kelas X
G
dengan jumlah siswa 32, dan sebagai kelas ekperimen adalah kelas X
C
dengan jumlah siswa 31. Pemilihan kelas eksperimen dan kelas