TINJAUAN TENTANG KEAKTIFAN BELAJAR

jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air sebesar 1 ℃ atau 1K. 1 kalori = 4,186 J 4,2 J 1 Sebaliknya jika kita ingin mengkonversi dari satuan energi Joule ke satuan kalori : 1 Joule 0,24 Kalori 2 Kesetaraan ini diperoleh menggunakan alat Joule di mana beban menarik tali sehingga kincir berputar dan menaikkan temperatur air. Kerja mekanis sebesar 4,186 Joule ternyata akan menaikkan temperatur air sebesar 1 ℃ Mohamad, 2007: 237. 2. Kalor Jenis c Dari data percobaan didapatkan bahwa tiap zat membutuhkan jumlah kalor yang berbeda untuk menaikkan temperaturnya sebersar 1 ℃. Untuk itu didefinisikan kalor jenis c, yaitu: = 3 Kalor jenis secara fisis berarti jumlah energi yang dibutuhkan tiap suatu satuan massa zat agar temperaturnya berubah. Kalor jenis dianggap sebagai konstanta, meskipun pada kenyataannya tidak, sebab dari hasil pengukuran, c merupakan fungsi dari temperatur juga dengan kata lain berubah jika temperatur berubah Mohamad, 2007: 238-239. Sehingga jumlah kalor yang tepat karena perbedaan temperatur lebih tepat dituliskan sebagai: = ∫ 4 Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu bendazat bergantung pada 3 faktor : 1. massa zat 2. jenis zat kalor jenis 3. perubahan suhu Karena c merupakan fungsi dari T, tekanan juga mempengaruhi nilai dari c. Namun karena perubahan c sangat kecil, maka seringkali dianggap konstan dan kalor dirumuskan sebagai: = ∆ 5 = − 6 Di mana : Q adalah kalor yang dibutuhkan J m adalah massa benda kg c adalah kalor jenis Jkg ℃ − adalah perubahan suhu ℃.

G. HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA

Penelitian ini dilakukan oleh Maria Goretti Molla pada 29 April sampai 11 Mei 2011 di SMA Swasta Karanu Waikabubak Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Judul skripsi yang diambil adalah Pelaksanaan Pembelajaran Fisika dengan Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing pada Pokok Bahasan Hukum Ohm dan Rangkaian Seri-Paralel, Efektivitas dalam Hal Hasil Belajarnya, Keterlibatan dan Kendala-kendala. Dari hasil penelitian dijelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran fisika pada pokok bahasan hukum ohm, rangkaian seri dan paralel dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dapat efektif karena terlihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa kelas XD SMA tersebut. Berdasarkan proses analisis data dapat diperoleh bahwa keterlibatan seluruh kegiatan masih cukup melibatkan siswa dalam kelompok di mana presentase yang diperoleh secara keseluruhan adalah 65. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan penerapan metode inkuiri terbimbing ini sehingga sebagian siswa masih sulit terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam jenis kegiatan hanya bisa melibatkan siswa dalam membaca LKS, merancang percobaan, memasang dan merangkai alat serta mengamati percobaan dengaan presentase masing-masing 94, memasang dan merangkai alat 94 dan mengamati percobaan 100 di kualifikasikan sangan tinggi pada kegiatan sedangkan mengukur peralatan, melakukan percobaan, merancang percobaan masing-masing dengan presentase 73,79 dan 73 dikualifikasikan tinggi. Sedangkan jenis kegiatan siswa yang lain masih dikualifikasikan cukup terlibat yaitu menjawab pertanyaan dan menarik kesimpulan 64 dan 63, kurang terlibat yaitu merumuskan hipotesis dengan presentase 45. Untuk keseluruhan presentase yang diperoleh siswa untuk jenis kegitannya 77. Dalam proses penelitian, alat-alat praktikum masih terbatas

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PADA SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR FISIKA SISWA

0 7 79

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI METODE DISCOVERY INQUIRY DENGAN SISTEM TERBIMBING DAN BEBAS YANG DIMODIFIKASI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR FISIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN KALOR DI SMP

0 4 97

PENERAPAN PENDEKATAN IMPROVE DALAM PEMBELAJARANMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENERAPAN PENDEKATAN IMPROVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL (PTK

0 1 15

PENDAHULUAN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES.

0 4 8

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES.

0 1 14

PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN INTERACTIVE DEMONSTRATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

1 4 44

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES.

0 0 45

Pembelajaran fisika dengan pendekatan proses melalui metode Inquiry tentang viskositas dalam meningkatkan prestasi, keaktifan dan motivasi belajar siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 0 137

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN PROSES MELALUI METODE INQUIRY TENTANG VISKOSITAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI, KEAKTIFAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pe

0 0 135

PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PERSAMAAN KALOR DENGAN PENDEKATAN PROSES MELALUI METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR, KEAKTIFAN DAN MINAT SISWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

1 1 161