Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar SD MI Paket A dan SLTP MTs Paket B, pendidikan menengah SMU MA, SMK, dan pendidikan tinggi www.smka-smr.sch.id. Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan minat, mengasah kemampuan pikir, olah tubuh dan naluri. Sedangkan pendidikan menengah adalah pendidikan yang lebih mengarah kepada persiapan kerja dan lanjut ke PT UU 50 dalam http:murniramli.wordpress.com20080623pendidikan dasar dan pendidikan menengah . Pendidikan memiliki peran dan pengaruh ya ng positif terhadap segala bidang kehidupan dan perkembangan manusia. Selain itu, pendidikan juga menentukan model manusia yang akan dihasilkan. Peran dan pengaruh pendidikan tersebut dapat dilihat dan dirasakan secara langsung dalam perkembangan serta kehidupan masyarakat, kehidupan kelompok dan kehidupan setiap individu. Namun dalam kenyataannya banyak jenjang pendidikan yang kekurangan jumlah siswa atau peserta didik. Hal ini semakin diperkuat dengan adanya beberapa pemberitaan di media yang memberitakan tentang permasalahan kekurangan siswa dalam lembaga pendidikan, salah satunya dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyat pada tanggal 17 juli 2008, dikatakan bahwa banyak sekolah kekurangan siswa “SDN Kedungdowo Hanya Punya 2 Siswa Baru”. Permasalahan yang sama juga dialami oleh SMA Budi Mulia, sudah beberapa tahun terakhir ini SMA Budi Mulia kekurangan siswa. Adapun data jumlah siswa selama lima tahun terakhir adalah: Tabel 1.1 Data jumlah siswa SMA Budi Mulia Selama 5 Tahun terakhir Tahun Ajaran Jumlah Siswa Secara Keseluruhan 2004 – 2005 22 2005 – 2006 22 2006 – 2007 21 2007 – 2008 18 2008 – 2009 20 Sumber : Arsip jumlah siswa yang dimiliki sekolah Hal ini sangat bertolak belakang dengan jumlah penduduk yang berumur 16-18 tahun di Desa Sendangagung. Penduduk yang berumur 16-18 tahun merupakan penduduk yang masuk dalam kelompok usia SMA Statistik pendidikan, 2006:41. Adapun data kelompok usia SMA di Desa Sendangagung lima tahun terakhir adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 1.2 Data Jumlah Penduduk Sendangagung Selama 5 Tahun Terakhir Tahun Jumlah Penduduk Usia SMA 2004 472 2005 561 2006 365 2007 402 2008 522 Sumber: Data Monografi Desa Sendangagung. Dengan adanya kenyataan tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui sebenarnya apa yang menyebabkan jumlah siswa di SMA Budi Mulia sedikit atau di bawah standar, padahal jumlah penduduk daerah sekitar jumlahnya cukup banyak. Mengapa penduduk daerah sekitar tidak berminat bersekolah di SMA Budi Mulia. Banyak faktor yang behubungan dengan minat yaitu sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, intelegensi, latar belakang ekonomi, minat orang tua dan juga teman sebaya. Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia, dan apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Dari uraian tersebut, maka dapat ditarik judul “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua , dan Persepsi Siswa tentang SMA Budi Mulia dengan Minat Siswa Bersekolah Di SMA Budi Mulia

B. Batasan Masalah