Pengertian Pendidikan Menengah Kajian Teoritik

2. Pengertian Pendidikan Menengah

Sebelum peneliti menjabarkan pengertian Pendidikan Menengah, maka akan dijabarkan terlebih dahulu mengenai maksud dari pendidikan. Pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan sumber daya manusia. Antara mendidik dan pendidikan keduanya saling berkaitan. Istilah mendidik merupakan suatu tindakan atau kegiatan. Tindakan atau kegiatan mendidik ini melibatkan pendidik disatu pihak serta terdidik dipihak yang lain. Dalam hubungan tersebut, terjadi komunikasi antara dua orang atau lebih. Untuk lebih menguatkan pendapat tersebut akan diungkapkan beberapa pendapat tentang pendidikan. Fudyartanto 1977: 23 mengatakan bahwa “pendidikan merupakan proses membawa perubahan kelakuan manusia dalam pengetahuan, cara berfikir, kecakapan dan perasaan atau sikap mental”. Selain itu, Muhadjir 1975: 11 berpendapat pendidikan adalah “membimbing anak menuju kedewasaan oleh seseorang yang bertanggung jawab”. Menurut Dra. I.L Pasaribu dan Drs. B. Simandjuntak S.H. 1982: 7, pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja, sistematik untuk mendorong, membantu dan membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya serta mengubah diri sendiri dari kualitas yang satu ke kualitas yang lebih tinggi. Sehubungan dengan ga gasan tersebut, Driyarkara 1980: 127 mengatakan bahwa pendidikan adalah memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia ke taraf insani itulah yang menjelma dalam perbuatan pendidikan. Dengan kata lain, intisari dari perbuatan mendidik adalah pemanusiaan manusia muda. Lebih jauh dikatakan, bahwa pendidikan mempersiapkan agar generasi mendatang semakin mantap dan siap, dibekali ilmu pengetahuan serta keterampilan dan kemampuan jiwa maupun jasmani untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Untuk menyiapkan generasi tersebut, maka sekolah merupakan salah satu jalannya. Sekolah adalah sekolah formal mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi termasuk SLTP terbuka, dan sekolah kejuruan yang dikelola oleh lembaga pemerintah selain Depdiknas BPS,2006: 15. Jalan lain yang juga berkontribusi terhadap penyiapan generasi yang baik adalah keluarga. Namun dalam hal ini, peneliti hanya menyoroti pendidikan sekolah. Melalui pendidikan di sekolah, seseorang benar- benar diajarkan tentang berbagai macam bidang yang dapat menambah pengetahua nnya yang tidak bisa didapat didalam keluarga karena keterbatasan yang dimiliki. Pengertian sekolah menurut Oemar Hamalik 2004: 23 adalah lembaga pendidikan yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi pendidikan. Adapun fungsi pendidikan antara lain: a. Pengembangan pribadi, b. Pengembangan warga Negara, c. Pengembangan kebudayaan, dan d. Pengembangan bangsa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sekolah berdasarkan tingkatannya dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah menengah atas. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Menengah Atas termasuk dalam pendidikan menengah. Pendidikan menengah adalah pendidikan untuk anak-anak yang berusia 13 sampai 18 tahun. Untuk umur anak SLTP biasanya berkisar antara 13-15 tahun, dan untuk anak SMA umurnya berkisar antara 16-18 tahun. Berdasarkan Undang-Undang No. 4 tahun 1950 pasal 7 ayat 3 pendidikan menengah, diterangkan bahwa “Pendidikan dan pengajaran menengah bermaksud melanjutkan dan meluaskan pendidikan yang diberikan di sekolah rendah untuk mengembangkan cita-cita hidup serta membimbing kesanggupan murid sebagai anggota masyarakat, mendidik tenaga-tenaga ahli dalam pelbagai lapangan khusus sesuai dengan bakat masing- masing dan kebutuhan masyarakat dan atau mempersiapkannya bagi pendidikan dan pengajaran tinggi”. Pendidikan menengah pada hakikatnya merupakan pendidikan yang memberikan kepandaian dan keahlian pada siswa atau seseorang yang berumur 13-18 tahun sebagai persiapan dalam menghadapi dan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi atau pendidikan tinggi.

3. Prasarana dan Sarana Pendidikan