Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 31
c. Modifikasi sarana pembelajaran permainan.
Banyak sarana pembelajaran permainan yang dapat dimodifikasi, agar pembelajaran permainan dapat dilaksanakan sesuai dengan
tuntutan kurikulum meskipun sarana baku yang dimiliki sekolah sangat terbatas jumlahnya. Salah satu sarana pembelajaran permainan yang
harus dimodifikasi adalah bola, mengingat jumlah bola yang baik proporsinya adalah 12 dari jumlah peserta didik yang mengikuti
pembelajaran. Misalnya dalam pembelajaran bola voli, bola dapat dibuat dari balon untuk anak SD, bola karet, bola plastik, dan
sebagainya. Untuk sarana pembelajaran permainan lainnya, seperti sepak bola,
bola tangan, dan permainan kecil, bola dapat dibuat dari koran yang yang dikemas sedemikian rupa sehingga berbentuk bulat dan
dimasukkan plastik lalu ditali. Bisa juga dibuat dari kain-kain perca yang dibuat dengan cara seperti dari kertas. Selain itu seperti halnya
pada pembelajaran bola voli, bisa memakai bola plastic, bola karet, dan sebagainya. Model modifikasinya dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Gambar 3.8. Modifikasi Bola untuk Belajar Permainan.
d. Modifikasi sarana pembelajaran olahraga pilihan.
1. Modifikasi alat pemukul. Untuk pembelajaran bulutangkis dan tennis , serta tenis meja, peserta
didik dapat menggunakan raket atau bed yang dibuat dari kayu, triplek, atau bahan lain yang bisa digunakan untuk memukul. Bentuk
Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 32
dan ukuran bed atau raket tersebut dapat bervariasi sesuai dengan bahan yang ada dan tersedia di sekolah. Perhatikan contoh
modifikasi8nya seperti gambar berikut:
Gambar 3.9 . Modifikasi Alat Pemukul.
2. Modifikasi objek pukulan. Salah satu cirri khas olahraga permainan yang menggunakan alat
pemukul adalah selalu adanya objek yang dipukul. Beberapa objekyang dipukul meliputi; shuttle cock bola bulu, bola pingpong,
bola tennis, dan bola kasti. Apabila objek yang dipukul tidak tersedia cukup disekolah, guru dapat memodifikasinya dengan cara
menggunakan objek lain sebagai penggantinya, misalnya dengan menggunakan bola yang dibuat dari plastik, karet, kertas koran, kain
bekas, atau serabut kelapa. Contoh objek pukulan dapat dilihat seperti gambar berikut:
Gambar 3.10. Modifikasi Objek Pukulan
Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 33
e. Modifikasi sarana pembelajaran lainnya.
Selain sarana pembelajaran yang telah diuraikan diatas, untuk menunjang pengembangan kemampuan gerak dan meningkatkan
partisipasi gerak peserta didik, guru memerlukan sarana tambahan yang mudah diperoleh dilingkungan sekitar sekolah, yang meliputi:
1. Ban motor atau mobil bekas. Ban motor atau mobil bekas dapat digunakan untuk belajar lompat
dan loncat, bisa untuk area jengket-jengket atau pendaratan, dan bisa juga untuk pembatas lengkung lari lari zigzag. Perhatikan gambar
dibawah ini:
Tim PLPG penjasorkes fkip uns 02 Maret 2010
ZIG-ZAG
CONT. LAIN
Gambar 3.11. Pemanfaatan Ban Bekas.
Apabila pemanfaatan ban bekas atau simpai di tunjang dengan pemanfaatan bilah bambu, maka bisa digunakan untuk membuat
model pembelajaran yang sangat banyak dengan unsur kemenarikan
Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 34
yang luar biasa bagi peserta didik. Gambar perpaduan diantara keduanya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Tim PLPG penjasorkes fkip uns 02 Maret 2010
Bilah ban bekas unt jalan, lari, lompat, loncat
Cont. lain
Gambar 3.12. Pemanfaatan Ban Bekas dan Bilah Bambu
2. Kardus bekas. Kardus-kardus bekas, dengan berbagai bentuk dan ukuran, baik itu
kardus supermi, kardus aqua, kardus gelas, kardus susu, kardus televisi, dan sebagainya masing-masing memiliki tiga bentuk
ketinggian yang dapat dipakai untuk meningkatkan rangsangan ketinggian maupun rangsangan jarak pada saat peserta didik belajar
lompat dan loncat. Kardus-kardus bekas ini sangat baik digunakan untuk pembelajaran lompat jauh dan lompat tinggi, apalagi jika
dipadukan dengan pemanfaatan bilah bambu. Gambar pemanfaatan perpaduan keduanya dapat vdilihat seperti gambar berikut ini:
Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 35
Tim PLPG penjasorkes fkip uns 02 Maret 2010
KARDUS DAN BILAH BAMBU
KEMBA LI
THE END
Gambar 3.13. Pemanfaatan Kardus Bekas dan Bilah Bambu
3. Kaleng susu bekas. Kaleng susu bekas dapat dimanfaatkan untuk belajar atau latihan
keseimbangan. Bentuk latihan keseimbangan dengan menggunakan kaleng susu ini sangat bervariasi, misalnya dijadikan alas pijakan
permainan eggrang atau dijadikan balok titian
Gambar 3.14. Pemanfaatan Kaleng Bekas.
E. TUGAS TERSTRUKTUR