Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 7
D. KEUNIKAN PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Mosston 1991 beranggapan bahwa mengajar pendidikan jasmani merupakan serangkaian hubungan yang berkesinambungan antara guru dan
siswa. Untuk menjembatani pokok bahasan dan belajar, diperlukan adanya spektrum gaya pembelajaran. Spektrum ini merupakan rancangan operasional
tentang alternatif gaya mengajar pendidikan jasmani. Selanjutnya, setiap gaya mengajar
teaching style
memiliki anatomi tertentu yang menggambarkan : 1 peran guru, 2 peran siswa, serta 3 identifikasi tujuan yang dapat dicapai
jika gaya mengajar tersebut digunakan. Setiap gaya mengajar berisi keputusan-keputusan
Decisions
yang dibuat oleh guru dan juga oleh siswa didalam episode belajar.
a. Pengambilan Keputusan
Decision Making
Mengajar merupakan suatu rangkaian pembuatan keputusan. Serangkaian perangkat keputusan diorganisasikan kedalam episode-
episode pembelajaran, yang meliputi : 1 pra pertemuan, 2 saat pertemuan, dan 3 pasca pertemuan Mosston, 1991.
Keputusan pra pertemuan merupakan keputusan yang harus dibuat sebelum guru-siswa berhadapan dan berinteraksi secara langsung. Episode
ini meliputi : 1 penentuan sasaran pembelajaran, 2 pemilihan gaya mengajar, 3 gaya belajar siswa yang diharapkan, 4 siapa yang akan
diajar, 5 pokok bahasan, 6 lokasi pembelajaran, 7 waktu yang dibutuhkan untuk mengajar, termasuk didalamnya adalah kecepatan
pembelajaran dan waktu tenggang antar tugas, 8 organisasi pelaksanaan, dan 9 materi dan prosedur evaluasi.
Keputusan saat pertemuan
impact
merupakan keputusan- keputusan yang harus dibuat selama penampilan atau pelaksanaan tugas.
Episode ini berisi tentang pelaksanaan keputusan pada pra pertemuan, dan penyesuaian keputusan-keputusan.
Keputusan pasca pertemuan
past impact
merupakan keputusan yang dibuat berkaitan dengan evaluasi pelaksanaan, termasuk tentang
pemberian umpan balik. Episode ini meliputi : 1 pengumpulan informasi
Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 8
tentang pelaksanaan, 2 penilaian informasi yang diperoleh dengan memanfaatkan kriteria yang telah ditentukan, 3 pernyataan-pernyataan
umpan balik yang dapat berupa pernyatan korektif, pernyataan penilaian atau sekedar pernyataan netral, 4 penilaian gaya mengajar, dan 5
penilaian belajar siswa. b.
Gaya Mengajar
Teaching Style
Sebagai suatu pedoman khusus, gaya mengajar diaplikasikan sekaligus
dikembangkan karena
adanya permasalahan
disekitar pembelajaran pendidikan jasmani. Oleh karena itu penerapan suatu gaya
mengajar dimaksudkan untuk hal-hal sebagai berikut : 1
Mencapai keserasian antara apa yang diniatkan dengan apa yang seharusnya terjadi;
2 Memberi solusi terhadap adanya pertentangan dalam memilih
metode mengajar dengan tetap memfokuskan pilihan pada: a kebutuhan siswa, b besarnya kelas, c fasilitas yang tersedia,
d perlengkapan yang dimiliki, e tujuan yang ingin dicapai, dan f pokok bahasan;
3 Mengatasi segi-segi keunikan guru yang mempengaruhi arah
perilaku belajar siswa; 4
Mengoptimalisasikan interaksi pembelajaran dengan pencapaian tujuan. Interaksi ini merupakan perpaduan unit pedagogis.
Rancangan gaya mengajar didasarkan dari adanya interaksi perilaku guru, perilaku siswa, dan tujuan;
5 Menggunakan perilaku guru sebagai ide pengatur, karena
bagaimanapun juga guru adalah pengambil keputusan Agus Kristiyanto, 1997.
Setiap gaya mengajar memiliki anatomi
tertentu yang
menggambarkan : 1 peran guru, 2 peran siswa, serta 3 identifikasi tujuan yang dapat dicapai jika gaya mengajar tersebut digunakan. Setiap
gaya mengajar berisi keputusan-keputusan yang dibuat oleh guru dan juga oleh siswa di dalam episode belajar.
Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 9
E. SUSUNAN SPEKTRUM GAYA MENGAJAR DALAM PENJASORKES