Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 20
2. Media visual.
Media visual merupakan media yang melibatkan indera penglihatan. Pesan yang tersampaikan dalam media ini meliputi;
pesan verbal yang berupa kata-kata dalam bentuk tulisan, dan pesan non verbal yang berupa simbol-simbol. Menurut Arsyad 1997,
bahwa unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri atas; garis, bentuk, warna, dan tekstur.
3. Media audio visual.
Media audio visual merupakan media gabungan antara media audio yang menekankan pemakaian indera pendengaran, dan media
visual yang menekankan pemakaian indera penglihatan. Media audio visual merupakan alat komunikasi yang sangat efektif dalam
membantu proses pembelajaran. Apa yang terdengar oleh telinga dan terpandang oleh mata akan dapat lebih cepat dan lebih mudah diingat
daripada hanya mendengar saja atau melihat saja.
4. Multimedia.
Multimedia pembelajaran merupakan media yang mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses
pembelajaran berlangsung. Dengan pelibatan telinga audio, mata visual, dan tangan kinetik memungkinkan mudah dimengertinya
informasi atau pesan yang disampaikan.
2. Media Pembelajaran Jadi dan Rancangan.
Ditinjau dari kesiapan penggunaannya, media pembelajaran dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu media asli atau jadi
media by utilization
dan media tiruan atau buatanrancangan
media by design
. Dikatakan sebagai media jadi karena media ini sudah siap pakai dan sudah
tersedia dipasaran. Kelebihan media jadi ini yaitu; 1. hemat dalam waktu dan tenaga dalam pengadaannya, 2. konsep-
konsep materi ajar dapat disajikan dengan lebih jelas, 3. Lebih dapat
Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 21
memotivasi minat peserta didik untuk terlibat dalam pembelajaran, 4. Dapat diakui keandalan dan kesahihannya. Disamping memiliki kelebihan,
media jadi ini juga memiliki kekurangan yaitu 1. Biasanya mahal harganya, 2. Tidak dapat untuk membedakan perbedaan karakteristik dan
kemampuan peserta didik. Dikatakan sebagai media rancangan karena media ini perlu dirancang dan dibuat secara khusus untuk keperluan
pembelajaran tertentu . Kelebihan dari jenis media ini yaitu; 1. Dapat dipakai untuk membedakan perbedaan karakteristik pertumbuhan dan
perkembangan, serta kemampuan peserta didik, 2. Model, ukuran, warna dapat dibuat lebih beraneka ragam, sehingga dapat lebih menarik perhatian
peserta didik untuk mencobanya, 3. lebih murah biaya pembuatannya, sehingga dapat dibuat lebih banyak untuk memenuhi proporsi antara media
yang akan digunakan dan jumlah peserta didik yang akan mempergunakan media tersebut.
Disamping kelebihannya, media jenis ini juga memiliki kelemahan, yaitu; 1. Memeras banyak tenaga dan waktu dalam pengadaannya, 2.
Untuk mendapatkan keandalan dan kesahihannya diperlukan serangkaian kegiatan validasi prototipnya, sehingga memerlukan uji coba berulangkali.
Sebaiknya kedua jenis media, baik media jadi maupun media rancangan ini dipergunakan secara bergantian yang saling melengkapi satu
sama lain. Pemakaian kedua jenis media ini secara bergantian akan dapat lebih memudahkan dalam menyampaikan atau menjelaskan suatu materi
atau bahan ajar secara lebih lengkap. Disamping itu, kesempatan untuk mencoba media dari setiap peserta didik menjadi lebih banyak. Maka
sekolah dan guru harus menyediakan kedua jenis media ini dalam jumlah yang mencukupi dan proporsional dengan jumlah peserta didik pemakainya.
D. MEDIA PEMBELAJARAN PENJASORKES 1. Media Pembelajaran Penjasorkes Baku atau Standar.