TUGAS TERSTRUKTUR PENGANTAR. Materi PLPG Modul Penjaskes

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 13 Respon siswa mengarah pada penemuan terpimpin mengenai suatu konsep, prinsip, serta gagasan. g. Gaya G Gaya Divergen : Siswa diarahkan untuk mengembangkan alternatif pemecahan masalah secara individu. h. Gaya H Gaya Going Beyond : 1 Siswa merancang permasalahan pada pra pertemuan, sedangkan pada episode saat pertemuan siswa diarahkan untuk menemukan solusi dari masalah yang dirumuskan sendiri. 2 Siklus kegiatan mencakup : a Pada episode pra pertemuan, siswa menyusun semua keputusan yang berupa rancangan permasalahan. b Pada episode saat pertemuan, siswa berupaya menemukan solusi dan menampilkan gerakan dengan mengacu pada rancangan masalah yang sudah diputuskan sebelumnya. c Pada episode pasca pertemuan, siswa melakukan evaluasi dengan memanfaatkan pengalaman dari gaya-gaya sebelumnya, yaitu gaya A sampai G.

G. TUGAS TERSTRUKTUR

Bentuklah kelompok kerja yang setiap kelompok terdiri dari 5 lima orang. Selanjutnya lakukan beberapa hal sebagai berikut untuk menghasilkan sebuah produk karya kelompok yang berguna untuk pengembangan tahap evaluasi. 1. Lakukan diskusi kelompok selama kira-kira 25 menit dengan dipandu oleh seorang yang dipilih dalam kelompok tersebut. 2. Tentukan topik khusus yang memfokus hal-hal yang terkait dengan pengembangan metode yang berprinsip joyful learning Belajar yang menyenangkan Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 14 3. Uraikan secara global tentang hasil diskusi kelompok yang mengarah pada pengembangan metode yang berprinsip PAIKEM sebagaimana model-model Mosston. 4. Pilihlah dan lakukan bagaiman suatu gaya mengajar dapat diterpkan dengan memperhatikan karakteristik pokok bahasan dan perkembangan siswa. 5. Laporkan hasil akhir pengembangan metode pembelajran penjasorkes PAIKEM untuk kemudian dapat dipresentasikan dalam kegiatan workshop pleno bersama kelompok-kelompok yang lain. Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 15

BAGIAN 2 MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENJASORKES

A. PENGANTAR.

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah. Karena posisinya yang berada ditengah, maka dapat dipakai sebagai pengantar atau penghubung, yaitu yang mengantarkan atau menghubungkan, atau menyalurkan sesuatu dari satu sisi ke sisi lainnya, atau dari satu tempat ketempat lainnya, atau juga dari orang satu ke orang lainnya. Dan kata media ini juga merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Briggs 1970 berpendapat, bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan, serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya. Oleh Association of Education and Communication Technology AECT, media didefinisikan sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesaninformasi. Sedangkan Atwi Suparman 1997 mengatakan, bahwa media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Menurut Arif S. Sadiman 1990, media terdiri dari perangkat lunak software , yang merupakan media pertama atau lambangsimbol yang berisi pesan atau informasi yang biasanya disajikan dengan menggunakan media kedua. Media kedua yang merupakan perangkat keras hardware yakni sarana yang dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut. Makna media secara luas dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat, serta perhatian seseorang peserta didik sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung. Media pembelajaran dapat diartikan pula sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga tercipta situasi belajar mengajar yang Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 16 kondusif, dimana peserta didik dapat menafsirkan pesan secara baik, dan proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan demikian tujuan utama dari pemanfaatan media pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan mengefisienkan proses belajar mengajar itu sendiri. Menurut Brown, seperti dikutip Sudrajat 2007, mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Efektivitas ini merupakan aspek penting dalam berbagai bentuk kegiatan, karena efektivitas merupakan cerminan dari tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Seperti pendapat Prokovenko 1987 seperti dikutip Rivai yang mengatakan, bahwa efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasaran atau tingkatan terhadap mana tujuan-tujuan dicapai atau tingkat pencapaian tujuan. Efektivitas belajar ini ditandai dengan tercapainya aspek-aspek, yang meliputi: 1.peningkatan pengetahuan, 2. Peningkatan keterampilan, 3. Perubahan sikap dan perilaku, 4. Peningkatan kemampuan beradaptasi, 5. Peningkatan berpartisipasi. Dari pengertian diatas dapat dijabarkan ciri-cirikarakteristik umum media, yaitu kemampuannya merekam, menyimpan, memindahkan, merekonstruksi, dan mentransportasikan peristiwa atau obyek, dengan memakai bahasa baik verbal maupun non verbal, dan dapat menimbulkan interaksi aktif dalam proses komunikasi, serta dapat menimbulkan efek terjadinya perubahan tingkah laku.

B. MEDIA PEMBELAJARAN