13 yang hangat dari para peserta, akhirnya mulai muncul gagasan tentang suatu
bentuk katekese yang melibatkan seluruh umat “katekese oleh umat, dari umat, dan untuk umat” Lalu, 2007: 10. Dengan kata lain bentuk katekese yang
melibatkan seluruh umat. Umatlah yang menjadi penggagas, pelaksana, dan sekaligus penikmat hasilnya.
Hasil dari pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia pertama PKKI I ini, kemudian mulai digalakkan di masing-masing Keuskupan, namun
belum sampai menemukan kejelasan arti katekese itu sendiri. Segala hal yang berkaitan dengan pendidikan iman semuanya disebut katekese umat.
Oleh karena itu, pada tahun 1980 diadakan pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia kedua PKKI II di Klender demi memperjelas arti
katekese umat itu sendiri. Dari hasil pertemuan PKKI II ini, disepakati rumusan katekese untuk Indonesia yakni “Katekese Umat” yang diartikan sebagai
komunikasi iman atau tukar menukar pengalaman iman antar anggota jemaatkelompok. Dalam katekese umat tekanan terutama diletakan pada
penghayatan iman, meskipun pengetahuan tidak dilupakan.
2. Arti Katekese Umat
Kesepakatan tentang arti katekese umat yang dijadikan arah katekese di Indonesia ditegaskan dalam Pertemuan Kateketik Antar Keuskupan se-Indonesia
II di Klender 29 Juni – 5 Juli 1980 KomKat KWI, 1993: 9. Dalam pertemuan ini, katekese umat dimengerti sebagai: “Komunikasi iman atau tukar pengalaman
iman penghayatan iman antara anggota jemaat atau kelompok. Melalui
14 kesaksian para peserta saling membantu sedemikian rupa, sehingga iman masing-
masing diteguhkan dan dihayati semakin sempurna”. Rumusan di atas menegaskan bahwa katekese umat merupakan
komunikasi iman. Komunikasi iman ini bukan saja antara pembimbing dengan peserta, tetapi lebih-lebih komunikasi antar peserta itu sendiri. Yang
dikomunikasikan dalam katekese umat adalah penghayatan iman, bukan pengetahuan akan rumusan iman yang sering kali tidak relevan dengan keadaan
atau situasi umat pada saat itu. Arti katekese umat di atas juga menunjukkan bahwa yang berkatekese itu
adalah umat, artinya semua orang beriman yang secara pribadi memilih Kristus saling percaya dan menghargai. Katekese umat merupakan komunikasi iman atau
pengamalam hidup umat yang saling bersaksi satu sama lain akan iman mereka, dan di situ diharapkan peserta berdialog dalam suasana penuh keterbukaan, saling
mendengarkan dan menghargai. Rumusan katekese umat dalam PKKI II tersebut, dikembangkan lagi oleh
Afra Siauwarjaya melalui buku Membangun Gereja Indonesia II sebagai berikut: “Usaha umat secara terencana untuk saling menolong mengartikan hidup nyata
dalam terang Yesus Kristus sebagaimana telah dihayati dalam Tradisi Gereja, agar kelompok makin mampu mengungkapkan dan mewujudkan imannya dalam hidup
nyata” Siauwarjaya, 1987: 38-39 Katekese umat itu sendiri adalah usaha umat. Dalam arti mengajak umat
untuk saling tolong menolong, bersikap bebas, terbuka dan jujur menyadari kehadiran Tuhan dalam kehidupan mereka yang konkret. Iman personal yang
dikembangkan dalam katekese umat adalah iman yang dihayati Gereja dalam