Penelitian Ilmiah LANDASAN TEORI

2000: 42 merekomendasikan agar para siswa diberi kesempatan yang sebesar- besarnya untuk mengalami membuat soal sendiri problem posing . Suryanto Darnanti,2001: 4, menyatakan bahwa: Problem posing merupakan istilah dalam bahasa inggris sebagai padanan katanya digunakan istilah pembentukan soal. Pembentukan soal atau pembentukan masalah mencakup dua kegiatan, yaitu: 1 pembentukan soal baru atau pembentukan soal dari situasi atau dari pengalaman siswa, dan 2 pembentukan soal dari soal lain yang sudah ada. Hal ini didukung ole h Bharata 2002: 13 yang menyatakan bahwa, ”Mengajukan Pertanyaan problem posing mencakup dua macam kegiatan yaitu membuat pertanyaan baru atau pertanyaan dari situasipengalaman siswa dan membuat pertanyaan dari siswa dan membuat pertanyaan dari pertan yaan lain yang sudah ada”. Menurut Suharta 2001: 2, ” Problem posing adalah perumusan masalah oleh siswa dari situasi yang tersedia, baik dilakukan sebelum pemecahan masalah atau setelah pemecahan masalah tersebut”. Sedangkan Suryanto Gita, 1999: 23 menyatakan bahwa, “Problem posing matematika adalah salah satu sistem kriteria penggunaan pola pikir matematika atau kriteria berpikir matematika dan sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika di sekolah”. Oleh karena itu guru perlu memberikan arahan situasikondisibatasan yang jelas didalam memberikan tugas pembuatan soal. Dalam hal ini peran guru sangat diperlukan guna membimbing siswa dalam membuat soal, supaya soal yang dibuat oleh siswa tidak keluar dari materipokok bahasan yang sedang dipelajari. Dengan demikian peran guru-guru hanya sebagar fasilisator yang mengarahkan siswa dalam membuat soal dan jawaban dari soal yang telah dibuat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Selain itu problem posing dapat pula diartikan sebagai pembelajaran yang menekankan pada pengajuan soalmasalah oleh siswa. Oleh karena itu, problem posing dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengembangkan berpikir matematis atau pola pikir matematis. Menurut Suryanto 1998:3 merumuskan soalmasalah merupakan salah satu dari tujuh kriteria berpikir atau pola berpikir matematis. S istem berpikir matematis di sini dapat diartikan : memahami, keluar dari kemacetan, mengidentifikasi kekeliruan, meminimumkan pekerjaan berhitung, meminimumkan pekerjaan menulis, tekun, siap mencari jalan lain ketika diperlukan, dan membentuk soal dalam Abdussakir, 2009 . Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan problem posing merupakan kegiatan penting dalam pembelajaran matematika. NCTM National Council of Teachers of Mathematics merekomendasikan agar dalam pembelajaran matematika, para siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan soalmasalah sendiri dalam Siver dan Cai, 1996:521. Selain itu menurut Cars dalam Abdussakir, 2009 untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soalmasalah dapat dilakukan dengan cara membiasakan siswa mengajukan soalmasalah. Sedangkan Suryanto dalam Vera Dewi, 2014 menjelaskan bahwa ada tiga macam pemahaman problem posing yaitu: 1. perumusan soal sederhana atau perumusan ulang soal yang ada dengan beberapa perubahan agar lebih sederhana sehingga soal tersebut dapat diselesaikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI