Analisis Retrospektif HLT Media dari Koran Online

yang sama-sama mempunyai ide sedikit liar dan juga motivasi dari dosen pembimbing pertentangan dan kegamangan itu perlahan mulai terurai dan penulis mulai menemukan titik terang untuk memulai langkah-langkah yang diperlukan. Dukungan morilpun datang dari kepala sekolah tempat penulis berkarya yang menginginkan adanya kegiatan siswa yang mengasah daya pikir siswa dalam wadah kegiatan karya ilmiah. Serasa gayung bersambut setelah langkah-langkah tersusun secara garis besar dalam diskusi dengan rekan penulis dan dosen pembimbing, ternyata sekolah tempat kerja penulis menjadwalkan kegiatan karya ilmiah untuk salah satu kegiatan ekstrakurukulernya. Namun dengan sedikit pemaksaan karya ilmiah yang akan dicobakan di sini adalah karya ilmiah bidang matematika yang selaras dengan apa yang akan penulis teliti. Gambaran awal nampaknya penelitian ini akan berjalan mulus karena sudah ada penjadwalan khusus yang tidak mengganggu pembelajaran siswa sehingga tidak akan mengganggu jadwal ataupun rencana pembelajaran formal di pagi hari. Namun dalam perjalanan banyak hambatan yang penulis hadapi, mulai dari adanya jadwal penulis yang harus melaksanakan tugas luar, jadwal libur yang kurang terprediksi, bahkan adanya bencana banjir yang menimpa sekolah sedikit banyak menyita pemikiran dan tenaga yang cukup banyak sehingga apa yang terjadwalkan tidak berjalan dengan baik. Tugas penulis yang juga harus mengurusi penerimaan siswa baru, mengurusi ujian nasional yang dengan tiba-tiba harus berbasis komputer yang tentu saja membuat penulis harus membagi perhatian lebih untuk hal itu. Hal ini masih ditambah karakter siswa kelas sembilan yang harus penulis dampingi dalam persiapan ujian penulis sebagai wali kelas sembilan membuat emosi menjadi labil. Hal-hal tersebutlah yang sedikit banyak menghambat proses penelitian yang penulis hadapi. Di saat penulis mengalami kebingungan apakan penelitian ini dapat berlanjut ataukah penelitian ini dapat selesai pada waktunya atau tidak, dosen pembimbing memunculkan suatu ide yang sangat melegakan. Pendampingan untuk pembuatan karya ilmiah dapat dilanjutkan hingga menghasilkan suatu karya, namun untuk yang ditulis berupa laporan sebagai tugas akhir dibatasi saja pada problem posing pengajuan masalah matematika untuk karya ilmiah. Lega dan plong akhirnya penulis rasakan saat itu. Berdasarkan hal itulah penulis dan rekan penulis mencoba membuat benang merah dari proses yang sudah kami alami selama pendampingan memunculkan permasalahan. Saat itu sepertinya sudah dekat dengan terselesaikannya tulisan ini, namun ternyata ada sedikit salah pemahaman dalam diri penulis karena maksud dari dosen pembimbing tidak tertangkap secara baik. Dalam gambaran tulisan penulis tidak mengkhususkan permasalahan matematika yang berkaitan dengan karya ilmiah, tetapi setelah proses bimbingan penulis akhirnya dapat memahami bahwa pengajuan masalah matematika dalam tulisan penulis di sini kebaruannya terletak pada keterkaitan dengan karya ilmiah. Mungkin ada sedikit kilas balik, untuk proses penelitian tentang pengajuan masalah ini semua sudah penulis dan rekan penulis seminarkan dalam berbagai agenda seminar. Dari seminar ke seminar semakin memperkaya pengetahuan penulis karena disamping harus membuat makalah yang tentu saja menyita pemikiran dan tenaga, membaca banyak sumber yang kadang harus kami pahami sedapat kami, dan pada saat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI seminar kamipun harus meyakinkan ke peserta tentang ide tulisan kami. Luar biasa pengalaman yang penulis alami dan luar biasa penulis syukuri karena rekan penulis yang dapat berkarya bersama penulis. Memang untuk dua makalah terakhir untuk seminar di Bandung dan Jakarta penulis tidak mengikuti dalam presentasi dikarenakan keterbatasan waktu. Berdasar masukan saat seminar, kami mencoba menyusun dan mencari benang merah untuk disusun berupa satu tulisan utuh. Pada akhirnya saat akhir-akhir tahun pelajaran hambatan dan tantangan semakin berat. Hambatan lebih terutama waktu yang nampaknya habis untuk kerja pokok penulis dan juga rekan penulis. Proses bimbingan dengan dosenpun penulis lakukan dengan bantuan surat elektronik. Kesepakatan waktu bimbingan yang pada awalnya akan dilakukan setiap hari Kamis tidak dapat penulis penuhi. Beberapa kali jadwal bimbingan tidak terlaksana karena hambatan-hambatan seperti sudah penulis ungkap di atas. Saat itupun penulis pesimis apakah penulis dapat menyelesaikan tepat waktu? Terlebih-lebih setelah mengetahui beberapa teman mahasiswa satu persatu sudah mulai ujian tesis, bahkan ada yang 3 semester sudah selesai. Rasanya kok jadi “nglokro” , bisakah saya menyelesaikan tugas akhir saya? Bukan sekedar tepat waktu yang terlintas, dengan segala problema dan tugas-tugas yang saya hadapi saat itu pikiran saya betul- betul “zonk”. Saat-saat itulah peran orang di luarku sangat penting. Saat aku diam, bingung, tidak tahu apa yang harus saya lakukan, dukungan keluarga terutama istri, dukungan teman-teman bahkan teman-teman yang baru kukenal dan dukungan dari dosen pembimbing membuat aku harus segera bergerak. Setiap waktu penulis coba gunakan secara efektif. Hampir tiap tengah malam setelah sedikit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI