memiliki perilaku seksual yang lebih rendah dibandingkan dengan remaja di sekolah heterogen.
E. Hipotesis
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut : “Ada perbedaan perilaku seksual antara remaja yang bersekolah
di sekolah homogen dengan remaja yang bersekolah di sekolah heterogen, dimana perilaku seksual remaja di sekolah heterogen lebih tinggi
dibandingkan dengan remaja di sekolah homogen”.
BAGAN PERBEDAAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SEKOLAH HOMOGEN DAN HETEROGEN
Jenis Sekolah Menurut Jenis Kelamin Murid
SEKOLAH HOMOGEN SEKOLAH
HETEROGEN
Kurang ada relasi dengan lawan jenis
Tidak terlalu memikirkan untuk memiliki pacar atau pasangan
Kemungkinan munculnya hasrat seksual lebih kecil
keinginan menyalurkan hasrat seksual lebih kecil
Ada relasi dengan lawan jenis lalu mulai muncul ketertarikan
Kesempatan untuk berpacaran lebih besar
Kemungkinan munculnya hasrat seksual lebih besar
Muncul keinginan untuk menyalurkan hasrat seksual
Perilaku seksual tinggi Perilaku seksual rendah
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini yang menggunakan metode komparatif atau perbandingan. Bertujuan untuk membandingkan perilaku seksual remaja di
sekolah homogen dan heterogen.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas : Jenis Sekolah
2. Variabel Tergantung : Perilaku Seksual
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Perilaku Seksual
Perilaku seksual merupakan tindakan yang bertujuan untuk menyalurkan hasrat seksual yang dimulai dari tahapan yanng paling
ringan sampai yang paling berat sexual intercourse. Pada penelitian ini, perilaku seksual diukur dengan menggunakan skala perilaku
seksual yang dibuat oleh peneliti sendiri. Skala tersebut berisi tentang gabungan 8 tahapan perilaku seksual sesuai dengan teori Masters,dkk
1986 dan teori dari Rathus, Nevid dan Fichner 2008 . Tahapan perilaku seksual terdiri dari : Bergandengan tangan, berpelukan,