E. Metode Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan skala yang dibuat dengan mengacu pada teori perilaku seksual Master, dkk 1986 dan teori perilaku seksual
Rathus, Nevid dan Fichner 2008 untuk mengumpulkan data. Tiap pernyataan akan diberikan dua pilihan jawaban yaitu “pernah”
dan “tidak pernah”. Skala dengan dua jawaban tersebut diadaptasi dan dikembangkan sendiri oleh peneliti sendiri dari skala skalogram yang
dibuat oleh Guttman Edward, 1957. Tiap tahap perilaku seksual akan diberikan skor yang berbeda.
Skor diberikan sesuai dengan ringan dan beratnya perilaku seksual seperti telah diurutkan oleh Master, dkk 1986 serta Rathus, Nevid dan Fichner
2008. Jika sub
jek menjawab “pernah”, maka skor yang diberikanberkisar dari 1-
8 dan jika subjek menjawab “tidak pernah” maka akan diberikan skor 0. Dalam proses pengerjaan, ketika subjek menjawab “tidak pernah”
maka subjek harus berhenti mengerjakan pernyataan yang ada dan diasumsikan bahwa tahap subjek “tidak pernah” melakukan tahapan
selanjutnya. Hal tersebut juga menandakan, sampai pada jawaban “pernah” yang terakhirlah perilaku seksual yang sudah pernah dilakukan.
Skor total didapatkan dari penjumlahan tiap tahap yang dijawab “pernah” oleh subjek. Jika subjek belum pernah melakukan tahapan
seksual sama sekali maka skor yang di berikan adalah 0.
Pemberian skor didasarkan pada tahap akhir perilaku seksual yang pernah dilakukan. Akumulasi nilai yang dilakukan dengan cara
menambahkan skor dari banyaknya tahap perilaku seksual yang berbeda dilakukan karena tiap tahap memiliki bobot yang berbeda dan tidak bisa
disamakan bukan semata hanya dilihat dari tahap yang berbeda saja.
Tabel 1 Penskoran Item
No. Tahapan perilaku seksual
Skor 1
Bergandengan tangan 1
2. Berpelukan
2 3.
Kissing 3
4. Necking
4 5.
Touching genital 5
6. Petting
6 7.
Oral sex 7
8. Sexual intercourse
8
F. Validitas dan Reliabilitas Skala
Sebelumya, peneliti melakukan tryout kepada 20 orang subjek penelitian pada tanggal 10 Oktober 2013, untuk melihat sejauh mana
mereka jujur menjawab pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuisioner. Tidak ada seleksi item pada kuisioner karena pernyataan dalam kuisioner
merupakan tahapan perilaku seksual yang diasumsikan bahwa saat subjek