tolak ukur keberhasilan pencapaian hasil belajar pada penelitian ini. Di bawah ini merupakan tabel data analisis hasil tes kognitif siswa pada siklus pertama
dan kedua.
Tabel 4.9 Analisis Hasil Tes Kognitif Siswa
Komponen Siklus I
Siklus II
Rata-rata 60,47
70,33 KKM
48 80,95
Data pada tabel di atas menunjukan bahwa hasil belajar siswa siklus
kedua mengalami peningkatan dari hasil belajar siswa pada siklus pertama.
D. Pembahasan
Melihat data hasil penelitian yang diperoleh dari siswa-siswi kelas VIII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta, maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media audiovisual berupa video dalam pembelajaran terbukti dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi sistem gerak pada
manusia. Dalam hal ini peningkatan tersebut terlihat dari pencapaian indikator keberhasilan yang menjadi target dalam penelitian ini. Adapun indikator-
indikator yang menjadi tolak ukur dalam penelitian ini yaitu dilihat dari aspek kognitif dan minat belajar siswa. Peningkatan dan keberhasilan dalam mencapai
target dari indikator tersebut mulai terlihat setelah dilakukan pelaksaan penelitian pada siklus kedua. Berikut merupakan hasil dari pencapaian indikator
keberhasilan yang diperoleh dalam penelitian ini.
1. Minat Belajar
Data minat belajar setiap siswa diperoleh dengan menggunakan lembar observasi siswa dan kuisioner yang diberikan pada setiap siklus.
Setelah nilai minat belajar setiap siswa diperoleh pada siklus pertama dan siklus kedua, selanjutnya ditentukan kategori nilai minat setiap siswa.
Langkah terakhir adalah menghitung presentase jumlah siswa yang berkriteria baik ke atas. Setelah kategori dan presentase nilai minat belajar
siswa siklus pertama dan nilai minat belajar siswa siklus kedua diperoleh, maka hasil tersebutlah yang akan menjadi tolak ukur apakah ada terjadi
peningkatan minat belajar siswa. Dari data yang diperoleh maka dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan minat siswa dalam belajar dari minat
belajar siswa siklus pertama dan minat belajar siswa siklus kedua. Berikut merupakan data hasil analisis minat belajar siswa siklus pertama dan
siklus kedua.
Tabel 4.10 Data Hasil Analisis Minat Belajar Siswa Siklus Petama dan Kedua
Kriteria Minat Siswa Siklus
Pertama Minat Siswa Siklus
Kedua
∑ Siswa
∑ Siswa
Sangat Baik -
17 80,95
Baik 21
100 4
19,05 Tidak Baik
- -
Sangat Tidak Baik -
-
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan. Skor yang diperoleh masing-masing siswa
digolongkan ke dalam kriteria nilai minat belajar dengan melihat kelas
interval masing-masing kriteria, sehingga diperoleh data seperti pada tabel di atas. Berikut merupakan diagram kriteria minat belajar siswa.
Gambar 4.5 Grafik Kriteria Minat Siswa
Dari grafik di atas maka dapat dilihat minat belajar siswa siklus pertama dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran
audiovisual berupa video, diperoleh data 100 minat siswa masuk dalam kriteria baik, sedangkan minat siswa yang masuk ke dalam kriteria sangat
baik, tidak baik dan sangat tidak baik 0. Setelah pembelajaran pada siklus kedua berakhir maka diperoleh
data hasil analisis minat belajar siswa siklus kedua yang menunjukkan bahwa adanya terjadi peningkatan minat belajar siswa siklus kedua dari
minat belajar siswa siklus pertama. Hal tersebut dapat dilihat dari presentase minat belajar siswa siklus kedua yang masuk dalam kriteria
sangat baik mencapai 80,95 dan 19,04 minat siswa masuk dalam kriteria baik, sedangkan minat siswa yang masuk dalam kriteria tidak baik
dan sangat tidak baik 0. Perbandingan data hasil analisis yang diperoleh
100 80,95
19,05 20
40 60
80 100
120
Sangat baik Baik
Tidak baik Sangat
tidak baik Minat siswa siklus I
Minat siswa siklus II
antara minat belajar siswa siklus pertama dan minat belajar siswa siklus kedua itu sangat jelas membuktikan bahwa minat belajar siswa siklus
kedua meningkat dari minat belajar siswa siklus pertama, di mana minat belajar siswa siklus pertama hanya masuk dalam kriteria baik, berbeda
halnya dengan minat belajar siswa siklus kedua yang masuk dalam kriteria sangat baik dan baik. Untuk lebih jelas silahkan lihat grafik
gambar 4.5. Pada saat proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran
audiovisual berupa video siswa terlihat lebih antusias dan lebih memperhatikan, karena cara belajar seperti ini merupakan hal yang jarang
mereka temui bahkan bukan tidak mungkin ini merupakan hal pertama yang baru mereka temui. Meskipun demikian tetap masih ada satu atau
dua orang siswa yang kurang fokus dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung karena mereka asik dengan kegiatan mereka sendiri
misalnya bermain HP dan mengganggu teman, tetapi jika dilihat dari data hasil analisis minat belajar siswa sudah tergolong dalam kategori minat
belajar siswa berkriteria minimal baik ke atas, dengan target pencapaian indikator keberhasilan 70, sedangkan data hasil analisis minat belajar
siswa yang diperoleh pada penelitian ini, minat belajar siswa sudah melebihi target yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu mencapai 100
minat siswa dalam belajar masuk dalam kriteria baik ke atas.
2. Aspek Kognitif Siswa
Pada penelitian ini untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa dalam belajar dengan menggunakan media audiovisual berupa video pada
materi sistem gerak pada manusia, maka perlu diadakan tes evaluasi. Pemberian tes evaluasi ini dilakukan pada setiap akir pertemuan siklus
pertama dan kedua. Data yang di peroleh dari tes evaluasi ini berupa skor rata-rata dan presentase pencapaian KKM.
a. Skor Rata-Rata
Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini, perolehan skor rata-rata pada siklus kedua mengalami peningkatan dibanding siklus
pertama. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor rata-rata siklus pertama yang hanya 60,47 sedangkan pada siklus kedua mencapai
70,33. Meskipun demikian perolehan skor rata-rata pada siklus pertama dan kedua belum mencapai indikator keberhasilan yang
menjadi target penelitian, tetapi penggunaan media pembelajaran aduiovisual berupa video ini terbukti dapat meningkatan perolehan
skor rata-rata yakni sebelum dilakukan tindakan perolehan skor rata- rata hanya 68 sedangkan setalah dilakukan tindakan siklus kedua
perolehan skor rata-rata mencapai 70,33. Data tersebut dapat dilihat pada tabel dan grafik gambar dibawah ini.
Tabel 4.11 Data Hasil Analisis Skor Rata - Rata
Aspek Pencapaian Hasil
Belajar Siklus I Pencapaian Hasil
Belajar Siklus II
Nilai Tertinggi 81
78 Nilai Terendah
46 64
∑ Siswa Tuntas ≥ 68 10
17 ∑
Siswa Tidak
Tuntas 68 11
4 Skor Rata – Rata
60,47 70,33
Indikator target Skor rata-rata kelas
73 Skor
rata-rata kelas 73
Kualifikasi Belum
mencapai target
Belum mencapai
target
Gambar 4.6 Grafik Rata-Rata Skor Aspek Kognitif Siswa
b. Presentase Pencapaian KKM
Analisis persentase pencapaian KKM pada penelitian ini menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan presentase pencapaian
KKM, dimana pada siklus pertama pencapaian KKM hanya 48 sedangkan siklus kedua mencapai 80,95. Data tersebut
60,47 70,33
54 56
58 60
62 64
66 68
70 72
Siklus I Siklus II
Rata-rata
Siklus I Siklus II
menunjukkan pencapaian presentase KKM pada penelitian ini tepatnya setelah dilakukan tindakan siklus kedua sudah mencapai
target yang ditentukan yaitu 80 presentase pencapaian KKM dengan KKM ≥ 68, dengan kata lain penerapan media pembelajaran
audiovisual berupa video terbukti dapat meningkatkan presentase pencapaian KKM yang menjadi target pada penelitian ini. Data
tersebut dapat dilihat pada tabel dan grafik gambar di bawah ini.
Tabel 4.12 Data Hasil Analisis Pencapaian KKM
Aspek Pencapaian Hasil
Belajar Siklus I Pencapaian Hasil
Belajar Siklus II
Nilai Tertinggi 81
78 Nilai Terendah
46 64
∑ Siswa Tuntas ≥ 68
10 17
∑ Siswa
Tidak Tuntas 68
11 4
KKM 48
80,95 Indikator target
80 siswa
mencapai nilai
KKM ≥ 68 80
siswa mencapai
nilai KKM ≥ 68
Kualifikasi Belum mencapai
target Memenuhi target
Gambar 4.7 Grafik pencapaian KKM
Belum tercapainya presentase KKM pada siklus pertama dan belum tercapainya skor rata-rata pada siklus pertama dan kedua ini
dipengaruhi oleh suasana kelas yang kurang mendukung karena terganggu oleh suara berisik dari kelas lain yang terdengar sampai ke
kelas tempat diadakan tindakan penelitian, keadaan kelas yang kurang mendukung saat pemutaran video karena kelas terlalu terang,
peneliti belum terlalu mengenal karakter setiap anak dan jumlah anggota kelompok diskusi yang terlalu banyak sehingga hanya
sebagian anak saja dalam kelompok diskusi yang benar-benar aktif dalam mengerjakan LKS. Tetapi jika dilihat dari data-data di atas
khususnya setelah diadakan siklus kedua, maka dapat dikatakan bahwa penerapan media pembelajaran audiovisual berupa video
pada materi sistem gerak pada manusia sudah dapat dikatakan tepat dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan penggunaan
media pembelajaran audiovisual ini siswa lebih dapat mengingat
48 80.95
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Siklus I Siklus II
KKM
KKM
pelajaran yang disampaikan dalam bentuk video, karena dengan media ini siswa tidak hanya mendengar saja tetapi juga melihat,
dengan demikian siswa akan lebih bisa mengingat materi pembelajaran yang disampaikan khususnya pada materi sistem gerak
pada manusia. Penggunaan media pembelajaran audiovisual berupa video ini juga dapat menarik minat siswa dalam belajar terutama
pada saat pemutaran video dilakukan.
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN