c. Tulang pendek
Bentuk tulang ini bulat pendek. Sama halnya dengan tulang pipih, tulang pendek juga berisi sumsum merah. Contohnya adalah ruas-ruas tulang
belakang, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan.
3. Macam tulang berdasarkan strukturnya
a. Tulang keras osteon
Tulang keras merupakan kumpulan sel-sel yang mengeluarkan matriks yang mengandung senyawa kapur dan fosfat. Kedua senyawa ini
menyebabkan tulang menjadi keras. Osteoblast pada lakuna menjadi tidak aktif dan disebut Osteosit sel tulang. Osteosit satu dengan lainnya
dihubungkan oleh kanalikula yang mengandung sitoplasma dan pembuluh darah yang bertugas memenuhi kebutuhan nutrisi osteosit.
Tulang Keras dibedakan menjadi dua, yaitu tulang kompak dan tulang spons tulang berongga. Pada tulang keras atau tulang kompak, matriks tulang
rapat dan padat, misalnya pada tulang pipa. Pada tulang spons matriks berongga. Rongga-rongga pada tulang spons diisi oleh jaringan sumsum
tulang. Apabila berwarna merah, berarti mengandung sel-sel darah merah,
misalnya pada epifisis tulang pipa. Apabila berwana kuning, berarti mengandung sel-sel lemak, misalnya pada diafisis tulang pipa.
b. Tulang rawan kartilago
Jika Anda meraba permukaan hidung dan telinga, maka Anda akan merasakan permukaan yang lentur. Itulah contoh tulang rawan. Tulang rawan
dapat ditemukan pada embrio, anak-anak, dan orang dewasa. Tulang rawan pada embrio dan anak-anak berasal dari sel-sel mesenkim. Pada embrio, bagian
dalam tulang rawan berongga dan berisi sel-sel pembentuk tulang yang disebut osteoblas. Tulang rawan pada anak-anak lebih banyak mengandung
sel-sel tulang rawan daripada matriksnya. Kondisi ini berkebalikan dengan tulang rawan pada orang dewasa yang justru lebih banyak mengandung
matriks. Tulang rawan pada orang dewasa terbentuk dari selaput rawan yang disebut perikondrium, yang banyak mengandung matriks. Tulang rawan pada
orang dewasa terbentuk dari selaput rawan yang disebut perikondrium, yang banyak
mengandung sel-sel
pembentuk tulang
rawan yang
disebut kondrioblas. Tulang rawan ini dapat dijumpai pada bagian tubuh, di antaranya pada ujung tulang persendian, taju pedang, cincing batang
tenggorok, daun telinga, antara tulang rusuk, antara ruas tulang belakang, dan
lain-lain. 4.
Persendian
Berdasarkan sifat geraknya, sendi dibedakan menjadi :
a. Sendi mati sinartrosis