b. Otot polos
Sel-sel otot polos mempunyai bentuk seperti gelendong, berinti satu, dan terdapat di tengah. Miofibril berwarna polos tidak berwarna gelap dan
terang. Kerja otot polos adalah tidak sadar tidak dipengaruhi kehendak, lambat, teratur, dan tidak mudah lelah. Otot polos terdapat pada
dinding saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan pembuluh darah sehingga sering disebut otot alat-alat dalam.
c. Otot jantung
Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini secara anatomis mempunyai ciri seperti otot lurik, tetapi berinti banyak dan terletak di
tengah. Otot jantung mempunyai cabang-cabang yang menghubungkan sel satu dengan selsel lain disebut anastomosis. Batas antarselnya tampak jelas
dan disebut diskus interkalaris.
2. Kerja otot
a. Otot antagonis
Antagonis, yaitu kerja 2 otot secara berlawanan. Jika yang satu berkontraksi
maka yang lain mengalami relaksasi, begitupun sebaliknya. Contoh:
Pronasi dan Supinasi pada telapak tangan. Fleksi dan Ekstensi pada sendi siku dan lutut
Abduksi dan Adduksi pada sendi lengan atas dan sendi paha. Depresi dan Elevasi ketika kepala menunduk dan menengadah.
b. Otot sinergis
Sinergis, yaitu 2 otot yang kerjanya bersamaan. Jika yang satu berkontraksi maka yang lain pun ikut berkontraksi, begitupun dalam hal relaksasi.
Contoh: Otot Pronator Teres dan Kuadratus pada telapak tangan.
B. Penyakit dan Penyebab sistem gerak
a. Osteoporosi
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh. keropos dan mudah patah. Umumnya osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan betina yang kurang
sempurna atau akibat kekurangan asupan kalsium untuk tulang.
b. Kelainan bentuk tulang belakang
1. Kiposis Kyphosis
Kiposis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke depan yang mengakibatkan penderita menjadi
terlihat bongkok 2.
Lordosis Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang
belakang melengkung ke belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok ke belakang.
3. Skoliosis Scoliosis Skeliosis
Skoliosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke samping baik kiri atau kanan yang membuat
penderita bungkuk kesamping.
c. Rakitis
Rakitis adalah pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor atau kalsium, berpotensi
menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk. Rakitis adalah salah satu penyakit anak yang paling sering di banyak negara berkembang. Penyebab
utama adalah kekurangan vitamin D, namun kekurangan kalsium yang memadai dalam diet juga dapat menyebabkan rakitis kasus diare berat dan muntah dapat
menjadi penyebab kekurangan.
d. Fraktura
Fraktura tulang adalah ratak tulang atau patah tulang yang umumnya terjadi akibat benturan, kelebihan beban, tekanan, dan lain sebagainya. Fraktura tulang
sederhana yaitu keretakan tulang yang tidak melukai organ-organ yang ada di sekelilingnya. Fraktura kompleks adalah keretakan tulang yang menyebabkan
luka pada organ di sekitarnya.