Gambar 3 Kurva liniearitas Self Monitoring dan Customer Orientation
3. Uji Hipotesis
Uji korelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Spearman’s rho Santoso, 2016. Angka korelasi Spearman’s rho
berkisar pada 0 tidak ada korelasi sama sekali dan 1 korelasi sempurna. Sedangkan tanda korelasi negatif - menunjukkan adanya
hubungan yang berlawanan dan tanda korelasi positif + menunjukkan adanya hubungan arah yang sama Santoso, 2016.
Uji signifikansi angka korelasi dilakukan untuk melihata ada atau tidak adanya hubungan atau korelasi antar variabel. Taraf signifikansi
yang digunakan adalah p 0,05 Santoso, 2016. Analisis ini dilakukan
dengan meenggunakan bantuan SPSS versi 22 .
berikut merupakan hasil analisis korelasi
Spearman’s rho.
Tabel 14.
Ringkasan korelasi Self Monitoring dan Customer Orientation
SM CO
Spearman’s rho Correlation
1 0.842
Sig. 1-tailed 0.000
N 84
84
Spearman’s rho Correlation
0.842 1
Sig. 1-tailed 0.000
N 84
84
Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed
Berdasarkan hasil analisis korelasi dengan menggunakan Spearman’s rho, dapat dilihat bahwa ada korelasi positif antara self
monitoring dan customer orientation. Selain itu, hasil yang diperoleh dari uji korelasi yang telah dilakukan menghasilkan nilai r sebasar 0,842
dengan nilai p = 0,000 p 0,01. Dengan demikian, semakin tinggi self monitoring yang dimiliki oleh perawat maka akan semakin tinggi
customer orientation yang dimilikinya. Demikan pula sebaliknya, semakin rendah self monitoring yang dimiliki oleh perawat maka akan
semakin rendah customer orientation yang dimilikinya.
4. Analisis Tambahan
Selain melakukan uji korelasi antara self monitoring dan customer orientation. Peneliti juga melakukan dua analisis tambahan yaitu, Uji
Independent Sample T-test untuk melihat apakah ada perbedaan antara jenis kelamin perawat dalam customer orientation. Analisis kedua
merupakan uji korelasi antara lama bekerja dengan customer orientation. Analisis tambahan pertama yang dilakukan yaitu, uji Independent
Sample T-test. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji Mann Whitney untuk melihat apakah terdapat perbedaan jenis kelamin perawat
dalam memberikan customer orientation. Hal ini dikarenakan, data customer orientation tidak berdistribusi normal.
Syarat pengambilan keputusan dalam uji Mann Whitney adalah apabila nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05, maka terdapat perbedaan
diantara data yang di uji. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPSS versi 22. Berikut merupakan hasil uji Mann Whitney.
Tabel 15. Ringkasan uji Mann Whitney Jenis Kelamin dan Customer Orientation
Ranks jeniskelamin
N Mean Rank
Sum of Ranks customerorientation 0
20 22.68
453.50 1
64 48.70
3116.50 Total
84