B. SELF MONITORING
1. Pengertian Self monitoring
Synder Gangestead 1986 menyatakan bahwa self monitoring merupakan konsep yang berhubungan dengan pengaturan kesan
impression management atau konsep pengaturan diri. Synder 1974
mengungkapkan bahwa self monitoring sebagai kemampuan individu untuk mengatur perilakunya berdasarkan situasi lingkungan dan reaksi
orang lain atau berdasarkan faktor internal seperti kepercayaan, sikap dan kepentingan dari individu yang bersangkutan. Lebih lanjut Synder
Gangestead 1986 mengungkapkan bahwa self monitoring lebih menunjukkan pada cara indivdu dalam merencanakan, mengekspresikan
penampilannya, dan berprilaku dalam situasi sosial.
Kreitner dan Kinicki 2001 menyebutkan self monitoring sebagai
tingkatan dimana
seseorang mengobservasi
perilakunya dan
mengadaptasi sesuai dengan tuntutan sosial. Self monitoring juga dijelaskan sebagai tingkat dimana seseorang mulai sensitif dengan orang
lain dan mulai menyesuaikan tingkah lakunya dengan mengharapkan sesuatu dari luar dirinya dan berdasarkan kebutuhan situasi. Adapun
kemampuan menyesuaikan tingkah laku ini di dapatkan melalui petunjuk-petunjuk yang berasal dari situasi-situasi sosial yang ada
disekitarnya. Berdasarkan berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para
ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa self monitoring merupakan
kemampuan individu dalam menampilkan dirinya terhadap orang lain dengan menggunakan petunjuk petunjuk yang ada pada dirinya maupun
petunjuk-petunjuk yang berasal dari situasi-situasi sosial yang ada di sekitarnya, guna menjalin hubungan yang baik dengan dengan individu
lain. 2.
Bentuk Self monitoring
Synder 1974 menyebutkan dua jenis bentuk dari self monitoring yaitu: High Self Monitors self monitoring tinggi dan Low Self Monitors
self monitoring rendah. Faktor internal dan faktor eksternal merupakan dua faktor penyebab timbulnya kedua bentuk self monitoring tersebut.
Berikut penjelasan dari masing-masing bentuk dari self monitoring.
a. High Self Monitoring
Snyder 1974 menyatakan bahwa individu yang memiliki prototip high self monitoring, biasanya sangat memperhatikan penyesuaian
tingkah laku dengan situasi yang dihadapi. Akibatnya, individu ini menjadi sangat peka terhadap isyarat-isyarat sosial, dan berusaha
menampilkan perilaku; baik secara verbal maupun non verbal berdasarkan isyarat tersebut Selanjutnya, Snyder 1974 juga
mengemukakan karakteristik individu dengan prototif high self monitoring yaitu:
1 Tanggap terhadap situasi-situasi yang mengharuskan atau
menuntutnya untuk menampilkan diri.
2 Memperhatikan informasi sosial yang merupakan petunjuk baginya
untuk menampilkan diri. 3
Mampu mengendalikan diri dan merubah penampilan, serta ekspresif.
4 Menggunakan kemampuan self monitoringnya dalam situasi-situasi
penting. 5
Tingkah lakunya bervariasi pada bermacam macam situasi. b.
Low self monitoring Synder 1974 Individu dengan low self monitoring adalah individu
yang melakukan segala kegiatannya berdasarkan pada apa yang dirasakan dan dipercayai. Selanjutnya, Snyder 1974 menjelaskan
ciri-ciri individu yang tergolong low self monitoring yaitu: 1
Mengekspresikan diri atau menampilkan diri. 2
Kurang memperhatikan ekspresi orang lain. 3
Kurang dapat menjaga serta mengendalikan penampilannya. 4
Penampilan serta pengekspresian dirinya lebih dipengaruhi oleh pendapat dirinya ketimbang oleh situasi sekitar.
5 Hubungan interpersonalnya terbatas.
Berdasarkan ciri di atas tersebut, dapat disimpulkan bahwa individu yang memiliki prototip low self monitoring menggunakan
informasi yang bersifat internal yang ada pada dirinya sendiri yang dianggap benar, dan kurang memperhatikan tuntutan lingkungan
sosialnya.