STS, Tidak Setuju TS, Ragu-Ragu R, Setuju S, dan Sangat Setuju SS.
Pada Customer Orientation Scale terdiri atas 12 pernyataan. 6 pernyataan untuk Need Dimension dan 6 pernyataan untuk Enjoyed
Dimension. Pemberian nilai untuk Customer Orientation Scale memiliki rentang skor 1
– 5. Nilai 1 untuk Sangat Tidak Setuju STS, nilai 2 untuk Tidak Setuju TS, nilai 3 untuk Ragu-Ragu R, nilai 4 untuk Setuju S,
dan nilai 5 untuk Sangat Setuju SS. Berikut ini merupakan sebaran item dari Customer Orientation Scale.
Tabel 2. Sebaran Item Customer Orientation Scale
Dimensi Item
Proporsi Jumlah
Need Dimension 1, 2, 3, 4, 5, dan
6 50
6
Enjoyed Dimension 7, 8, 9, 10, 11,
dan 12 50
6 Total
100 12
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas
Validitas merupakan sejauh mana tingkat akurasi suatu alat tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya Azwar, 2014. Suatu
alat pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang akurat memberikan gambaran mengenai variabel
yang diukur seperti yang dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut.
Ketika suatu alat tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran, maka alat tes tersebut dikatakan sebagai pengukuran yang
memiliki validitas yang rendah. Azwar, 2014. Uji validitas yang dilakukan pada Self Monitoring Scale dan Customer Orientation Scale
yang diadaptasi oleh peneliti dalam penelitian ini dengan tujuan untuk melihat sejauh mana skala tersebut mampu benar-benar mengungkapkan
tingkat Self Monitoring seorang perawat terhadap Customer Orientation yang dimiliki oleh perawat rumah sakit.
Metode penerjemahan skala yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah back-translation. Back-translation melibatkan pengambilan
protokol dari suatu penelitan dalam bahasa tertentu, kemudian menerjemahkan kedalam bahasa lain, dan meminta orang lain untuk
menerjemahkan kembali ke bahasa yang asli Matsumoto Juang, 2008. Metode ini dipilih untuk menekan kemunculan bias Matsumoto
Juang, 2008.
Langkah pertama
yang dilakukan
adalah menerjemahkan Self Monitoring Scale dan Customer Orientation Scale
dalam Bahasa Inggris menjadi Self Monitoring Scale dan Customer Orientation Scale dalam Bahasa Indonesia. Proses
penerjemahan dilakukan dengan menggunakan jasa penerjemah dari Lembaga Bahasa
Universitas Sanata Dharma. Hasil terjemahan dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Setelah didapatkan hasil terjemahan Self Monitoring Scale dan Customer Orientation Scale dalam versi Bahasa Indonesia, peneliti
melanjutkan proses adaptasi ke tahap berikutnya, yaitu back-translation. Pada tahap ini, peneliti akan menerjemahkan kembali Self Monitoring
Scale dan Customer Orientation Scale versi Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris. Proses penerjemahan ini juga dilakukan dengan
menggunakan jasa penerjemah dari Lembaga Bahasa Universitas Sanata
Dharma. Hasil terjemahan dapat dilihat pada Lampiran 2.
Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti setelah mendapatkan hasil terjemahan adalah proses generalisasi konsep dan bahasa dari dua
budaya yang berbeda atau bisa disebut decentering Hambleton, Merenda, Spielnberger, 2005; Matsumoto Juang, 2008. Pada tahap
ini, peneliti meminta bantuan seorang native speaker untuk membandingkan Self Monitoring Scale dan Customer Orientation Scale
versi asli Bahasa Inggris dengan Self Monitoring Scale dan Customer Orientation Scale hasil back translation Bahasa Inggris. Hal ini perlu
dilakukan untuk melihat adanya kesetaraan antara Self Monitoring Scale dan Customer Orientation Scale yang telah diterjemahkan dengan Self
Monitoring Scale dan Customer Orientation Scale versi aslinya. Ketika ditemukan ada kata-kata yang tidak setara atau memiliki makna dan
nuansa yang berbeda, maka peneliti memeriksa kembali hasil terjemahan Self Monitoring Scale dan Customer Orientation Scale pada tahap
pertama dan memperbaikinya. Hasil pemeriksaan native speaker dapat
dilihat pada Lampiran 3.