Perubahan Perilaku Masyarakat Guna Mewujudkan Keperdulian Masyarakat.

determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua factor seperti yang dapat diuraikan dibawah ini yaitu: a. Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya. b. Faktor eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, fisik, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering menjadi faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang Notoatmodjo 2007. Dari literatur yang diuraikan di atas dapat disintesiskan bahwa sikap adalah bentuk dari perilaku tertutup dan tindakan adalah bentuk dari perilaku terbuka, dari uraian ini dapat dijelaskan lagi bahwa kepedulian seseorang sangat dipengaruhi oleh perilaku terbuka dan perilaku tertutup, dimana tingkat kepedulian seseorang dipengaruhi oleh perilaku tertutup dan bentuk kepedulian dipengaruhi oleh perilaku terbuka.

2.11 Perubahan Perilaku Masyarakat Guna Mewujudkan Keperdulian Masyarakat.

Kepedulian seseorang terhadap lingkungannya tercermin dari perilakunya yang dapat diamati sehari-hari. Perilaku ramah lingkungan dapat dibentuk sesuai dengan yang diharapkan. Di mana cara pembentukan perilaku sesuai dengan yang diharapkan ditentukan oleh tiga hal Walgito 2004 yaitu: a. Pembentukan perilaku dengan kebiasaan conditioning. Universitas Sumatera Utara Dengan cara membiasakan diri, sehingga perilaku berwawasan lingkungan yang dilakukan sehari-hari dan menjadi kebiasaan di dalam masyarakat tersebut, seperti membuang sampah pada tempatnya, memelihara tanaman, dan lain-lain. b. Pembentukan perilaku dengan pengertian insight. Dengan cara berlajar dari pengetahuan tentang berwawasan lingkungan sehingga dapat dipahami dan bagaimana seharusnya memperlakukan lingkungan tersebut, seperti membaca dan mempelajari tentang dampak global warming. c. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model atau contoh voluntary. Dengan cara menirukan atau mencotoh perilaku pelopor atau tokoh berwawasan lingkungan. Pembentukan perilaku dengan cara ini dianggap lebih efektif saat ini karena masyarakat suka meniru apa yang kerjakan orang yang dianggapnya menjadi panutan. Dari uraian di atas dapat disintesakan bahwa perilaku manusia yang dipengaruhi oleh faktor internal seperti: tingkat pendidikan, mata pencaharian, jenis kelamin, usia, dan lain-lain dan faktor eksternal seperti: lingkungan, ekonomi akan memotivasi manusia untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Melalui tiga cara pembentukan perilaku yaitu; melalui kebiasaan conditioning, melalui pengertian insight, dan melalui pencontohan voluntary. Universitas Sumatera Utara Perilaku yang terbentuk menjadi lebih berwawasan lingkungan akan mencerminkan kepedulian masyarakat tersebut, sehingga dapat diharapkan masyarakat dapt menjaga dan melestarikan lingkungaan dengan ikut berpartisipasi dalam berbagai program pemerintah, maupun program dari pihak swasta yang ikut berpartisipasi dalam meningkatkan pembangunan pada suatu kawasan yang tertinggal baik dari segi prasarana dan sarana yang disalurkan melalui pemerintah setempat baik berupa dana pembangunan maupun berbentuk pengadaan barang-barang kebutuhan masyarakat.

2.12 Kesimpulan Teori