Kawasan Penelitian GAMBARAN UMUM KAWASAN

48

BAB IV GAMBARAN UMUM KAWASAN

4.1 Kawasan Penelitian

Kawasan penelitian dalam penulisan ini berada di Kumpung Nelayan Kelurahan Belawan 1 Medan Lingkungan XII Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Peta Administrasi Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 4.1.1 Geografis dan administrasi kelurahan Kampung Nelayan Lingkungan XII terletak pada Kelurahan Belawan 1 Medan. Kelurahaan Belawan 1 sendiri memiliki luas 110 Ha, sudah termasuk luas kampung Nelayan, tetapi untuk luas kampong Nelayan tersebut tidak dapat dipastikan karena pasang surutnya permukaan air laut yang terdapat pada daerah tersebut. Untuk mencapai ke Kampung Nelayan dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi air yakni berupa motor boat atau sampan yang setiap hari menunggu ditangkahan Marina, ditinjau dari geografisnya maka Kampung Nelayan hanya dapat ditempuh melalui transportasi air walapun ada jalan lain yang dapat ditempuh dengan jalan darat melalui hamparan perak, akan tetapi untuk mencapai kampung nelayan tetap juga dengan transportasi air Gambar 4.2. Gambar 4.2 Pencapaian ke Kampung Nelayan . Tangkahan marina Kantor lurah blwn 1 Universitas Sumatera Utara Secara demografis Kampung Nelayan berbatasan sebelah Utara dengan paluh, sebelah selatan dengan Sei Belawan, sebelah Timur dengan Pulau Nonang, sebelah Barat dengan Sei Batang Serang pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 perbatasan Medan dengan Deli Serdang di Kampung Nelayan Menurut nara sumber dari kepala lingkungan XII Kampung Nelayan sudah ada sejak tahun 1937, dimana saat ini ditempati ± 2.500 jiwa tahun 2014, Kampung Nelayan pada mulanya termasuk dalam wilayah hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, seiring perjalanan waktu kemudian masuk pada Kecamatan Medan Belawan Kelurahan Belawan I karena peraturan Pemerintah dimana dengan jarak radius 1.000 meter dari Pelabuhan Umum Perum maka otomatis daerah tersebut termasuk area Universitas Sumatera Utara Pelabuhan umum. Kampung Nelayan terbagi menjadi 5 Blok Gambar 4.4 yaitu: blok Kampung Depan, blok Kampung Tengah, blok Kampung Kerang, blok Kampung Banjar, blok Kampung Taruna tempat kegiatan pemuda Gambar 4.4. Gambar 4.4 Kampung Nelayan terdiri dari 5 Blok Sumber: Analisis Peneliti, 2014 Pada masing-masing Blok Kampung dipimpin oleh seorang ketua Blok Kampung yang merupakan tokoh masyarakat setempat yang sudah lama bermukim dan cukup mengerti seluk beluk kondisi lingkungan setempat, ketua Blok kampung diangkat secara musyawarah oleh warga sekitar dan mempunyai masa bakti yang tidak ditentukan selama yang bersangkutan masih bersedia menjadi ketua Blok Kampung dan disetujui warga. Blok kp taruna Blok kp banjar Blok kp kerang Blok kp tengah Blok kp depan Universitas Sumatera Utara Blok Kampung Depan terletak paling depan dan merupakan daerah utama pada kampung nelayan lingkungan XII, secara morfologi blok kampung depan merupakan awal berdiri kampung nelayan yang saat ini berkembang ke arah utara, pada blok ini terdapat kediaman kepala lingkungan XII, dermaga tradisional, balai pertemuan, poskesdes dan lapangan olah raga dengan lahan yang terbatas. Kondisi jalan pada blok ini bervariasi bentuk dan ukurannya, ada yang sudah terbuat dari beton dan ada juga masih dari kayu stekker, untuk tahun 2013 pada blok ini tidak terdapat pekerjaan program PNPM Mandiri untuk pekerjaan rabat beton dapat dilihat pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 Peta Blok Kampung Depan. Universitas Sumatera Utara Blok Kampung Tengah terletak dibagian tengah dan merupakan pada kampung nelayan lingkungan XII, secara morfologi blok kampung tengah merupakan pengembangan kampung nelayan, pada blok ini terdapat dermaga, rumah sekolah SD, sekolah PAUD dan mesjid, kondisi jalan pada blok ini tidak jauh berbeda dari blok lainnya yang bervariasi bentuk dan ukurannya, ada yang sudah terbuat dari beton dan ada juga masih dari kayu stekker, untuk tahun 2013 pada blok ini mendapat pekerjaan program PNPM Mandiri untuk pekerjaan rabat beton dapat dilihat pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 Peta Blok Kampung Tengah. Universitas Sumatera Utara Blok Kampung Kerang terletak dibagian ujung sebelah barat pada kampung nelayan lingkungan XII, secara morfologi blok kampung kerang merupakan pengembangan kampung nelayan, pada blok ini tidak tedapat fasilitas lainnya hanya ada permukiman penduduk biasa. Kondisi jalan pada blok ini tidak jauh berbeda dari blok lainnya yang bervariasi bentuk dan ukurannya, ada yang sudah terbuat dari beton dan ada juga masih dari kayu stekker, untuk tahun 2013 pada blok ini tidak ada mendapat pekerjaan program PNPM Mandiri untuk pekerjaan rabat beton, tetapi sudah direncanakan akan mendapatkan program selanjutnya pada tahun yang akan dating dan untuk melihat peta Kampung ada pada Gambar 4.7. Gambar 4.7 Peta Blok Kampung Kerang Universitas Sumatera Utara Blok Kampung Banjar terletak dibagian utara pada kampung nelayan lingkungan XII, secara morfologi blok kampung banjar merupakan pengembangan kampung nelayan, pada blok ini sebagian wilayahnya sudah termasuk bagian dari Deli Sedang dan tedapat fasilitas perkuburan bagi masyarakat. Kondisi jalan pada blok ini tidak jauh berbeda dari blok lainnya yang bervariasi bentuk dan ukurannya, ada yang sudah terbuat dari beton dan ada juga masih dari kayu stekker, untuk pembuatan jalan beton dari program PNPM atau P2KP daerah ini tidak pernah mendapatkan program tersebut karena sejak ada otonomi daerah, pemko Medan tidak lagi memberikan program PNPM Mandiri pada daerah ini Gambar 4.8. Gambar 4.8 Peta Blok Kampung Banjar. Universitas Sumatera Utara Blok Kampung Taruna terletak di seberang sungai Batang Hari pada kampung nelayan lingkungan XII, secara morfologi blok kampung taruna merupakan pengembangan kampung nelayan, pada blok ini dahulu merupakan kegiatan para pemuda dalam karang taruna, tetapi saat ini kegiatan karang taruna seperti sudah tidak ada lagi. Pada blok ini terdapat faslitas aula untuk kegiatan karang taruna pada zaman dahulu. Kondisi jalan pada blok ini tidak jauh berbeda dari blok lainnya yang bervariasi bentuk dan ukurannya, ada yang sudah terbuat dari beton dan ada juga masih dari kayu stekker, untuk pembuatan jalan beton dari program PNPM tahun 2013 pada blok ini juga mendapat tiga titik lokasi pekerjaan Gambar 4.9. Gamb Gambar 4.9. Peta Blok Kampung Taruna. Universitas Sumatera Utara 4.1.2 Kependudukan Jumlah penduduk Kampung Nelayan Lingkungan XII terletak pada tahun 2014 menurut prediksi keterangan Kepala Lingkungan setempat adalah 500 kk dengan jumlah anggota keluarga terdiri dari 5 orang ayah, ibu dan 3 anak = 500 x 5 = 2.500 jiwa, terdiri dari 55 jumlah penduduk pria 1.375 orang dan 45 penduduk wanita 1.125 orang. Table 4.1.2 Kependudukan No Uraian Jumlah 1. Laki-laki 1.375 Jiwa 2. Perempuan 1.125 Jiwa Sumber: Kepala Lingkungan, 2014 4.1.3 Program jalan setapak PNPM tahun 2013 Adapun program pembangunan yang ada pada kampung Nelayan 1 Medan lingkungan XII dari tahun ke tahun selalu ada, salah satunya program pengecoran jalan setapak pada tahun 2013 yang dilaksanakan BKM Maritim dengan KSM Mawar pada blok kampung tengah pada program PNPM perkotaan TA. 2013, pada tahun 2013 program PNPM untuk pengecoran rabat beton jalan setapak berada pada blok kampung tengah, untuk pengecoran jalan setapak pada blok kampung tengah terdapat 3 titik area pekerjaan, dalam pelaksanaan pekerjaan langsung dipimpin oleh ketua KSM mawar yang telah terbentuk, ketua KSM mendapat dana dari BKM, sehingga Universitas Sumatera Utara dengan dana tersebut KSM dengan anggotanya beserta masyarakat sekitar secara gotong-royong melaksanakan pembangunan sesuai dengan dana Gambar 4.10. Gambar 4.10 Peta Pembuatan Jalan Rabat Beton T.A 2013 di Kampung Tengah Gambar 4.11. Pengecoran Jalan Setapak TA.2013 Universitas Sumatera Utara Kondisi hasil pembangunan jalan rabat beton diatas dikerjakan oleh masyarakat secara gotong-royong, walaupun tidak begitu rapi tapi terasa kuat dan kokoh bila dilalui, namun hasil pembangunan ini tidak dengan perencanaan yang matang karena bila terjadi air pasang akan terendam air laut, dimana air pasang tinggi terjadi setiap bulannya Gambar 4.11 dan Gambar 4.12. Hal ini membuktikan dalam perencanaannya tidak melakukan survey pada saat air pasang puncak tiap bulannya dan tidak melakukan musyawarah atau mendengar masukan dan pendapat masyarakat sekitar pembangunan. Gambar 4.12. Jalan Setapak Terendam Air Pasang. Kondisi ini sangat berbahaya bagi warga sekitar untuk dilalui karena jalan setapak menjadi licin dan pada kekuatan jalan beton yang sering terendam air asin akan mengurangi mutu kekuatan beton tersebut serta bisa membuat besi beton yang terdapat didalam beton menjadi berkarat yang secara otomatis beton menjadi rapuh dan mudah patah bila dilalui serta dapat terlihat pada jalan beton yang lama dengan kondisi besi sudah mulai keluar akibat betonnya sudah mulai pecah. Universitas Sumatera Utara Pembangunan jalan rabat beton untuk tahun anggaran 2013 juga terlaksana di blok Kampung Taruna dengan lokasi pekerjaan terdapat tiga titik pengecoran jalan setapak dengan BKM Maritim dengan kelompok KSM Melati seperti pada blok kampung tengah Gambar 4.13. Gambar 4.13 Peta Pembuatan Jalan Rabat beton T.A 2013 di Kampung Taruna. Universitas Sumatera Utara Pada blok Kampung Taruna terdapat tiga titik pekerjaan jalan rabat beton pada tahun 2013, dimana kondisinya cukup kokoh walupun tidak begitu rapi, tetapi bila pada musim air pasang tidak tertutup oleh air pasang laut, berbeda dengan pekerjaan rabat beton pada blok Kapung Tengah akan terendam oleh air pasang laut bila sedang air pasang sebulan sekali dapat dilihat pada Gambar 4.14. Gambar 4.14. Pengecoran Jalan Setapak T.A 2013. Universitas Sumatera Utara Pada gambar 4.14 terlihat hasil pekerjaan jalan setapak rabat beton TA. 2013, walaupun hasil tidak begitu rapi, tetapi bila dilalui sudah cukup keras dan tidak bergoyang, namun pekerjaan jalan ini tidak dapat dilaksanakan secara menyeluruh karena terbatasnya anggaran dana pekerjaan, sehingga pekerjaan jalan ini dilaksanakan berdasarkan petunjuk dari kepala blok kampong yang mendahulukan pada bagian ujung jalan dan pertengahan jalan yang ada. Pada hasil pekerjaan ini kondisinya sudah cukup bagus, karena tidak terendam air laut disaat air pasang tiba. Pada Gambar 4.15 dan Gambar 4.16 merupakan kegiatan penulis melakukan pengumpulan data dilapangan dan wawancara baik dengan tokoh masyarakat maupun warga sekitar. Gambar 4.15 Kepala lingkungan dan Ketua Blok kampong. Gambar 4.16 Warga Kampung Nelayan. Universitas Sumatera Utara 63

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN