Persiapan Penelitian Efektivitas Model Pembelajaran

49 49

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan hal-hal yang diperlukan. Persiapan penelitian meliputi permohonan ijin melakukan penelitian ke SMA Negeri 1 Ngaglik, bimbingan dengan dosen mengenai gambaran penelitian dengan model pembelajaran Multi Level Learning , berkonsultasi dengan guru mata pelajaran mengenai materi, model pembelajran yang akan diterapkan dan waktu pelaksanaan penelitian, pembuatan instrumen pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan pembuatan instrumen penelitian berupa lembar tes hasil belajar peserta didik, lembar kuesioner motivasi dan lembar keterlaksanaan pembelajaran. Peneliti tidak melakukan uji coba karena waktu yang terbatas. Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Bulan Minggu ke- Kegiatan 1 2 3 4 September √ √ Perijinan penelitian, observasi dan wawancara Oktober √ √ √ √ Perencanaan dan pembuatan instrumen penelitian November √ √ Perencanaan, pembuatan dan validasi isi instrumen penelitian 50 50 Bulan Minggu ke- Kegiatan 1 2 3 4 November √ √ Pelaksanaan penelitian Desember √ Ulangan harian

B. Validitas Instrumen Penelitian

1. Validitas Isi Lembar Motivasi Belajar

Berikut adalah hasil perhitungan indeks validitas butir Aiken motivasi belajar: Tabel 4.2 Indeks Validitas Butir Aiken Motivasi Belajar Aspek Rata-rata Indeks Aiken A 0,633 B 0,670 C 0,644 D 0,602 Rata-Rata Indeks Aiken Keseluruhan Aspek 0,637 Indeks validitas butir Aiken yang diperoleh adalah 0,637 yang berada pada klasifikasi validitas sedang, sehingga item-item pada lembar motivasi belajar dapat dikatakan valid.

2. Validitas Isi Lembar Tes Hasil Belajar

Berikut adalah hasil perhitungan indeks validitas butir Aiken tes hasil belajar: 51 51 Tabel 4.3 Indeks Validitas Butir Aiken Tes Hasil Belajar Aspek Rata-rata Indeks Aiken A 0,679 B 0,575 C 0,579 D 0,517 E 0,571 F 0,596 G 0,588 H 0,633 Rata-Rata Indeks Aiken Keseluruhan Aspek 0,592 Indeks validitas butir Aiken yang diperoleh adalah 0,592 yang berada pada klasifikasi validitas sedang, sehingga item-item pada lembar tes hasil belajar dikatakan valid. C. Pelaksanaan Penelitian

1. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada Senin, 14 November 2016. Peneliti sebagai guru memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan guru datang ke sekolah. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran dan menyampaikan secara garis besar model pembelajaran yang akan diterapkan. Proses pembelajaran pada pertemuan pertama menggunakan metode ceramah yang 52 52 disampaikan oleh guru. Materi yang disampaikan adalah persamaan lingkaran yang meliputi persamaan lingkaran yang berpusat di � 0,0 , � , dan bentuk umum persamaan lingkaran. Kegiatan belajar tidak berjalan lancar, karena peserta didik banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru seperti sibuk bermain gadget , mengobrol dengan temannya, terlambat masuk kelas dan mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Selesai memberi penjelasan guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal latihan yang ada di buku milik peserta didik, kemudian meminta peserta didik untuk mengerjakan di depan kelas, lalu guru memberi penegasan dari hasil pekerjaan peserta didik. Kemudian guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menyimpulkan apa yang sudah dipelajari. Setelah itu guru memberi evaluasi, proses evaluasi belum berjalan baik karena ada peserta didik yang menyepelekan evaluasi. Ketika guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya, ada peserta didik yang belum mengerjakan sehingga terjadi kepanikan dan akhirnya meminjam lembar jawab milik temannya. Pada pertemuan pertama, bagian model pembelajaran Multi Level Leraning yang dilaksanakan adalah seleksi tutor. Sebelum seleksi tutor guru memberikan kesempatan belajar selama 10 menit kepada peserta didik. Seleksi tutor dilakukan setelah refleksi dan kesimpulan pembelajaran, guru memberikan soal seleksi yang kemudian hasilnya digunakan untuk menentukan tutor pada pertemuan kedua. Sebagai penutup guru memberikan informasi tentang 53 53 materi yang akan dibahas pada pertemuan kedua yaitu kedudukan titik dan garis terhadap suatu lingkaran, dan materi seleksi tutor untuk pertemuan ketiga yaitu persamaan garis singgung lingkaran melalui titik pada lingkaran dan persamaan garis singgung lingkaran dengan gradien �. Hal ini dilakukan agar peserta didik dapat mempersiapkan diri dengan baik.

2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua berlangsung pada hari Jumat, 18 November 2016. Materi yang disampaikan adalah kedudukan titik dan garis terhadap suatu lingkaran. Pada pertemuan ini proses pembelajaran telah menggunakan model pembelajaran Multi Level Learning, berikut penjelasan dari setiap tahap model pembelajaran: Tabel 4.4 Pelaksanaan Pertemuan Kedua Pengumuman tutor Pengumuman dan pengarahan singkat untuk tutor dilakuakn pada Selasa, 15 November 2016. Dalam proses ini ada peserta didik yang menolak menjadi tutor karena merasa tidak siap. Guru memberi pengarahan kepada tutor sehingga menjadi lebih siap. Membimbing tutor Proses ini dilakukan pada Rabu dan Kamis, 16 dan 17 November 2016 di luar jam pelajaran selama kurang lebih 60 menit, peserta didik yang telah terpilih menjadi tutor diwajibkan 54 54 mencari bahan ajar, dan dikonsultasikan ke guru. Bahan ajar yang diberikan oleh tutor sudah baik, guru memberikan bantuan melengkapi bahan ajar dan beberapa soal latihan. Pencarian downline Downline dalam hal ini seharusnya dicari oleh tutor, tetapi karena terjadi sedikit kekacauan maka guru yang membentuk kelompok. Tutoring Setiap tutor diharuskan memberi penjelasan dan mendiskusikan dengan kelompoknya tentang materi dan latihan soal yang ada. Proses ini belum berjalan lancar karena ada beberapa tutor dan beberapa anggota kelompok masih sering bertanya kepada guru. Evaluasi Evaluasi dilaksanakan oleh anggota kelompok. Dalam proses ini tutor akan mendapat reward sebesar 3 dari setiap anggota apabila ada anggota kelompoknya yang mendapat nilai sama dengan atau lebih dari KKM. Pada pertemuan kedua ini proses evaluasi juga belum berjalan lancar karena didapati peserta didik yang bertukar kertas jawaban. Selesai dengan evaluasi, guru memberikan kesimpulan apa yang sudah dipelajari. 55 55 Seleksi tutor Setelah itu guru memberi soal seleksi untuk menentukan tutor pada pertemuan ketiga. Sama dengan evaluasi, seleksi tutor kurang berjalan lancar karena beberapa peserta didik enggan untuk mengerjakan, setelah guru memeriksa satu persatu peserta didik tersebut baru mulai mengerjakan soal seleksi tersebut selain itu ada peserta didik yang tidak mengerjakan secara mandiri. Sebagai penutup guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan ketiga yaitu persamaan garis singgung lingkaran melalui titik pada lingkaran dan persamaan garis singgung lingkaran dengan gradien �, dan materi yang terkait dengan seleksi tutor untuk pertemuan keempat yaitu persamaan garis singgung lingkaran melalui titik di luar lingkaran agar peserta didik dapat mempersiapkan dengan baik. 3. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga berlangsung pada Sabtu, 19 November 2016. Materi yang disampaikan adalah persamaan garis singgung lingkaran melalui titik pada lingkaran dan persamaan garis singgung lingkaran dengan gradien �. Berikut penjelasan dari setiap tahap model pembelajaran: Tabel 4.5 Pelaksanaan Pertemuan Ketiga Pengumuman tutor Pengumuman tutor dan pengarahan singkat 56 56 dilakukan pada malam harinya melalui perwakilan kelas. Pengumuman tutor untuk pertemuan ketiga berjalan lancar karena tidak ada keluhan dari peserta didik yang terpilih menjadi tutor. Membimbing tutor Proses ini dilakukan pada istirahat pertama dan kedua sebelum pelajaran matematika dimulai. Bahan ajar yang akan digunakan disusun oleh guru untuk membantu tutor menjalankan tugasnya, sebagai pengganti tutor diberi tugas untuk mencari beberapa latihan soal yang sudah diberitahukan dihari sebelumnya. Pencarian downline Seperti pertemuan sebelumnya downline ditentukan oleh guru. Tutoring Proses ini setiap tutor diharuskan memberi penjelasan tentang materi yang sudah disiapkan, dan mendiskusikan dengan kelompoknya tentang materi dan latihan soal. Pada pertemuan ini beberapa tutor sudah lebih percaya diri dalam menjalankan tugasnya, tetapi ada sedikti kekacauan karena salah satu tutor terlambat masuk ke kelas kurang lebih 15 menit, sehingga kelompok tersebut harus belajar tanpa tutor 57 57 sementara waktu dan teman sekelompoknya mencari tutor tersebut, sehingga untuk kelompok ini penyampaian materi sedikit terburu-buru, selain itu masih ada anggota kelompok yang bertanya kepada guru, dan masih sering terlihat peserta didik yang bermain gadge t. Evaluasi Pada pertemuan ini proses evaluasi cukup lancar karena guru sudah mengetahui beberapa peserta didik yang tidak bekerja mandiri, sehingga tempat duduk peserta didik diacak kembali oleh guru walaupun masih terlihat ada yang mencari kesempatan untuk bertanya pada peserta didik lain. Seleksi tutor Setelah itu guru memberi soal seleksi untuk menentukan tutor pada pertemuan keempat dengan materi persamaan garis singgung lingkaran melalui titik di luar lingkaran. Seleksi tutor kurang berjalan lancar karena beberapa peserta didik enggan untuk mengerjakan soal dengan alasan tidak mau menjadi tutor karena menurut peserta didik materi untuk pertemuan selanjutnya sulit. 58 58 Penutup pembelajaran guru meminta peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung, terlebih lagi setelah dua kali menggunakan model pembelajaran Multi Level Learning , tanggapan peserta didik beragam mulai dari senang dengan model pembelajaran tersebut hingga tidak menyukainya karena selalu mengerjakan soal sehingga kurang santai. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan keempat yaitu persamaan garis singgung lingkaran melalui titik di luar lingkaran, dan materi yang terkait dengan seleksi tutor untuk pertemuan kelima yaitu keseluruhan materi yang sudah dipelajari agar peserta didik dapat mempersiapkan dengan baik.

4. Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat berlangsung pada Senin, 21 November 2016. Materi yang disampaikan adalah persamaan garis singgung lingkaran melalui titik di luar lingkaran. Berikut penjelasan dari setiap tahap model pembelajaran: Tabel 4.6 Pelaksanaan Pertemuan Keempat Pengumuman tutor Pengumuman dan pengarahan singkat tutor dilakukan Sabtu, 19 November 2016 malam hariya melalui perwakilan kelas. Pengumuman tutor untuk pertemuan keempat kurang lancar karena peserta didik yang terpilih mengeluhkan materi yang akan dibahas termasuk sulit. 59 59 Membimbing tutor Proses membimbing tutor tidak dapat berjalan lancar karena waktu yang terbatas. Untuk membantu tutor, guru memberikan bahan ajar dan beberapa soal latihan melalui perwakilan kelas. Guru membuka bimbingan melalui sosial media. Pencarian downline Seperti pertemuan sebelumnya downline ditentukan oleh guru. Tutoring Proses ini setiap tutor diharuskan memberi penjelasan tentang materi yang sudah disiapkan, dan mendiskusikan dengan kelompoknya tentang materi dan latihan soal. Kegiatan pada pertemuan ini berlangsung kurang lancar karena baik tutor maupun peserta didik lain bertanya pada guru, hal ini dikarenakan tutor belum cukup siap, terlebih lagi materi yang akan diajarkan cukup sulit, sehingga waktu yang dibutuhkan tutor untuk menyampaikan materi menjadi lebih banyak. Kejadian yang lebih disayangkan aadalah ketika ada peserta didik yang bermain laptop pada saat kegiatan berlangsung, sehingga guru perlu mendisiplinkan peserta didik tersebut dengan 60 60 meminta peseta didik mematikan laptop dan memperhatian tutor yang sedang menjelaskan materi. Evaluasi Pada pertemuan ini proses evaluasi tidak lancar karena materi terbilang sulit jadi banyak peserta didik yang bekerja sama, peringatan yang diberikan oleh guru pun diabaikan oleh peserta didik. Seleksi tutor Tidak ada seleksi tutor untuk pertemuan kelima dikarenakan waktu tidak mencukupi untuk dilaksanakan seleksi. Penutup pembelajaran guru meminta peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung, terlebih lagi setelah menggunakan model pembelajaran Multi Level Learning MLL, untuk pertemuan keempat peserta didik banyak mengeluhkan kurang mengerti materi yang diajarkan oleh tutor. Setelah itu guru menyampaikan kegiatan pada pertemuan kelima yaitu latihan soal untuk persiapan ulangan harian dengan materi persamaan lingkaran. Guru menjadikan keluhan peserta didik sebagai bahan evaluasi, untuk mempersiapkan materi dan tutor agar menjadi lebih baik pada pertemuan berikutnya. 61 61 5. Pertemuan Kelima Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 November 2016. Kegiatan pada pertemuan ini adalah latihan soal sebagai persiapan ulangan harian. Kegiatan ini dilakukan dengan diskusi kelompok, pada awalnya akan ada tutor untuk membantu peserta didik mendalami materi, tetapi karena waktu yang tidak mencukupi pada pertemuan sebelumnya untuk diadakan seleksi tutor maka peserta didik yang pernah menjadi tutor ditempatkan dikelompok-kelompok tersebut agar dapat membantu peserta didik yang lain. Kegiatan berlangsung cukup lancar, tetapi masih ada peserta didik yang tidak memperhatikan tutor dan tidak terlibat dalam diskusi. 6. Pertemuan Keenam Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Desember 2016. Kegiatan pada pertemuan keenam adalah ulangan harian, waktu pengerjaan ulangan harian adalah 120 menit dengan 20 soal ulangan dan 30 menit untuk mengisi kuesioner. Pada pengambilan data tes hasil belajar ada 3 peserta didik yang tidak hadir. Ulangan harian berjalan cukup lancar, hanya ada beberapa peserta didik yang mencari kesempatan untuk bertanya pada peserta didik lain.

D. Analisis Data Hasil Penelitian

Data motivasi peserta didik dicari persentasenya, setelah itu dikelompokan berdasarkan kategori yang didapat, kemudian keseluruhan kriteria motivasi belajar peserta didik dianalisis dengan menggunakan teori 62 62 dari Kartika Budi. Untuk data hasil belajar dianalisis dengan standar KKM, nilai peserta didik dikelompokkan sesuai dengan standar KKM, dan dicari persentase banyaknya peserta didik yang mendapatkan nilai ≥ KKM maupun KKM, kemudian dilihat bagaimana efektivitasnya berdasarkan syarat dari indikator yang sudah ditentukan. Data keterlaksanaan model pembelajaran Multi Level Learning MLL dicari persentasenya kemudian dianalisis dengan adaptasi dari teori Kartika Budi.

1. Analisis Data Motivasi Belajar

a. Motivasi Belajar Setiap Peserta Didik Berikut hasil perhitungan motivasi belajar peserta didik: Tabel 4.7 Kriteria Motivasi Belajar Peserta Didik Siswa Skor Persentase Keterangan S1 81 73,64 Tinggi S2 77 70,00 Tinggi S3 77 70,00 Tinggi S4 62 56.36 Cukup S6 62 67,27 Tinggi S7 76 56,36 Cukup S8 86 78.18 Tinggi S10 61 55,45 Cukup S11 82 74,55 Tinggi S12 70 63,64 Tinggi S13 101 91,82 Sangat Tinggi 63 63 S14 66 60,00 Cukup S15 82 74,55 Tinggi S16 87 79,09 Tinggi S17 89 80,91 Tinggi S18 79 71,82 Tinggi S19 83 75,45 Tinggi S20 97 88.18 Sangat tinggi S21 62 56.36 Cukup S22 82 74,55 Tinggi S23 81 73,64 Tinggi S24 94 85,45 Sangat tinggi S25 82 74,55 Tinggi Dari hasil perhitungan motivasi belajar peserta didik tersebut, kemudian banyaknya peserta didik pada setiap kriteria akan dikelompokkan sesuai dengan kriteria motivasi belajar, sehingga didapat: Tabel 4.8 Persentase Banyaknya Peserta Didik Setiap Kriteria Motivasi Kriteria Jumlah Siswa Persentase Sangat tinggi 4 17,39 Tinggi 14 60,87 Cukup 5 21,74 64 64 Rendah Sangat rendah b. Motivasi Belajar Peserta Didik Secara Keseluruhan Berikut merupakan tabel persentase banyaknya peserta didik dari keseluruhan kriteria motivasi belajar: Tabel 4.9 Persentase Banyaknya Peserta Didik dari Keseluruhan Kriteria Motivasi Kriteria Persentase Jumlah Peserta Didik ST 17,39 4 ST+T 78,26 18 ST+T+C 100 23 ST+T+C+R+SR 100 23 ST+T+C+R+SR 100 23 Pada tabel 4.9 diketahui bahwa persentase banyaknya peserta didik yang memiliki kriteria motivasi sangat tinggi sebesar 17,39 dan persentase banyaknya peserta didik yang memiliki kriteria motivasi sangat tinggi ditambah dengan persentase banyaknya peserta didik yang memiliki kriteria motivasi tinggi sebesar 78,26. Maka berdasarkan tabel 3.5, kriteria motivasi belajar keseluruhan peserta didik berada pada kriteria tinggi. 65 65 c. Hasil Wawancara Peseta Didik Mengenai Model Pembelajaran Multi Level Leraning Berikut merupakan hasil wawancara dengan peserta didik mengenai model pembelajaran Multi Level Learning: Tabel 4.10 Hasil Wawancara dengan Peserta Didik Mengenai Motivasi Belajar Pertanyaan Jawaban 1. Apa yang kamu rasakan ketika mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Multi Level Learning? S1: Seru mba pelajarannya, jadi diskusinya terarah gak cuma diskusi terus ditinggal sama guru. S3: Model pembelajarannya bagus dan menantang. Kita diajarin biar mandiri, terus gemana caranya kerjasama biar pada dong semua. S7: Menarik sih mba cara ngajarnya…cuma banyak tesnya jadi spaneng . S14: Belajarnya enak. Kita jadi gampang tanya ketemen kalo belum mudeng kan dalam satu kelompok harus saling ngajarin. S22: Asik kok mba. Dari pembelajaran yang kemaren kita dilatih biar gak individualis tapi kita diajarin buat bentuk kelompok dalam memecahkan masalah atau soal yang ada. S23: Menurut saya model pembelajarannya mengasikan dan 66 66 menyenangkan. Kita belajar jadi tentor itu gemana rasanya, belajar juga kalo ngajar tuh gampang-gampag susah ternyata bikin paham temen tuh susah juga. 2. Kesulitan apa yang kamu temui selama pembelajaran? S1: Kalo dapet tentor yang kurang jelas ngajarinnya, jadi ikutan bingung mba. S3: Hampir gak ada mba. Kadang suka kebalik-balik rumusnya, terus banyak juga materinya. Terus pas jadi tutor aku ngerasa waktu buat persiapan tutor kurang mba. S7: Suasana serius, terus banyak tes- tes. S14: Rumusnya banyak banget mba, tentornya kadang gak mudengin. S22: Kebanyakan rumus jadi bingung pake yang mana kalo ngerjain soal. S23: Jarang ada kesulitan mba, paling sama waktu buat ngajar tutor kurang, trus materi yang akhir-akhir susah juga. 3. Setelah pembelajaran dengan model Multi Level Learning, apakah kamu termotivasi? Berikan saran tentang keseluruhan proses pembelajaran S1: Lumayan lah mba.. Besok-besok boleh tanya guru mba. Soalnya kan kemaren gak boleh tanya. S3: Aku ngerasa termotivasi mba. Awalnya aku gak tau apa Multi Level Learning, tapi pas udah pelajaran ya enak-enak aja, have fun juga. Lebih 67 67 kreatif lagi pake cara-cara ngajar yang lain, terus pas ngajarin tutor kalo bisa tambahin waktunya, persiapannya lebih lama mba itu saran dari aku. S7: Yaa..gemana ya mba kadang aku termotivasi, tapi yang pas tes-tesnya itu malesin aja mba. Tesnya jangan banyak-banyak, kasih candaan lah biar gak serius mulu suasananya. S14: Termotivasi mba karena seneng sih belajar bareng-bareng. Saran dari aku guru harusnya ngajarin juga di kelompok-kelompok biar kita lebih paham. S22: Termotivasi mba.. Menurut aku lebih bagus lagi kalo bisa pake alat bantu biar lebih paham. S23: Termotivasi mba. Kalo pas temen sekelompok dapet nilai bagus jadi dapet nilai tambahan, jadi pengen jadi tutor lagi. Kalo dari aku mungkin guru kasih penjelasan singkat dulu kesemua siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa peserta didik, didapat informasi bahwa peserta didik merasa pembelajaran dengan Multi Level Learning MLL seru, mengasikan, menantang dan memotivasi karena mareka dapat berbaur dengan teman, melatih kemandirian dalam belajar, melatih kerjasama, dan diskusi menjadi lebih terarah. 68 68

2. Analisis Data Hasil Belajar

a. Nilai Tes Hasil Belajar Berikut adalah nilai dari tes hasil belajar peserta didik: Tabel 4.11 Nilai Tes Hasil Belajar Peserta Didik Subyek Nilai Keterangan Subyek Nilai Keterangan S1 40 Tidak tuntas S15 55 Tidak tuntas S2 70 Tidak tuntas S16 70 Tidak tuntas S3 75 Tuntas S17 60 Tidak tuntas S4 35 Tidak tuntas S18 15 Tidak tuntas S6 40 Tidak tuntas S19 15 Tidak tuntas S7 Tidak tuntas S20 10 Tidak tuntas S8 35 Tidak tuntas S21 40 Tidak tuntas S10 35 Tidak tuntas S22 35 Tidak tuntas S11 15 Tidak tuntas S23 75 Tuntas S12 30 Tidak tuntas S24 70 Tidak tuntas S13 35 Tidak tuntas S25 40 Tidak tuntas S14 10 Tidak tuntas Hasil perhitungan tes hasil belajar peserta didik kemudian dikelompokkan sesuai dengan kriteria sehingga didapat: 69 69 Tabel 4.12 Persentase Banyaknya Peserta Didik dari Keseluruhan Kriteria Hasil Belajar Keterangan Jumlah Peserta Didik Persentase Tuntas 2 9 Tidak Tuntas 21 91 Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa hanya 9 2 peserta didik yang mendapatkan nilai sama dengan KKM yaitu 75, sisanya sebanyak 21 peserta didik belum mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari KKM. Jadi hasil belajar keseluruhan peserta didik masih rendah dan belum memenuhi syarat efektivitas yang sudah ditentukan. b. Hasil Wawancara Peseta Didik Mengenai Model Pembelajaran Multi Level Leraning Berikut merupakan hasil wawancara dengan peserta didik mengenai model pembelajaran Multi Level Learning: Tabel 4.13 Hasil Wawancara dengan Peserta Didik Mengenai Hasil Belajar Pertanyaan Jawaban 1. Hal-hal apa saja yang sudah kamu dapatkan setelah pembelajaran? S1: Jadi belajar kerjasama yang baik, dilatih mandiri. S3: Dapet seru tantangannya jadi tutor, sama lebih mengenal karakter temen. S7: Hmmmm….apa yaa? Aku jadi lebih 70 70 kenal temen yang lain. S14: Jadi bisa sharing tentang pelajaran, kasih-kasih saran sama temen pokoknya jadi kerja bareng. S22: Sabar. Kan ada temen yang langsung dong ada yang gak, jadi kita juga harus bantu temen yang belum dong, kadang harus diulang-ulang, jadi harus sabar. S23: Harus rajin belajar mba apalagi pas jadi tutor kan harus ngajarin temen yang lain, terus juga harus teliti soalnya kan mirip-mirip rumusnya biar gak salah kalo ngajarin. 2. Sehubungan dengan nilai ulangan yang kamu dapat, bagaimana pendapat kamu tentang ulangan harian materi persamaan lingkaran? S1: Pas ngerjain kadang bingung pake rumus yang mana mba. S3: Kurang teliti waktu ngerjainnya. S7: Aku gak niat ngerjainnya..kan udah UAS juga, nanti nunggu remidian aja. S14: Menurutku susah mba soalnya..jadi banyak yang gak bisa. S22: Soalnya kebanyakan. Beda waktu sama guru, kan sama Bu Par banyak tapi dibawa pulang jadi kita nyicil, terus bisa liat buku juga. S23: Harusnya sih bisa ngerjain mba, soalnya kan mirip-mirip sama latihan tapi aku kurang teliti baca soal sama kadang lupa pake rumus yang mana. 71 71 Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa peserta didik, didapat informasi bahwa rendahnya hasil belajar peserta didik disebabkan beberapa faktor yaitu soal ulangan harian terlalu banyak, kurangnya waktu guru untuk membimbing tutor sehingga materi tidak tersampaikan dengan tuntas, kurang telitinya peserta didik dalam mengerjakan soal dan kurangnya niat peserta didik untuk mengerjakan soal ulangan karena ulangan harian dilaksanakan setelah UAS.

3. Analisis Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Multi Level Learning a. Keterlaksanaan Model Pembelajaran Multi Level Learning pada Setiap Pertemuan Berikut adalah hasil perhitungan keterlaksanaan model pembelajaran Multi Level Learning MLL setiap pertemuan yang diobservasi oleh dua orang observer: Tabel 4.14 Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran Multi Level Learning Pertemuan Skor Maks 2 Observer Skor Keterlaksanaan Persentase Observer 1 Observer 2 Pertemuan 1 26 13 13 100 Pertemuan 2 26 12 11 88,46 Pertemuan 3 26 9 10 73,08 Pertemuan 4 26 10 10 76,92 Pertemuan 5 22 8 9 77,27 72 72 b. Keterlaksanaan Model Pembelajaran Multi Level Learning Secara Keseluruhan Persentase keterlaksanaan model pembelajaran Multi Level Learning MLL secara keseluruhan diperoleh dari rata-rata persentase keterlaksanaan proses pembelajaran Multi Level Learning pada setiap pertemuan dengan rumusan sebagai berikut: �� �� � �� � � ℎ = 00 + , + ,0 + , + , = 83,15 Secara keseluruhan persentase keterlaksanaan model pembelajaran Multi Level Learning MLL sebesar 83,15, berdasarkan tabel 3.7 maka keterlaksanaan model pembelajaran Multi Level Learning MLL berada dalam kategori sangat tinggi.

E. Efektivitas Model Pembelajaran

Multi Level Learning Berikut pembahasan dari hasil penelitian: 1. Persentase keterlaksanaan model pembelajaran Multi Level Learning MLL secara keseluruhan sebesar 83,15, berdasarkan tabel 3.7 keterlaksanaan model pembelajaran Multi Level Learning MLL berada dalam kategori sangat tinggi. 2. Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa banyaknya peserta didik yang memperoleh hasil belajar sama dengan KKM hanya sebesar 9 2 peserta didik, sedangkan sebesar 91 21 peserta didik belum mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari KKM. 73 73 3. Persentase banyaknya peserta didik yang memiliki kriteria motivasi sangat tinggi ST sebesar 17,39 dan jumlah persentase banyaknya peserta didik yang memiliki kriteria motivasi sangat tinggi ST dan tinggi T sebesar 78,26 maka berdasarkan tabel 3.5 kriteria motivasi keseluruhan peserta didik berada dalam kategori tinggi. Dari penjabaran diatas hanya dua indikator yang memenuhi kriteria keefektifan yaitu keterlaksanaan model pembelajaran Multi Level Learning MLL dan motivasi peserta didik. Maka dari itu berdasarkan tabel 3.8 penerapan model pembelajaran Multi Level Learning MLL dikatakan cukup efektif.

F. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW PADA KOMPETENSI DASAR PERSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI DI

1 14 253

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 1 23

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TREFFINGER DAN CIRCUIT LEARNING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT.

0 0 6

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 0 8

Efekivitas penerapan model pembelajaran multi level learning ditinjau dari keterlaksanaan model pembelajaran, motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Ngaglik pada pokok bahasan persamaan lingkaran.

0 1 239

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016 (Sub Pokok Bahasan Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan).

0 0 19

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI KELAS XI-IPA SMA SE-KABUPATEN KUDUS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | K

0 0 11

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ARIAS TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMA NEGERI 1 ANGGERAJA EVA SOHRIATI

0 0 10

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI METAKOGNISI PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMAN 9 PINRANG

0 0 96

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP MOTIVASI BELAJAR, AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN JARINGAN HEWAN KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PATTALASSANG

0 2 198