49
49
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan hal-hal yang diperlukan. Persiapan penelitian meliputi permohonan ijin
melakukan penelitian ke SMA Negeri 1 Ngaglik, bimbingan dengan dosen mengenai gambaran penelitian dengan model pembelajaran
Multi Level Learning
, berkonsultasi dengan guru mata pelajaran mengenai materi, model pembelajran yang akan diterapkan dan waktu pelaksanaan
penelitian, pembuatan
instrumen pembelajaran
berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran RPP dan pembuatan instrumen penelitian berupa lembar tes hasil belajar peserta didik, lembar kuesioner motivasi
dan lembar keterlaksanaan pembelajaran. Peneliti tidak melakukan uji coba karena waktu yang terbatas.
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan
Bulan Minggu ke-
Kegiatan 1
2 3
4
September √ √ Perijinan penelitian, observasi dan wawancara
Oktober √ √ √ √ Perencanaan dan pembuatan instrumen
penelitian November
√ √ Perencanaan, pembuatan dan validasi isi
instrumen penelitian
50
50
Bulan Minggu ke-
Kegiatan 1
2 3
4
November √ √ Pelaksanaan penelitian
Desember √
Ulangan harian
B. Validitas Instrumen Penelitian
1. Validitas Isi Lembar Motivasi Belajar
Berikut adalah hasil perhitungan indeks validitas butir Aiken motivasi belajar:
Tabel 4.2 Indeks Validitas Butir Aiken Motivasi Belajar Aspek
Rata-rata Indeks Aiken A
0,633 B
0,670 C
0,644 D
0,602 Rata-Rata Indeks Aiken
Keseluruhan Aspek 0,637
Indeks validitas butir Aiken yang diperoleh adalah 0,637 yang berada pada klasifikasi validitas sedang, sehingga item-item pada lembar
motivasi belajar dapat dikatakan valid.
2. Validitas Isi Lembar Tes Hasil Belajar
Berikut adalah hasil perhitungan indeks validitas butir Aiken tes hasil belajar:
51
51 Tabel 4.3 Indeks Validitas Butir Aiken Tes Hasil Belajar
Aspek Rata-rata Indeks Aiken
A 0,679
B 0,575
C 0,579
D 0,517
E 0,571
F 0,596
G 0,588
H 0,633
Rata-Rata Indeks Aiken Keseluruhan Aspek
0,592
Indeks validitas butir Aiken yang diperoleh adalah 0,592 yang berada pada klasifikasi validitas sedang, sehingga item-item pada lembar tes hasil
belajar dikatakan valid. C.
Pelaksanaan Penelitian
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada Senin, 14 November 2016. Peneliti sebagai guru memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan
guru datang ke sekolah. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran dan menyampaikan secara garis
besar model pembelajaran yang akan diterapkan. Proses pembelajaran pada pertemuan pertama menggunakan metode ceramah yang
52
52 disampaikan oleh guru. Materi yang disampaikan adalah persamaan
lingkaran yang meliputi persamaan lingkaran yang berpusat di � 0,0 ,
� , dan bentuk umum persamaan lingkaran. Kegiatan belajar tidak berjalan lancar, karena peserta didik banyak yang tidak memperhatikan
penjelasan guru seperti sibuk bermain
gadget
, mengobrol dengan temannya, terlambat masuk kelas dan mengerjakan tugas mata pelajaran
lain. Selesai memberi penjelasan guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal latihan yang ada di buku milik peserta didik,
kemudian meminta peserta didik untuk mengerjakan di depan kelas, lalu guru memberi penegasan dari hasil pekerjaan peserta didik.
Kemudian guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menyimpulkan apa yang sudah dipelajari. Setelah itu guru memberi
evaluasi, proses evaluasi belum berjalan baik karena ada peserta didik yang menyepelekan evaluasi. Ketika guru meminta peserta didik untuk
mengumpulkan hasil pekerjaannya, ada peserta didik yang belum mengerjakan sehingga terjadi kepanikan dan akhirnya meminjam
lembar jawab milik temannya. Pada pertemuan pertama, bagian model pembelajaran
Multi Level Leraning
yang dilaksanakan adalah seleksi tutor. Sebelum seleksi tutor guru memberikan kesempatan belajar
selama 10 menit kepada peserta didik. Seleksi tutor dilakukan setelah refleksi dan kesimpulan pembelajaran, guru memberikan soal seleksi
yang kemudian hasilnya digunakan untuk menentukan tutor pada pertemuan kedua. Sebagai penutup guru memberikan informasi tentang
53
53 materi yang akan dibahas pada pertemuan kedua yaitu kedudukan titik
dan garis terhadap suatu lingkaran, dan materi seleksi tutor untuk pertemuan ketiga yaitu persamaan garis singgung lingkaran melalui
titik pada lingkaran dan persamaan garis singgung lingkaran dengan gradien
�. Hal ini dilakukan agar peserta didik dapat mempersiapkan diri dengan baik.
2. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua berlangsung pada hari Jumat, 18 November 2016. Materi yang disampaikan adalah kedudukan titik dan garis terhadap
suatu lingkaran. Pada pertemuan ini proses pembelajaran telah menggunakan model pembelajaran
Multi Level Learning,
berikut penjelasan dari setiap tahap model pembelajaran:
Tabel 4.4 Pelaksanaan Pertemuan Kedua Pengumuman tutor
Pengumuman dan pengarahan singkat untuk tutor dilakuakn pada Selasa, 15 November 2016.
Dalam proses ini ada peserta didik yang menolak menjadi tutor karena merasa tidak siap.
Guru memberi
pengarahan kepada
tutor sehingga menjadi lebih siap.
Membimbing tutor Proses ini dilakukan pada Rabu dan Kamis, 16
dan 17 November 2016 di luar jam pelajaran selama kurang lebih 60 menit, peserta didik
yang telah terpilih menjadi tutor diwajibkan
54
54 mencari bahan ajar, dan dikonsultasikan ke guru.
Bahan ajar yang diberikan oleh tutor sudah baik, guru memberikan bantuan melengkapi bahan
ajar dan beberapa soal latihan. Pencarian
downline Downline
dalam hal ini seharusnya dicari oleh tutor, tetapi karena terjadi sedikit kekacauan
maka guru yang membentuk kelompok. Tutoring
Setiap tutor diharuskan memberi penjelasan dan mendiskusikan dengan kelompoknya tentang
materi dan latihan soal yang ada. Proses ini belum berjalan lancar karena ada beberapa tutor
dan beberapa anggota kelompok masih sering bertanya kepada guru.
Evaluasi Evaluasi dilaksanakan oleh anggota kelompok.
Dalam proses ini tutor akan mendapat
reward
sebesar 3 dari setiap anggota apabila ada anggota kelompoknya yang mendapat nilai sama
dengan atau lebih dari KKM. Pada pertemuan kedua ini proses evaluasi juga belum berjalan
lancar karena didapati peserta didik yang bertukar kertas jawaban.
Selesai dengan
evaluasi, guru memberikan kesimpulan apa yang sudah dipelajari.
55
55 Seleksi tutor
Setelah itu guru memberi soal seleksi untuk menentukan tutor pada pertemuan ketiga. Sama
dengan evaluasi, seleksi tutor kurang berjalan lancar karena beberapa peserta didik enggan
untuk mengerjakan, setelah guru memeriksa satu persatu peserta didik tersebut baru mulai
mengerjakan soal seleksi tersebut selain itu ada peserta didik yang tidak mengerjakan secara
mandiri. Sebagai penutup guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan ketiga yaitu persamaan garis singgung lingkaran melalui titik pada lingkaran dan persamaan garis singgung lingkaran dengan
gradien �, dan materi yang terkait dengan seleksi tutor untuk
pertemuan keempat yaitu persamaan garis singgung lingkaran melalui titik di luar lingkaran agar peserta didik dapat mempersiapkan dengan
baik. 3.
Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga berlangsung pada Sabtu, 19 November 2016. Materi
yang disampaikan adalah persamaan garis singgung lingkaran melalui titik pada lingkaran dan persamaan garis singgung lingkaran dengan
gradien �. Berikut penjelasan dari setiap tahap model pembelajaran:
Tabel 4.5 Pelaksanaan Pertemuan Ketiga Pengumuman tutor
Pengumuman tutor dan pengarahan singkat
56
56 dilakukan
pada malam
harinya melalui
perwakilan kelas. Pengumuman tutor untuk pertemuan ketiga berjalan lancar karena tidak
ada keluhan dari peserta didik yang terpilih menjadi tutor.
Membimbing tutor Proses ini dilakukan pada istirahat pertama dan
kedua sebelum pelajaran matematika dimulai. Bahan ajar yang akan digunakan disusun oleh
guru untuk membantu tutor menjalankan tugasnya, sebagai pengganti tutor diberi tugas
untuk mencari beberapa latihan soal yang sudah diberitahukan dihari sebelumnya.
Pencarian
downline
Seperti pertemuan
sebelumnya
downline
ditentukan oleh guru. Tutoring
Proses ini setiap tutor diharuskan memberi penjelasan tentang materi yang sudah disiapkan,
dan mendiskusikan
dengan kelompoknya
tentang materi dan latihan soal. Pada pertemuan ini beberapa tutor sudah lebih percaya diri dalam
menjalankan tugasnya, tetapi ada sedikti kekacauan karena salah satu tutor terlambat
masuk ke kelas kurang lebih 15 menit, sehingga kelompok tersebut harus belajar tanpa tutor
57
57 sementara waktu dan teman sekelompoknya
mencari tutor tersebut, sehingga untuk kelompok ini penyampaian materi sedikit terburu-buru,
selain itu masih ada anggota kelompok yang bertanya kepada guru, dan masih sering terlihat
peserta didik yang bermain
gadge
t. Evaluasi
Pada pertemuan ini proses evaluasi cukup lancar karena guru sudah mengetahui beberapa peserta
didik yang tidak bekerja mandiri, sehingga tempat duduk peserta didik diacak kembali oleh
guru walaupun masih terlihat ada yang mencari kesempatan untuk bertanya pada peserta didik
lain. Seleksi tutor
Setelah itu guru memberi soal seleksi untuk menentukan tutor pada pertemuan keempat
dengan materi persamaan garis singgung lingkaran melalui titik di luar lingkaran. Seleksi
tutor kurang berjalan lancar karena beberapa peserta didik enggan untuk mengerjakan soal
dengan alasan tidak mau menjadi tutor karena menurut peserta didik materi untuk pertemuan
selanjutnya sulit.
58
58 Penutup
pembelajaran guru
meminta peserta
didik untuk
menyampaikan pendapat tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung, terlebih lagi setelah dua kali menggunakan model
pembelajaran
Multi Level Learning
, tanggapan peserta didik beragam mulai dari senang dengan model pembelajaran tersebut hingga tidak
menyukainya karena selalu mengerjakan soal sehingga kurang santai. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan keempat yaitu persamaan garis singgung lingkaran melalui titik di luar lingkaran, dan materi yang terkait dengan seleksi tutor
untuk pertemuan kelima yaitu keseluruhan materi yang sudah dipelajari agar peserta didik dapat mempersiapkan dengan baik.
4. Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat berlangsung pada Senin, 21 November 2016. Materi yang disampaikan adalah persamaan garis singgung lingkaran
melalui titik di luar lingkaran. Berikut penjelasan dari setiap tahap model pembelajaran:
Tabel 4.6 Pelaksanaan Pertemuan Keempat Pengumuman tutor
Pengumuman dan pengarahan singkat tutor dilakukan Sabtu, 19 November 2016 malam
hariya melalui perwakilan kelas. Pengumuman tutor untuk pertemuan keempat kurang lancar
karena peserta didik yang terpilih mengeluhkan materi yang akan dibahas termasuk sulit.
59
59 Membimbing tutor
Proses membimbing tutor tidak dapat berjalan lancar karena waktu yang terbatas. Untuk
membantu tutor, guru memberikan bahan ajar dan beberapa soal latihan melalui perwakilan
kelas. Guru membuka bimbingan melalui sosial media.
Pencarian
downline
Seperti pertemuan
sebelumnya
downline
ditentukan oleh guru. Tutoring
Proses ini setiap tutor diharuskan memberi penjelasan tentang materi yang sudah disiapkan,
dan mendiskusikan
dengan kelompoknya
tentang materi dan latihan soal. Kegiatan pada pertemuan ini berlangsung kurang lancar karena
baik tutor maupun peserta didik lain bertanya pada guru, hal ini dikarenakan tutor belum
cukup siap, terlebih lagi materi yang akan diajarkan cukup sulit, sehingga waktu yang
dibutuhkan tutor untuk menyampaikan materi menjadi lebih banyak. Kejadian yang lebih
disayangkan aadalah ketika ada peserta didik yang bermain laptop pada saat kegiatan
berlangsung, sehingga
guru perlu
mendisiplinkan peserta didik tersebut dengan
60
60 meminta peseta didik mematikan laptop dan
memperhatian tutor yang sedang menjelaskan materi.
Evaluasi Pada pertemuan ini proses evaluasi tidak lancar
karena materi terbilang sulit jadi banyak peserta didik yang bekerja sama, peringatan yang
diberikan oleh guru pun diabaikan oleh peserta didik.
Seleksi tutor Tidak ada seleksi tutor untuk pertemuan kelima
dikarenakan waktu tidak mencukupi untuk dilaksanakan seleksi.
Penutup pembelajaran
guru meminta
peserta didik
untuk menyampaikan pendapat tentang proses pembelajaran yang telah
berlangsung, terlebih lagi setelah menggunakan model pembelajaran
Multi Level Learning
MLL, untuk pertemuan keempat peserta didik banyak mengeluhkan kurang mengerti materi yang diajarkan oleh tutor.
Setelah itu guru menyampaikan kegiatan pada pertemuan kelima yaitu latihan soal untuk persiapan ulangan harian dengan materi persamaan
lingkaran. Guru menjadikan keluhan peserta didik sebagai bahan evaluasi, untuk mempersiapkan materi dan tutor agar menjadi lebih
baik pada pertemuan berikutnya.
61
61 5.
Pertemuan Kelima Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 November 2016.
Kegiatan pada pertemuan ini adalah latihan soal sebagai persiapan ulangan harian. Kegiatan ini dilakukan dengan diskusi kelompok, pada
awalnya akan ada tutor untuk membantu peserta didik mendalami materi, tetapi karena waktu yang tidak mencukupi pada pertemuan
sebelumnya untuk diadakan seleksi tutor maka peserta didik yang pernah menjadi tutor ditempatkan dikelompok-kelompok tersebut agar
dapat membantu peserta didik yang lain. Kegiatan berlangsung cukup lancar, tetapi masih ada peserta didik yang tidak memperhatikan tutor
dan tidak terlibat dalam diskusi. 6.
Pertemuan Keenam Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Desember 2016.
Kegiatan pada pertemuan keenam adalah ulangan harian, waktu pengerjaan ulangan harian adalah 120 menit dengan 20 soal ulangan
dan 30 menit untuk mengisi kuesioner. Pada pengambilan data tes hasil belajar ada 3 peserta didik yang tidak hadir. Ulangan harian berjalan
cukup lancar, hanya ada beberapa peserta didik yang mencari kesempatan untuk bertanya pada peserta didik lain.
D. Analisis Data Hasil Penelitian
Data motivasi peserta didik dicari persentasenya, setelah itu dikelompokan berdasarkan kategori yang didapat, kemudian keseluruhan
kriteria motivasi belajar peserta didik dianalisis dengan menggunakan teori
62
62 dari Kartika Budi. Untuk data hasil belajar dianalisis dengan standar
KKM, nilai peserta didik dikelompokkan sesuai dengan standar KKM, dan dicari persentase banyaknya peserta didik yang mendapatkan nilai
≥ KKM maupun
KKM, kemudian dilihat bagaimana efektivitasnya berdasarkan syarat dari indikator yang sudah ditentukan. Data keterlaksanaan model
pembelajaran
Multi Level Learning MLL
dicari persentasenya kemudian dianalisis dengan adaptasi dari teori Kartika Budi.
1. Analisis Data Motivasi Belajar
a. Motivasi Belajar Setiap Peserta Didik
Berikut hasil perhitungan motivasi belajar peserta didik: Tabel 4.7 Kriteria Motivasi Belajar Peserta Didik
Siswa Skor
Persentase Keterangan
S1 81
73,64 Tinggi
S2 77
70,00 Tinggi
S3 77
70,00 Tinggi
S4 62
56.36 Cukup
S6 62
67,27 Tinggi
S7 76
56,36 Cukup
S8 86
78.18 Tinggi
S10 61
55,45 Cukup
S11 82
74,55 Tinggi
S12 70
63,64 Tinggi
S13 101
91,82 Sangat Tinggi
63
63 S14
66 60,00
Cukup S15
82 74,55
Tinggi S16
87 79,09
Tinggi S17
89 80,91
Tinggi S18
79 71,82
Tinggi S19
83 75,45
Tinggi S20
97 88.18
Sangat tinggi S21
62 56.36
Cukup S22
82 74,55
Tinggi S23
81 73,64
Tinggi S24
94 85,45
Sangat tinggi S25
82 74,55
Tinggi Dari hasil perhitungan motivasi belajar peserta didik tersebut,
kemudian banyaknya peserta didik pada setiap kriteria akan dikelompokkan sesuai dengan kriteria motivasi belajar, sehingga
didapat: Tabel 4.8 Persentase Banyaknya Peserta Didik Setiap Kriteria
Motivasi
Kriteria Jumlah Siswa
Persentase
Sangat tinggi 4
17,39 Tinggi
14 60,87
Cukup 5
21,74
64
64 Rendah
Sangat rendah
b. Motivasi Belajar Peserta Didik Secara Keseluruhan
Berikut merupakan tabel persentase banyaknya peserta didik dari keseluruhan kriteria motivasi belajar:
Tabel 4.9 Persentase Banyaknya Peserta Didik dari Keseluruhan Kriteria Motivasi
Kriteria Persentase
Jumlah Peserta Didik
ST 17,39
4 ST+T
78,26 18
ST+T+C 100
23 ST+T+C+R+SR
100 23
ST+T+C+R+SR 100
23 Pada tabel 4.9 diketahui bahwa persentase banyaknya peserta
didik yang memiliki kriteria motivasi sangat tinggi sebesar 17,39 dan persentase banyaknya peserta didik yang memiliki
kriteria motivasi sangat tinggi ditambah dengan persentase banyaknya peserta didik yang memiliki kriteria motivasi tinggi
sebesar 78,26. Maka berdasarkan tabel 3.5, kriteria motivasi belajar keseluruhan peserta didik berada pada kriteria tinggi.
65
65 c.
Hasil Wawancara Peseta Didik Mengenai Model Pembelajaran
Multi Level Leraning
Berikut merupakan hasil wawancara dengan peserta didik mengenai model pembelajaran
Multi Level Learning:
Tabel 4.10 Hasil Wawancara dengan Peserta Didik Mengenai Motivasi Belajar
Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang kamu rasakan ketika
mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran Multi
Level Learning?
S1: Seru mba pelajarannya, jadi diskusinya terarah gak cuma diskusi
terus ditinggal sama guru. S3: Model pembelajarannya bagus dan
menantang. Kita diajarin biar mandiri, terus gemana caranya kerjasama biar
pada dong semua. S7:
Menarik sih
mba cara
ngajarnya…cuma banyak tesnya jadi
spaneng .
S14: Belajarnya enak. Kita jadi gampang tanya ketemen kalo belum
mudeng kan dalam satu kelompok harus saling ngajarin.
S22: Asik kok mba. Dari pembelajaran yang kemaren kita dilatih biar gak
individualis tapi kita diajarin buat bentuk kelompok dalam memecahkan
masalah atau soal yang ada. S23:
Menurut saya
model pembelajarannya
mengasikan dan
66
66
menyenangkan. Kita belajar jadi tentor itu gemana rasanya, belajar juga kalo
ngajar tuh gampang-gampag susah ternyata bikin paham temen tuh susah
juga. 2.
Kesulitan apa yang kamu temui
selama pembelajaran?
S1: Kalo dapet tentor yang kurang jelas ngajarinnya, jadi ikutan bingung
mba. S3: Hampir gak ada mba. Kadang suka
kebalik-balik rumusnya, terus banyak juga materinya. Terus pas jadi tutor
aku ngerasa waktu buat persiapan tutor kurang mba.
S7: Suasana serius, terus banyak tes- tes.
S14: Rumusnya banyak banget mba, tentornya kadang gak mudengin.
S22: Kebanyakan rumus jadi bingung pake yang mana kalo ngerjain soal.
S23: Jarang ada kesulitan mba, paling sama waktu buat ngajar tutor kurang,
trus materi yang akhir-akhir susah
juga.
3. Setelah pembelajaran dengan
model Multi Level Learning, apakah
kamu termotivasi?
Berikan saran
tentang keseluruhan
proses pembelajaran
S1: Lumayan lah mba.. Besok-besok boleh tanya guru mba.
Soalnya kan kemaren gak boleh tanya. S3: Aku ngerasa termotivasi mba.
Awalnya aku gak tau apa Multi Level Learning, tapi pas udah pelajaran ya
enak-enak aja, have fun juga. Lebih
67
67
kreatif lagi pake cara-cara ngajar yang lain, terus pas ngajarin tutor kalo
bisa tambahin waktunya, persiapannya lebih lama mba itu saran dari aku.
S7: Yaa..gemana ya mba kadang aku termotivasi, tapi yang pas tes-tesnya
itu malesin aja mba. Tesnya jangan banyak-banyak, kasih
candaan lah biar gak serius mulu suasananya.
S14: Termotivasi mba karena seneng sih belajar bareng-bareng.
Saran dari aku guru harusnya ngajarin juga di kelompok-kelompok biar kita
lebih paham. S22: Termotivasi mba..
Menurut aku lebih bagus lagi kalo bisa pake alat bantu biar lebih paham.
S23: Termotivasi mba. Kalo pas temen sekelompok dapet nilai bagus jadi
dapet nilai tambahan, jadi pengen jadi tutor lagi. Kalo dari aku mungkin guru
kasih penjelasan singkat dulu kesemua
siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa peserta didik, didapat informasi bahwa peserta didik merasa pembelajaran dengan
Multi Level Learning
MLL seru, mengasikan, menantang dan memotivasi karena mareka dapat berbaur dengan teman, melatih kemandirian
dalam belajar, melatih kerjasama, dan diskusi menjadi lebih terarah.
68
68
2. Analisis Data Hasil Belajar
a. Nilai Tes Hasil Belajar
Berikut adalah nilai dari tes hasil belajar peserta didik: Tabel 4.11 Nilai Tes Hasil Belajar Peserta Didik
Subyek Nilai
Keterangan Subyek Nilai
Keterangan
S1 40
Tidak tuntas S15
55 Tidak tuntas
S2 70
Tidak tuntas S16
70 Tidak tuntas
S3 75
Tuntas S17
60 Tidak tuntas
S4 35
Tidak tuntas S18
15 Tidak tuntas
S6 40
Tidak tuntas S19
15 Tidak tuntas
S7 Tidak tuntas
S20 10
Tidak tuntas S8
35 Tidak tuntas
S21 40
Tidak tuntas S10
35 Tidak tuntas
S22 35
Tidak tuntas S11
15 Tidak tuntas
S23 75
Tuntas S12
30 Tidak tuntas
S24 70
Tidak tuntas S13
35 Tidak tuntas
S25 40
Tidak tuntas S14
10 Tidak tuntas
Hasil perhitungan tes hasil belajar peserta didik kemudian dikelompokkan sesuai dengan kriteria sehingga didapat:
69
69 Tabel 4.12 Persentase Banyaknya Peserta Didik dari Keseluruhan
Kriteria Hasil Belajar
Keterangan Jumlah Peserta Didik
Persentase
Tuntas 2
9 Tidak Tuntas
21 91
Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa hanya 9 2 peserta didik yang mendapatkan nilai sama dengan KKM yaitu 75, sisanya
sebanyak 21 peserta didik belum mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari KKM. Jadi hasil belajar keseluruhan peserta didik
masih rendah dan belum memenuhi syarat efektivitas yang sudah ditentukan.
b. Hasil Wawancara Peseta Didik Mengenai Model Pembelajaran
Multi Level Leraning
Berikut merupakan hasil wawancara dengan peserta didik mengenai model pembelajaran
Multi Level Learning:
Tabel 4.13 Hasil Wawancara dengan Peserta Didik Mengenai Hasil Belajar
Pertanyaan Jawaban
1. Hal-hal apa saja yang sudah
kamu dapatkan
setelah
pembelajaran?
S1: Jadi belajar kerjasama yang baik, dilatih mandiri.
S3: Dapet seru tantangannya jadi tutor, sama lebih mengenal karakter
temen.
S7: Hmmmm….apa yaa? Aku jadi lebih
70
70
kenal temen yang lain. S14:
Jadi bisa
sharing tentang
pelajaran, kasih-kasih saran sama temen pokoknya jadi kerja bareng.
S22: Sabar. Kan ada temen yang langsung dong ada yang gak, jadi kita
juga harus bantu temen yang belum dong, kadang harus diulang-ulang,
jadi harus sabar. S23: Harus rajin belajar mba apalagi
pas jadi tutor kan harus ngajarin temen yang lain, terus juga harus teliti
soalnya kan mirip-mirip rumusnya biar gak salah kalo ngajarin.
2. Sehubungan
dengan nilai
ulangan yang kamu dapat, bagaimana
pendapat kamu
tentang ulangan harian materi persamaan lingkaran?
S1: Pas ngerjain kadang bingung pake rumus yang mana mba.
S3: Kurang teliti waktu ngerjainnya. S7: Aku gak niat ngerjainnya..kan
udah UAS juga, nanti nunggu remidian aja.
S14: Menurutku
susah mba
soalnya..jadi banyak yang gak bisa. S22: Soalnya kebanyakan. Beda waktu
sama guru, kan sama Bu Par banyak tapi dibawa pulang jadi kita nyicil,
terus bisa liat buku juga. S23: Harusnya sih bisa ngerjain mba,
soalnya kan mirip-mirip sama latihan tapi aku kurang teliti baca soal sama
kadang lupa pake rumus yang mana.
71
71 Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa peserta didik, didapat
informasi bahwa rendahnya hasil belajar peserta didik disebabkan beberapa faktor yaitu soal ulangan harian terlalu banyak, kurangnya
waktu guru untuk membimbing tutor sehingga materi tidak tersampaikan dengan tuntas, kurang telitinya peserta didik dalam
mengerjakan soal dan kurangnya niat peserta didik untuk mengerjakan soal ulangan karena ulangan harian dilaksanakan setelah UAS.
3. Analisis Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Multi Level Learning
a. Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Multi Level Learning
pada Setiap Pertemuan
Berikut adalah
hasil perhitungan
keterlaksanaan model
pembelajaran
Multi Level Learning
MLL setiap pertemuan yang diobservasi oleh dua orang observer:
Tabel 4.14 Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Multi Level Learning
Pertemuan Skor Maks
2 Observer Skor Keterlaksanaan
Persentase Observer 1 Observer 2
Pertemuan 1 26
13 13
100 Pertemuan 2
26 12
11 88,46
Pertemuan 3 26
9 10
73,08 Pertemuan 4
26 10
10 76,92
Pertemuan 5 22
8 9
77,27
72
72 b.
Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Multi Level Learning
Secara Keseluruhan
Persentase keterlaksanaan model pembelajaran
Multi Level Learning
MLL secara keseluruhan diperoleh dari rata-rata persentase keterlaksanaan proses pembelajaran
Multi Level Learning
pada setiap pertemuan dengan rumusan sebagai berikut: �� �� �
�� � � ℎ =
00 + , +
,0 + , +
,
=
83,15 Secara keseluruhan persentase keterlaksanaan model pembelajaran
Multi Level Learning
MLL sebesar 83,15, berdasarkan tabel 3.7 maka keterlaksanaan model pembelajaran
Multi Level Learning
MLL berada dalam kategori sangat tinggi.
E. Efektivitas Model Pembelajaran
Multi Level Learning
Berikut pembahasan dari hasil penelitian: 1.
Persentase keterlaksanaan model pembelajaran
Multi Level Learning
MLL secara keseluruhan sebesar 83,15, berdasarkan tabel 3.7 keterlaksanaan model pembelajaran
Multi Level Learning
MLL berada dalam kategori sangat tinggi.
2. Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa banyaknya peserta didik yang
memperoleh hasil belajar sama dengan KKM hanya sebesar 9 2 peserta didik, sedangkan sebesar 91 21 peserta didik belum
mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari KKM.
73
73 3.
Persentase banyaknya peserta didik yang memiliki kriteria motivasi sangat tinggi ST sebesar 17,39 dan jumlah persentase banyaknya
peserta didik yang memiliki kriteria motivasi sangat tinggi ST dan tinggi T sebesar 78,26 maka berdasarkan tabel 3.5 kriteria motivasi
keseluruhan peserta didik berada dalam kategori tinggi. Dari penjabaran diatas hanya dua indikator yang memenuhi kriteria
keefektifan yaitu keterlaksanaan model pembelajaran
Multi Level Learning
MLL dan motivasi peserta didik. Maka dari itu berdasarkan tabel 3.8 penerapan model pembelajaran
Multi Level Learning
MLL dikatakan cukup efektif.
F. Keterbatasan Penelitian