Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijabarkan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti.

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 16 Maret sampai dengan 28 Maret 2015. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Kondisi Awal Sebelum Penelitian. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu untuk melihat kondisi siswa. Observasi dilakukan oleh peneliti sendiri untuk mengetahui keterampilan berbicara siswa dalam pelajaran. Observasi dilakukan dengan melihat langsung semua kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. a. Keterampilan Berbicara Dari observasi yang dilakukan peneliti pada hari Selasa, 17 Maret 2015, peneliti mendapatkan beberapa hal mengenai keterampilan berbicara siswa selama pembelajaran.Dalam pembelajaran yang berlangsung, guru sering mengajak siswa berkomunikasi dalam bahasa daerah, dalam hal ini bahasa Jawa.Peneliti juga mendata kegiatan siswa yang memenuhi indikator keterampilan berbicara yang ingin dicapai dalam penelitian ini.Hasil observasi keterampilan berbicara siswa dapat dilihat pada Lampiran 3. 74 Dari kondisi awal keterampilan berbicara siswa dapat dilihat lebih jelas pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Hasil observasi kondisi awal keterampilan berbicara Keterangan Indikator Rata- rata Faktor Kebahasaan Faktor Non-kebahasaan Pengu- capan Jeda Nada Pilihan kata Pemba- waan Pandang- an mata Ekspre si kelan caran Jumlah Skor 58,5 56 56.5 51 56 55 53 57,5 55,44 Rata-rata skor 1,72 1,65 1,66 1,5 1,6 1,6 1,6 1,7 1,63 Jumlah siswa terampil berbicara 15 14 18 10 15 10 6 11 13 Jumlah siswa tidak terampil berbicara 19 20 16 24 19 24 28 23 22 Persentase siswa terampil berbicara 44,1 41,2 52,9 29,4 44,1 29,4 17,6 32,4 36,39 Persentase siswa tidak terampil berbicara 55,9 58,8 47,1 70,6 55,9 70,6 82,4 67,6 63,61 Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang terampil berbicara sebanyak 15 orang.Data ini masih belum memenuhi 50 dari jumlah siswa yaitu sebanyak 17 orang. Siswa dikatakan terampil apabila dalam hasil observasi keterampilan berbicaranya mendapatkan nilai yang lebih besar dari 1,5. Sedangkan siswa dikatakan tidak terampil berbicara apabila nilai keterampilan berbicaranya kurang dari atau sama dengan 1,5. b. Hasil Belajar Kondisi awal hasil belajar siswa peneliti dapat dari nilai ulangan siswa tahun pelajaran 20122013 dan tahun pelajaran 20132014. Materi 75 yang diambil adalah materi yang berkaitan dengan kegiatan pagi hari. Dikatakan ‘berkaitan’ karena baru tahun pelajaran 20142015 ini pembelajaran menggunakan kurikulum 2013. KKM atau kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan guru untuk materi kegiatan pagi hari adalah 65. Dari KKM tersebut masih terdapat beberapa siswa yang belum mencapai KKM. Nilai kondisi awal hasil belajar siswa dapat dilihat pada Lampiran 6. Dan berikut merupakan hasilnya: Tabel 4.2 Kondisi awal hasil belajar siswa tahun pelajaran 20122013 Keterangan Tahun Pelajaran 20122013 Jumlah siswa 32 Total nilai 2110 KKM 65 Rata-rata nilai 65,9 Nilai tertinggi 90 Nilai terendah 40 Jumlah siswa yang mencapai KKM 15 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 17 Persentase siswa yang mencapai KKM 46,9 Persentase siswa yang tidak mencapai KKM 53,1 Pada tabel 4.2, ditunjukkan bahwa rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah sebesar 65,9. Dari nilai tersebut terdapat 15 dari 32 siswa yang nilainya melebihi KKM atau dengan persentase kelulusan sebesar 46,9. Dan yang belum mencapai KKM sebanyak 17 siswa atau 53,1. Untuk tahun pelajaran 20132014, nilai siswa dapat dilihat pada Lampiran 7, dan berikut rinciannya: 76 Tabel 4.3 Kondisi awal hasil belajar siswa tahun pelajaran 20132014 Keterangan Tahun pelajaran 20132014 Jumlah siswa 30 Total nilai 1920 KKM 65 Rata-rata nilai 64 Nilai tertinggi 90 Nilai terendah 40 Jumlah siswa yang mencapai KKM 13 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 17 Persentase siswa yang mencapai KKM 43,3 Persentase siswa yang tidak mencapai KKM 56,7 Untuk tahun pelajaran 20132014, nilai rata-rata yang didapatkan siswa hanya sebesar 64 atau lebih rendah dari nilai KKM yang sudah ditentukan 65. Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 dari 30 siswa atau sebesar 43,3. Dan yang tidak tuntas atau tidak mencapai KKM sebanyak 17 siswa atau sebesar 56,7. 2. Pelaksanaan Siklus I Siklus I dilakukan dalam 2 pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 18 Maret 2015 dan pertemuan kedua pada tanggal 20 Maret 2015. Setiap pertemuan dilakukan selama 3 jam pelajaran 3×35 menit. a. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan semua yang dibutuhkan dalam penelitian baik itu perangkat pembelajaran dan medianya.Peneliti juga mempersiapkan video yang digunakan untuk pembelajaran kegiatan pagi hari di kelas. 77 b. Pelaksanaan Dalam tahap ini, kegiatan pembelajaran dilakukan selama 6 jam pelajaran dan dibagi dalam dua pertemuan. Peneliti berperan langsung dalam pembelajaran dan ditemani oleh seorang teman yang bertugas menjadi observer keterampilan berbicara dan dokumentasi. Pertemuan 1 Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada Rabu, 18 Maret 2015. Sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat oleh peneliti, pelaksanaan proses pembelajaran secara garis besar mengacu pada perencanaan tersebut. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan mengajak siswa untuk melakukan tepuk semangat bersama-sama. Setelah tepuk semangat, siswa diajak untuk melihat sebuah video tentang ciri-ciri dan benda-benda yang ada di pagi hari. Dari situ siswa diajak untuk bertanya jawab mengenai apa yang telah mereka lihat. Setiap siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat mereka masing-masing. Kemudian siswa diajak untuk melihat contoh deskripsi kegiatan pagi hari dari guru. Kemudian siswa bersama guru melihat kembali video yang sudah dilihat untuk meyakinkan pendapat mereka. Selanjutnya setiap siswa maju untuk pengambilan nilai berbicara sesuai pendapat mereka. Di akhir pembelajaran siswa diberi tugas dan soal dari materi yang sudah mereka dapat hari itu. 78 Pertemuan 2 Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari berikutnya, Kamis 19 Maret 2015.Materi pembelajaran di pertemuan kedua ini melanjutkan materi hari sebelumnya yaitu tentang kegiatan di pagi hari. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, siswa diajak untuk mengingat materi yang mereka dapat di hari sebelumnya.Beberapa siswa yang paling antusias ditunjuk untuk mengemukakan pendapat mereka.Kemudian pembelajaran dimulai dengan bernyanyi dan melihat video ‘Bangun Tidur’. Dari video tersebut setiap siswa diajak untuk berpendapat tentang hal apa saja yang mereka dapat dari video yang sudah mereka tonton. Kemudian siswa diberi tugas untuk penilaian berbicara yaitu menceritakan kegiatan pagi hari mereka mulai dari bangun tidur hingga berangkat sekolah. Sebelum siswa maju untuk menceritakan kegiatan mereka, siswa diberi contoh cara bercerita melalui sebuah video sehingga siswa bisa mengira- ngira hal apa saja yang harus mereka ceritakan. Di akhir pembelajaran siswa diperintahkan untuk mengerjakan soal latihan di lembar kerja siswa. c. Pengamatan Peneliti mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran untuk mendapatkan nilai dari keterampilan berbicara siswa. Observasi atau pengamatan ini dilakukan sesuai dengan lembar pengamatan keterampilan berbicara yang telah peneliti susun dan 79 telah divalidasi oleh beberapa ahli. Dalam lembar pengamatan tersebut terdapat delapan indikator yang terdiri dari 8 indikator faktor kebahasaan dan 8 indikator faktor non-kebahasaan. Rentang skor dari masing-masing indikator adalah 1 sampai 3.Skor 1 untuk pencapaian indikator yang tidak terlihat. Skor 2 untuk penilaian indikator yang terlihat tetapi belum maksimal. Dan skor 3 diberikan untuk pencapaian indikator yang maksimal. Dari hasil pelaksanaan dan observasi selama siklus I, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1 Keterampilan berbicara Siswa dikatakan tidak terampil berbicara apabila hasil skor yang diperoleh siswa lebih kecil atau sama dengan 1,5. Sedangkan siswa dikatakan terampil berbicara apabila nilai rata-rata yang didapatkan siswa mencapai lebih dari 1,5. Hasil dari keterampilan berbicara pada siklus I dapat dilihat pada Lampiran 4. Penjelasan nilai keterampilan berbicara dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil penilaian Keterampilan berbicara siklus I Indikator Siswa Terampil Persentase Target Persentase Capaian Faktor Kebahasaan 1. Pengucapan 22 60 64,7 2. Jeda 21 60 61,8 3. Nada 21 60 61,8 4. Pilihan Kata 21 60 61,8 Faktor Non-kebahasaan 1. Pembawaan 21 60 61,8 80 2. Pandangan Mata 24 60 70,6 3. MimikEkspresi 22 60 64,7 4. Kelancaran 23 60 67,6 Rata-rata 64,35 Berdasarkan tabel di atas, untuk faktor kebahasaan, dapat dilihat bahwa terdapat 22 dari 34 siswa 64,7 yang memenuhi kriteria dalam indikator pengucapan. Terdapat 21 siswa 61,8 siswa yang memenuhi kriteria jelas dalam nada bicaranya. Pada faktor nada, terdapat 21 dari 34 siswa 61,8 yang memenuhi kriteria. Dan untuk pilihan kata, ada 21 atau 61,8 siswa yang memenuhi kriteria. Untuk faktor non-kebahasaan, terdapat 21 dari 34 siswa 61,8 yang memenuhi kriteria dalam hal pembawaan saat berbicara. 24 atau 70,6 siswa yang pandangan matanya memenuhi kriteria. Siswa yang memenuhi kriteria dalam hal pandangan mata ada 22 siswa atau sebanyak 64,7. Dan kelancaran siswa dalam berbicara terpenuhi sebanyak 67,6 23 dari 34 siswa. 81 Gambar 4.1 Diagram Persentase Keterampilan Berbicara Siklus I Diagram 4.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang terampil berbicara pada siklus I sudah melebihi target penelitian. Dapat dilihat bahwa adanya peningkatan yang dihasilkan selama proses dan hasil penelitian siklus I. 2 Hasil Belajar Nilai hasil belajar siswa diperoleh dari nilai soal evaluasi siklus I yang dikerjakan oleh siswa. Untuk Kriteria Ketuntasan Minimal dalam penelitian ini disesuaikan dengan KKM milik sekolah yaitu 65. Dan data nilai yang diperoleh siswa dari soal evaluasi siklus I dapat dilihat di table 4.5. 82 Tabel 4.5 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I No Nama Skor Pilihan Ganda Skor Uraian Nilai Keterangan 1 adwa 6 10 53,3 TL 2 adelia 10 13 76,7 L 3 arkha 8 16 80 L 4 Icha 8 15 76,7 L 5 Aurel 7 14 70 L 6 Aldi 10 18 93,3 L 7 bimbim 9 20 96,7 L 8 Desi 8 18 86,7 L 9 Dita 7 17 80 L 10 Farel 8 11 63,3 TL 11 happy 3 9 40 TL 12 Ilham 8 16 80 L 13 Isna 10 11 70 L 14 Naya 7 12 63,3 TL 15 Nina 9 16 83,3 L 16 muha 6 12 60 TL 17 mutiara 7 17 80 L 18 nadhira 10 11 70 L 19 nadya 10 14 80 L 20 keizya 8 19 90 L 21 nanda 10 16 86,7 L 22 nezza 9 16 83,3 L 23 Chris 7 14 70 L 24 Anis 10 15 83,3 L 25 khairil 10 16 86,7 L 26 Raya 10 13 76,7 L 27 Viko 9 9 60,0 TL 28 Ridho 10 16 86,7 L 29 Ryan 8 17 83,3 L 30 Iqbal 10 6 53,3 TL 31 syakira 10 17 90,0 L 32 syauqi 6 20 86,7 L 33 yunita 10 12 73,3 L 34 Dina 9 17 86,7 L Keterangan : L = Lulus TL = Tidak Lulus 83 Tabel 4.5 menyajikan nilai hasil belajar yang didapat siswa setelah mengerjakan soal evaluasi siklus I. Keterangan dari nilai tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 4.6 Keterangan Hasil belajar siswa siklus I Jumlah siswa 34 Total nilai 2600 KKM 65 Rata-rata nilai 76,47 Nilai tertinggi 96.7 Nilai terendah 40 Jumlah siswa yang mencapai KKM 27 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 7 Persentase siswa yang mencapai KKM 79,4 Persentase siswa yang tidak mencapai KKM 20,6 Dari tabel hasil belajar siswa siklus I di atas, dapat dilihat bahwa pencapaian ketuntasan siswa sudah cukup besar. Rata-rata nilai yang dicapai sebesar 76,47, sudah melampaui KKM yang ditentukan 65. Selain itu tercapai 79,4 atau 27 dari 34 siswa yang lulus atau mendapatkan nilai di atas KKM 65. Sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak 20,6 yaitu sebanyak 7 siswa. d. Refleksi Setelah siklus I dilaksanakan, refleksi dilakukan oleh peneliti untuk melihat kembali semua yang telah dilakukan selama siklus I. Selain 84 itu refleksi juga digunakan untuk memperbaiki kegiatan atau hasik dari kegiatan yang belum maksimal. Refleksi pada siklus I ini, pertama peneliti rasakan pada saat proses pembelajaran. Di pertemuan pertama proses pembelajaran pada siswa masih belum terkondisikan. Belum terkondisikan disini dengan maksud bahwa pengarahan siswa ke kegiatan berbicara masih kurang maksimal. Di pertemuan pertama siklus I, video yang ditampilkan kepada anak-anak masih belum maksimal. Ternyata siswa masih belum bisa merancang dan mendeskripsikan secara baik tentang pendapat mereka. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa siswa masih bertanya kepada guru peneliti saat ditunjuk untuk maju ke depan kelas. Selain refleksi di pertemuan pertama, pertemuan kedua di siklus I juga memerlukan beberapa perbaikan. Pada proses pembelajaran pertemuan 2, siswa terlalu asik untuk mendiskusikan kegiatan pagi hari mereks dengan teman-teman. Sehingga saat mereka dipanggil ke depan, hanya beberapa yang langsung maju ke depan kelas. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas dalam pembelajaran masih belum maksimal. Untuk hasil keterampilan berbicara di siklus I, ketercapaian target yaitu 60 untuk semua indikator sudah terpenuhi tetapi masih belum maksimal. Dibuktikan dengan aspek kebahasaan, pengucapan hanya terpenuhi 64,7, jeda terpenuhi 61,8, nada 61,8, dan pilihan kata 85 siswa hanya sebanyak 61,8. Sedangkan untuk aspek non- kebahasaan, pembawaan terpenuhi 61,8, pandangan mata para siswa terpenuhi 70,6, ekspresi yang diberikan siswa terpenuhi 64,7, dan kelancaran siswa dalam berbicara terpenuhi 67,6. Hasil belajar siswa pada siklus I dilihat dari hasil nilai yang dicapai pada soal evaluasi siklus I. Dari nilai hasil belajar di siklus I dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa meningkat dari kondisi awal sebelum penelitian. Di kondisi awal sebelum penelitian, rata-rata skor yang diperoleh 65,9 tahun pelajaran 20122013 dan 64 tahun pelajaran 20132014. Nilai tertinggi yang didapatkan pada siklus I sebesar 96,7. Dan nilai terendah yang diperoleh yaitu 40. Dari beberapa refleksi yang telah dilakukan peneliti setelah melaksanakan siklus I, peneliti menyimpulkan bahwa akan diadakan lagi penelitian di siklus II. Siklus II diperlukan untuk memperbaiki beberapa kesalahan dan hal-hal yang belum maksimal yang ditemui selama siklus I berjalan. Selain itu dalam pelaksanaan siklus II akan lebih ditekankan pembelajaran saintifik yang mengandung 5M mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengomunikasikan. 3. Pelaksanaan siklus II Seperti pada siklus I, pelaksanaan siklus II juga dilakukan dalam 2 pertemuan.Pertemuan pertama pada tanggal 23 Maret 2015, dan pertemuan kedua 86 pada 25 Maret 2015. Setiap pertemuan dilakukan selama 3 jam pelajaran atau 3 × 35 menit. a. Perencanaan Dalam proses perencanaan, peneliti menyiapkan segala hal yang berhubungan dengan penelitian mulai dari instrumen pembelajaran dan video yang digunakan untuk penelitian. Dalam penelitian siklus II ini peneliti juga meneliti kembali semua persiapan dengan melihat hasil refleksi selama siklus I berlangsung. b. Pelaksanaan Pertemuan 1 Pertemuan pertama di siklus II berlangsung pada hari Senin, 23 Maret 2015.Untuk pertemuan kali ini siswa diberi materi tentang menu sarapan yang mereka makan pada pagi hari.Beberapa siswa menyebutkan menu apa saja yang dimakannya saat sarapan.Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai pentingnya sarapan dan kandungan zat yang ada di menu sarapan. menalar. Siswa saling bertanya jawab dengan teman sebangkunya mengenai menu sarapan yang mereka makan pagi ini dan mencatatnya di LKS Kegiatan belajar 1 menanya. Beberapa siswa mengungkapkan hasil dari tanya jawabnya dengan teman sebangku. mencoba. Kemudian siswa menyaksikan video tentang sarapan pagi. mengamati. Siswa mencatat hal-hal penting yang terdapat di video mengenai sarapan pagi mencoba.Dari hal-hal penting yang didapat siswa dari video, 87 siswa ditunjuk maju untuk pengambilan nilai berbicara mengomunikasikan. Pada akhir pembelajaran siswa dipersilakan mengerjakan soal latihan yang terdapat pada lembar kerja siswa. Pertemuan 2 Pertemuan kedua dilaksanakan pada Rabu, 25 Maret 2015. Pada pertemuan ini, siswa diajak untuk bernyanyi lagu ‘Pergi Sekolah’ bersama guru. Selain diajak bernyanyi siswa juga diajak untuk melihat video dari lagu tersebut. Siswa bernyanyi lagu Pergi Belajar dan menuliskan liriknya pada lembar kerja. mencoba. Siswa mengungkapkan isi dari lagu Pergi Belajar. menanya. Siswa kemudian menyebutkan kegiatan yang dilakukan sebelum mereka berangkat sekolah, apakah sama dengan isi lagu Pergi Belajar atau berbeda. mencoba. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai peraturan di rumah menalar. Khususnya peraturan di rumah sebelum mereka berangkat sekolah.menyaksikan video dari guru mengenai peraturan di rumah mengamati Dari penjelasan guru, siswa diajak untuk membuat sebuah karangan tentang peraturan di rumah mereka dan bagaimana mereka berangkat sekolah mengomunikasikan. Siswa dipersilakan maju untuk bmenceritakan pengalaman mereka. Di akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal evaluasi di lembar kerja siswa. 88 c. Pengamatan Pengamatan dilakukan peneliti selama proses pembelajaran siklus 2 berlangsung. Sama seperti siklus I, pengamatan di siklus II juga dilakukan untuk melihat sejauhmana perencanaan terlaksana. Untuk keterampilan berbicara, aspek yang dinilai tetap sama seperti yang terdapat di siklus I. Rentang skor dari masing-masing indikator adalah 1 sampai 3. Skor 1 untuk pencapaian indikator yang tidak terlihat.Skor 2 untuk penilaian indikator yang terlihat tetapi belum maksimal. Dan skor 3 diberikan untuk pencapaian indikator yang maksimal.Sementara untuk hasil belajar, data diperoleh dari hasil pekerjaan soal evaluasi siklus II yang diberikan guru peneliti. 1 Keterampilan berbicara Hasil keterampilan berbicara yang didapat selama pelaksanaan siklus II adalah dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran. Proses pengamatan tersebut dilakukan oleh peneliti selama pembelajaran berlangsung dan saat pengambilan nilai berbicara di akhir pembelajaran. hasil keterampilan berbicara siklus II dapat dilihat pada Lampiran 5. Dan penjelasan lampiran tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil penilaian Keterampilan berbicara siklus II Indikator Siswa Terampil Persentase Target Persentase Capaian Faktor Kebahasaan 1. Pengucapan 30 75 88,4 2. Jeda 28 75 82,4 3. Nada 29 75 85,3 89 4. Pilihan Kata 29 75 85,3 Faktor Non-kebahasaan 1. Pembawaan 30 75 88,4 2. Pandangan Mata 28 75 82,4 3. MimikEkspresi 28 75 82,4 4. Kelancaran 29 75 85,3 Rata-rata 84,99 Dari pelaksanaan siklus II, keterampilan berbicara siswa memberikan hasil yang cukup memuaskan. Untuk faktor kebahasaan, pengucapan siswa memperoleh hasil 88,4 atau terdapat 30 dari 34 siswa yang terampil dalam pengucapan. Penggunaan jeda siswa dipereoleh Persentase sebesar 82,4 28 dari 34 siswa. Penggunaan nada saat siswa berbicara diperoleh 85,3 atau sebanyak 29 dari 34 siswa yang menggunakan jeda dengan tepat. Dan pemilihan kata yang dipakai siswa mencapai 85,3. Untuk faktor non-kebahasaan, pembawaan mencapai Persentase sebesar 88,2 atau sebanyak 30 dari 34 siswa yang menguasai. Untuk pandangan mata, terdapat 28 dari 34 siswa yang menguasai. Dalam hal ekspresi, terdapat 28 dari 34 siswa 82,4 yang menguasai. Dan untuk kelancaran berbicara, ada 29 dari 34 siswa yang menguasai 85,3. 90 Gambar 4.2 Diagram Persentase Keterampilan Berbicara Siklus II Dari diagram 4.2 di atas, dapat terlihat bahwa target yang ingin dicapai pada siklus II sudah terlampaui. Dari diagram juga dapat kita lihat bahwa ada perubahan yang signifikan antara target dengan capaian di siklus II. 2 Hasil Belajar Untuk hasil belajar siswa di siklus II didapatkan dari nilai soal evaluasi yang dikerjakan siswa. Soal tersebut berjumlah 10 soal pilihan ganda dan 4 soal uraian. Nilai dan perolehan siswa dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.8 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I No Nama Skor Pilihan Ganda Skor Uraian Nilai Keterangan 1 Adwa 8 13 70 L 2 Adelia 8 15 76,7 L 91 3 Arkha 7 19 86,7 L 4 Icha 9 15 80 L 5 Aurel 10 20 100 L 6 Aldi 7 17 80 L 7 Bimbim 8 17 83,3 L 8 Desi 8 17 83,3 L 9 Dita 5 16 70 L 10 Farel 5 18 76,7 L 11 Happy 8 17 83,3 L 12 Ilham 10 18 93,3 L 13 Isna 8 18 86,7 L 14 Naya 7 16 76,7 L 15 Nina 9 19 93,3 L 16 Muha 9 20 96,7 L 17 Mutiara 9 16 83,3 L 18 Nadhira 9 16 83,3 L 19 Nadya 9 18 90 L 20 Keizya 4 19 76,7 L 21 Nanda 8 11 63,3 TL 22 Nezza 9 17 86,7 L 23 Chris 8 15 76,7 L 24 Anis 7 16 76,7 L 25 Khairil 6 20 86,7 L 26 Raya 5 15 66,7 L 27 Viko 9 17 86,7 L 28 Ridho 6 16 73,3 L 29 Ryan 4 17 70 L 30 Iqbal 9 14 76,7 L 31 Syakira 10 15 83,3 L 32 Syauqi 3 18 70 L 33 Yunita 7 20 90 L 34 Dina 9 16 83,3 L Keterangan : L = Lulus TL = Tidak Lulus Tabel 4.8 di atas menunjukkan nilai-nilai yang didapatkan siswa setelah mengerjakan soal evaluasi siklus II. Dan berikut merupakan penjabaran hasil nilai yang diperoleh siswa di siklus II 92 Tabel 4.9 Hasil belajar siswa siklus II Jumlah siswa 34 Total nilai 2760.0 KKM 65 Rata-rata nilai 81.18 Nilai tertinggi 100.0 Nilai terendah 63.33 Jumlah siswa yang mencapai KKM 33 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 1 Persentase siswa yang mencapai KKM 97.1 Persentase siswa yang tidak mencapai KKM 2.9 Rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada siklus II adalah sebesar 81,18. Jumlah siswa yang mencapai KKM 65 sangat besar yaitu 33 dari 34 siswa atau sebesar 97,1. Dan hanya ada 1 orang siswa yang nilainya tidak mencapai KKM 65 atau sebesar 2,9. d. Refleksi Setelah melaksanakan siklus II, peneliti selanjutnya melakukan refleksi untuk melihat hasil dari pelaksanaan siklus II. Untuk pelaksanaan proses pembelajaran, siklus II sudah termasuk pelaksanaan yang cukup baik. Dalam pertemuan pertama, sebagian dari siswa ada yang tidak sarapan sebelum berangkat sekolah. Hal ini menjadi salah satu hambatan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Hambatan ini disiasati oleh peneliti dengan 93 memberikan contoh menu sarapan sehat yang biasanya diberikan kepada siswa. Pada pertemuan kedua, hambatan yang dialami peneliti adalah siswa yang susah dikondisikan. Hal ini disebabkan karena pelajaran jam pertama mundur. Mundurnya jam pertama pembelajaran ini dikarenakan ada beberapa pengumuman yang diberikan kepala sekolah kepada seluruh siswa sehingga saat masuk kelas, siswa sudah susah untuk dikondisikan. Hambatan ini peneliti atasi dengan memberikan beberapa permainan yang membuat siswa fokus dan kemudian melanjutkan pembelajaran. Hasil keterampilan berbicara yang diperoleh selama pelaksanaan siklus II sudah memenuhi target keberhasilan 75. Dalam faktor kebahasaan, perolehan indikator-indikatornya secara berturut-turut adalah 88,2 pengucapan, 82,4 jeda, 85,3 nada, dan 85,3 pilihan kata. Sementara indikator non- kebahasaannya memperoleh 88,2 pembawaan, 82,4 pandangan mata, 82,4 ekspresi, dan 85,3 kelancaran. Hasil belajar siswa di siklus II juga dapat dilihat meningkat.Hal ini dibuktikan dari naiknya rata-rata nilai yang didapat siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. Nilai rata-rata di sklus I sebesar 76, 47 meningkat menjadi 81,18 di siklus II. Untuk perolehan hasil belajar di siklus II, jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal ada sebanyak 33 dari 34 siswa atau hasnya ada 1 siswa yang tidak 94 mencapai KKM 65. Dengan ketercapaian keterampilan belajar dan hasil belajar siswa yang sudah dilihat di siklus II, penelitian ini dihentikan sampai di siklus II.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Hubungan keterampilan berbicara siswa dengan hasil belajar bahasa indonesia (studi kuantitatif di kelas I MI Unggulan Al Amanah Bedahan Depok, Semester Genap, Tahun Pelajaran 2015/2016

2 23 98

PENGGUNAAN MEDIA CARTOON PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA Penggunaan Media Cartoon Picture Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambiduwur

0 1 10

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA ASPEK Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Aspek Ketrampilan Berbicara Siswa Kelas I Semester II SDN 01 Sambirejo Tah

0 1 16

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN BAHASA KRAMA ALUS Penggunaan Media Boneka Tangan Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dengan Bahasa Krama Alus Pada Siswa Kelas V SDN Wonomulyo Kabupaten Wonogiri Tahu

0 1 16

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN BAHASA KRAMA ALUS Penggunaan Media Boneka Tangan Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dengan Bahasa Krama Alus Pada Siswa Kelas V SDN Wonomulyo Kabupaten Wonogiri Tahu

0 1 10

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN.

0 2 10

PENERAPAN MEDIA GAMBAR ELEKTRONIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Penerapan Media Gambar Elektronik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Bejen Kecamatan Karanganyar.

0 0 15

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL VIDEO PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri, Lembang.

0 1 35

Penggunaan Sumber Belajar Lingkungan Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri Bongas Kulon 2 Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka.

1 2 48

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PESERTA DIDIK KELAS II SD NEGERI PAJANG IV LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18