66
Hasil reliabilitas soal pilihan ganda siklus II adalah sebesar 0,771.Berdasarkan interfal koefisien korelasi reliabilitas, hasil
reliabilitas tersebut masuk dalam kriteria tinggi. Sedangkan untuk soal uraian siklus II, berikut adalah hasil reliabilitasnya
Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas soal Uraian Siklus II
Cronbach’s Alpha N of item
0,657 4
Hasil penghitungan reliabilitas soal uraian siklus II pada tabel 3.15 menunjukkan nilai 0,657.Dari hasil tersebut dapat dinyatakan
bahwa kriteria reliabilitas soal uraian siklus II masuk dalam kriteria tinggi.
G. Teknik Analisis Data
Moleong Hasan, 2004 : 29 menyatakan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan
satuan uraian dasar. Sugiyono 2010 : 35 mengungkapkan bahwa analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil
wawancara, catatan
lapangan, dan
dokumentasi dengan
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri dan orang lain.
67
Dalam penelitian ini, digunakan dua analisis data.Data kualitatif digunakan untuk keterampilan berbicara dan data kuantitatif untuk variabel hasil belajar.
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila hasil dari analisis datanya menunjukkan adanya perubahan ke arah lebih baik daripada kondisi awal yang ada mengenai
keterampilan berbicara dan hasil belajar siswa kelas I SD Negeri Puren. 1.
Keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara siswa didapat melalui observasi yang
dilakukan oleh peneliti sendiri selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis data keterampilan berbicara dilakukan dengan membandingkan
kondisi awal siswa sebelum adanya penelitian dengan kondisi pada siklus I dan II. Keterampilan berbicara siswa dinilai berdasarkan tercapainya
kompetensi siswa sesuai dengan indikator yang ada pada kisi-kisi penilaian. Keterampilan berbicara siswa dinilai dengan rentang skor 1
sampai 3 sesuai dengan kondisi yang diamati peneliti. Dan rentang skor tersebut terdapat pada pedoman penyekoran berikut.
Tabel 3.16 Menghitung Nilai keterampilan berbicara siswa faktor kebahasaan Skor
Kriteria Indikator Pengucapan
Jeda Nada intonasi
Pilihan Kata
3 Tidak
ada kesalahan dalam
pengucapan dan pendengar
tertarik Setiap
penggalan sesuai
dengan penyampaian
topik Penggunaan nada
bicara sesuai dan menarik
perhatian pendengar
Pemilihan kata
dimengerti pendengar
dan tanpa
menggunakan bahasa daerah
68
2 Terdapat
lebih dari 5 kesalahan
pengucapan Terdapat
lebih dari 5 penggalan
yang tidak
sesuai penempatannya
Terdapat lebih
dari 5
penggunaan nada yang tidak sesuai
Ada beberapa
penggunaan bahasa daerah
1 Pengucapan tidak
jelas Belum
bisa menempatkan
penggalan atau jeda tiap kalimat
terlalu lama Belum
menggunakan nada
dalam berbicara
cenderung datar Lebih dari 50
penggunaan kata- kata
adalah bahasa daerah.
Untuk menghitung nilai keterampilan berbicara faktor kebahasaan yang diperoleh siswa, digunakan rumus berikut:
a. Mencari nilai total tot
Total tot = pertemuan 1 + pertemuan 2 b.
Nilai N N =
c. Siswa dinyatakan terampil apabila nilai rata-ratanya di atas 1,5.
d. Menghitung persentase siswa yang terampil berbicara
=
e. Menghitung persentase siswa yang tidak terampil berbicara
=
Sama seperti faktor kebahasaan, pada tabel 3.17 berikut adalah kriteria penilaian keterampilan berbicara faktor non-kebahasaan
69
Tabel 3.17 Menghitung Nilai keterampilan berbicara siswa faktor non-kebahasaan Skor
Kriteria Indikator Pembawaan
Pandangan Mata MimikEkspresi
Kelancaran
3 Tenang, tidak
kaku, dan bersemangat
dalam berbicara Pandangan
tertuju pada pendengar,
terkontrol, dan pendengar
antusias Menggunakan
ekspresi yang tepat dan sesuai
dengan topik pembicaraan
Berbicara dengan lancar dan topik
tersampaikan
2 Lebih dari 5 kali
terpecah konsentrasinya
Lebih dari 5 kali pandangan
tertuju pada satu arah
Lebih dari 5 kali menggunakan
ekspresi yang kurang tepat atau
berlebihan Lebih dari 5 kali
terdengar bunyi yang diselipkan
ee, mmm, aa, oo, dll. yang
mengganggu penyampaian
topik
1 Tidak bisa
menguasai diri Hanya tertuju
pada satu arah dan tidak
memandang kea rah pendengar
Ekspresi masih datar selama
berbicara Tidak berbicara
sama sekali
Untuk menghitung nilai keterampilan berbicara faktor non-kebahasaan yang diperoleh siswa, digunakan rumus berikut:
a. Mencari nilai total tot
Total tot = pertemuan 1 + pertemuan 2 b.
Nilai N N =
c. Siswa dinyatakan terampil apabila nilai rata-ratanya di atas 1,5.
70
d. Menghitung persentase siswa yang terampil berbicara
=
e. Menghitung persentase siswa yang tidak terampil berbicara
=
2. Hasil belajar siswa
Peneliti menggunakan soal-soal pilihan ganda dan uraian yang sudah diujicobakan dan dinyatakan valid dan reliabel. Setelah itu hasil setiap
siswa dimasukkan dalam tabel analisis dengan kriteria sebagai beikut: a.
Penskoran Pilihan Ganda
: jawaban benar = 1 , jawaban salah = 0 Uraian
: rentang jawaban 1 – 5 sesuai jawaban siswa
b. Menghitung nilai benar setiap siswa
c. Menghitung nilai yang diperoleh siswa
Nilai = × 100
d. Menghitung nilai rata-rata
Rata-rata = e.
Menghitung siswa yang mencapai KKM
Persentase siswa yang mencapai KKM
= × 100
71
H. Indikator Keberhasilan