Devisa Kerangka Teoritik TINJAUAN PUSTAKA

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri faktor internal maupun dari luar faktor eksternal individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Faktor-faktor internal tersebut adalah: 1. Faktor jasmaniah fisiologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. 2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas: a. Faktor intelektif yang meliputi: 1 Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat. 2 Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. b. Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri. 3. Faktor kematangan fisik maupun psikis. Sedangkan, faktor-faktor eksternal adalah: 1. Faktor sosial yang terdiri atas: a. Lingkungan keluarga; b. Lingkungan sekolah; c. Lingkungan masyarakat; d. Lingkungan kelompok. 2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. 3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim. 4. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.

D. Devisa

1. Pengertian devisa Devisa adalah kekayaan suatu negara dalam bentuk mata uang asing yang berguna sebagai alat pembayaran internasional Ritonga dan Firdaus, 2007:90. Devisa dapat terdiri dari uang kertas asing, yang biasanya dinilai dalam dollar Amerika USD. Menurut Deliarnov 2007:48 secara sederhana devisa adalah alat pembayaran internasional. Dalam artian lebih luas, devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional dan dapat diterima di dunia internasional. 2. Macam-macam devisa Devisa dapat dibedakan atas devisa umum dan devisa kredit. Devisa umum diperoleh dari perdagangan antarnegara, antara lain dari hasil penjualan ekspor barang, transaksi jasa, dan transfer uang dari luar negeri. Devisa kredit diperoleh dari luar negeri berupa pinjaman, hibah, dan bantuan dari luar negeri dan harus dikembalikan pada waktu yang telah ditetapkan. 3. Wujud devisa a. Uang asing b. Wesel asing c. Emas d. Piutang Tagih Luar Negeri 4. Fungsi dan tujuan penggunaan devisa adalah sebagai berikut: a. Untuk menghitung kemampuan membayar pembayaran internasional. b. Untuk mengetahui kondisi moneter pada saat itu. c. Untuk menstabilkan nilai mata uang rupiah. d. Sumber pembiayaan untuk mendorong pembangunan ekonomi. e. Untuk mendukung tercapainya stabilitas moneter. f. Untuk membayar utang luar negeri. g. Sebagai alat pembayaran luar negeri, dan sebagai alat untuk mengatasi kesulitan perekonomian negara dalam kaitannya dengan pembayaran luar negeri. h. Impor barang dan impor jasa. i. Membuka perwakilan luar negeri. j. Mengirim misi kesenian dan kontingen olahraga ke luar negeri. 5. Sumber devisa a. Ekspor barang. b. Ekspor jasa. c. Turisme pariwisata. d. Grants. e. Pinjaman luar negeri. f. Kiriman uang asing dari orang indonesia di luar negeri kepada saudaranya di Indonesia.

E. Kerangka Teoritik

Pendekatan kooperatif tipe TGT menurut Slavin 2008:166-174 adalah penyajian kelas class precentation, belajar dalam kelompok teams, permainan games, pertandingan tournament, dan penghargaan kelompok team recognition. Menurut Rusman 2011:224, TGT adalah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok- kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. TGT memiliki banyak kesamaan dinamika dengan STAD, tetapi di dalam TGT menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan. Teman satu tim akan membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, tetapi sewaktu siswa sedang bermain dalam games temannya tidak boleh membantu, memastikan telah terjadi tanggung jawab individual. Materi yang sama yang digunakan dalam STAD digunakan sebagai games dalam TGT. Penerapan model TGT sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar ekonomi yang meliputi aspek kognitif dan afektif. Hal ini disebabkan siswa lebih aktif dan lebih senang dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa yang mempunyai hasil belajar aspek kognitif baik, belum tentu mempunyai hasil belajar afektif baik. Melalui pembelajaran kooperatif model TGT, siswa akan dapat meningkatkan kerja sama dengan teman, saling membantu, berani bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru atau dari teman sejawat mengenai suatu materi yang dipelajari serta dapat meningkatkan kemampuan siswa yang lain, sehingga pembelajaran tidak hanya dilihat dari peningkatan dari aspek kognitif saja, akan tetapi juga dilihat dari aspek afektif. Penggunaan model pembelajaran kooperatif menunjukkan efektivitas yang sangat tinggi bagi perolehan hasil belajar siswa, baik dilihat dari pengaruhnya terhadap penguasaan materi pelajaran maupun dilihat dari pengembangan dan pelatihan sikap serta keterampilan-keterampilan sosial yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam kehidupannya di masyarakat. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan di kelas X3 SMA Negeri 2 Yogyakarta oleh Danu Eri Setiawan 2011 menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas X3 SMA Negeri 2 Yogyakarta pada materi pembelajaran ekonomi pokok bahasan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai sig. 2- tailed = 0,000 α = 0,05, artinya terdapat perbedaan pemahaman siswa setelah diterapkan model pembelajaran TGT. Berdasarkan uraian tersebut, dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis: Ha : terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran TGT pada pembelajaran ekonomi materi devisa di kelas IX A SMP Negeri 1 Dukun. 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi : penelitian dilaksanakan di kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta.

0 2 232

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 195

PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI MATERI DEVISA Penelitian Dilaksanakan pada Siswa Kelas IX A SMP Negeri 1 Dukun

0 2 281

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN

0 8 321

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PEMBELAJARAN JURNAL UMUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 3 289