Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi : penelitian dilaksanakan di kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta.

(1)

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI PEMBELAJARAN EKONOMI

Penelitian Dilaksanakan di Kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta

Lian Sisan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran ekonomi dengan pokok bahasan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari 32 siswa. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta pada materi pembelajaran ekonomi pokok bahasan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan rata-rata pre test = 54,375 dan hasil post test = 62,25. Hasil pengujian statistik terhadap hasil pre test dan post test tersebut menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rata-rata pre test dan post test (sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TYPE AS AN ATTEMPT TO

INCREASE STUDENTS’ UNDERSTANDING IN LEARNING ECONOMICS

Case Study on The Tenth Grade Students of Two State Senior High School Yogyakarta

Lian Sisan

Sanata Dharma University Yogyakata 2011

The purpose of this research is to find out the improvement of students’ understanding in economics with the subject government policy in economy through the application of cooperative teaching model type TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT).

This research was a Classroom Action Research (CAR). This research was applied to the X2 students of Two State Senior High School Yogyakarta 2010/2011 school year. There were 32 students on the class. The implementation was conducted within one cycle which was covered by four phases; namely planning, action, observation, and reflection. In gathering the data, the researcher used observation form of teacher’s activity, observation form of students’ activity, observation form of classroom activity, observation form of teacher’s activity during learning teaching process, classroom monitoring instrument, observation form of students’ activity in a group, and reflection. Data gathered were analyzed by using descriptive analysis and comparative analysis.

The result of this research shows that the implementation of cooperative teaching model Teams Games Tournament (TGT) type improves students’ understanding of X2 students of Two State Senior High School Yogyakarta in studying economics with the subject of government policy in economy. It is showed from calculation of mean of pre-test = 54.375 and the result of post-test = 62. 25. The result of statistic test on the result of pre-test and post-test shows the significant difference from the mean of pre-test and post-test (sig. (2-tailed) = 0.000 < α =0.005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI PEMBELAJARAN EKONOMI

Penelitian Dilaksanakan di Kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh : LIAN SISAN NIM : 071334013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI PEMBELAJARAN EKONOMI

Penelitian Dilaksanakan di Kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh : LIAN SISAN NIM : 071334013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(7)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk kedua orang tuaku: Ayahanda Sunario, S.H dan Ibunda Dra. Ana Farisila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(8)

MOTTO

“Aku tidak pernah mengenal kata kegagalan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(9)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Agustus 2011 Penulis

Lian Sisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(10)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Lian Sisan

Nomor Mahasiswa : 071334013

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES

TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI PEMBELAJARAN EKONOMI

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 25 Agustus 2011 Yang menyatakan,

Lian Sisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(11)

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI PEMBELAJARAN EKONOMI

Penelitian Dilaksanakan di Kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta

Lian Sisan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran ekonomi dengan pokok bahasan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari 32 siswa. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta pada materi pembelajaran ekonomi pokok bahasan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan rata-rata pre test = 54,375 dan hasil post test = 62,25. Hasil pengujian statistik terhadap hasil pre test dan post test tersebut menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rata-rata pre test dan post test (sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(12)

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TYPE AS AN ATTEMPT TO

INCREASE STUDENTS’ UNDERSTANDING IN LEARNING ECONOMICS

Case Study on The Tenth Grade Students of Two State Senior High School Yogyakarta

Lian Sisan

Sanata Dharma University Yogyakata 2011

The purpose of this research is to find out the improvement of students’ understanding in economics with the subject government policy in economy through the application of cooperative teaching model type TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT).

This research was a Classroom Action Research (CAR). This research was applied to the X2 students of Two State Senior High School Yogyakarta 2010/2011 school year. There were 32 students on the class. The implementation was conducted within one cycle which was covered by four phases; namely planning, action, observation, and reflection. In gathering the data, the researcher used observation form of teacher’s activity, observation form of students’ activity, observation form of classroom activity, observation form of teacher’s activity during learning teaching process, classroom monitoring instrument, observation form of students’ activity in a group, and reflection. Data gathered were analyzed by using descriptive analysis and comparative analysis.

The result of this research shows that the implementation of cooperative teaching model Teams Games Tournament (TGT) type improves students’ understanding of X2 students of Two State Senior High School Yogyakarta in studying economics with the subject of government policy in economy. It is showed from calculation of mean of pre-test = 54.375 and the result of post-test = 62. 25. The result of statistic test on the result of pre-test and post-test shows the significant difference from the mean of pre-test and post-test (sig. (2-tailed) = 0.000 < α =0.005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(13)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament

Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran Ekonomi dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :

1. Bapak Drs. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

menyediakan waktunya, memberikan saran, masukan, maupun revisi-revisi serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai.

5. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. dan Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku dosen penguji. Terima kasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga penulisan skripsi ini menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(14)

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta para staf karyawan USD Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan pelayanan selama penulis belajar di USD.

7. Ibu Sri Hartati, B. A. selaku guru mitra dalam melaksanakan penelitian di kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta sehingga penelitian dapat terlaksana dan berjalan lancar.

8. Seluruh keluarga besar SMA Negeri 2 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian. Terima kasih banyak atas ijin dan bantuannya.

9. Kedua orang tuaku, Ayahanda Sunario, S.H. dan Ibunda Dra. Ana Farisila yang tercinta, yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih saying, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis. 10.Adikku Sonia Stella dan Tomi Satalar terima kasih atas dukungan dan

doanya, Tuhan Yesus selalu memberkati.

11.Jerry Tovar S.Pd yang selama ini selalu mendukung dan membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas semua doa, cinta, dan kasih sayangnya. Tuhan selalu menyertai kita.

12.Teman-temanku yang membantu selama penelitian Felix, Danu, Nicolas Bayu, Venny, Kiki, Rima, dan laras. Kepada Agustina Jayanti, tanpa kamu media pembelajaranku tidak bakalan lengkap dan seluruh teman-temanku Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 terima kasih atas semangat dan dorongan kalian serta kebersamaan kalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(15)

13.Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Yogyakarta, 25 Agustus 2011 Penulis

Lian Sisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(16)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. .

i

 

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

 ... 

ii

 

HALAMAN PENGESAHAN

 ... 

iii

 

HALAMAN PERSEMBAHAN

 ... 

iv

 

HALAMAN MOTTO

 ... 

v

 

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

 ... 

vi

 

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

 ... 

vii

 

ABSTRAK ... viii

 

ABSTRACT

 ... 

ix

 

KATA PENGANTAR

 ... 

x

 

DAFTAR ISI ...

xv

 

DAFTAR TABEL

 ... 

xvi

 

DAFTAR GAMBAR

 ... 

xvii

 

DAFTAR LAMPIRAN

 ... 

xviii

 

BAB I PENDAHULUAN

 ... 

1

 

A. Latar Belakang Masalah

 ... 

1

 

B. Batasan Masalah

 ... 

4

 

C. Rumusan Masalah

 ... 

4

 

D. Tujuan Penelitian

 ... 

5

 

E. Manfaat Penelitian

 ... 

5

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(17)

xvi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

 ... 

7

 

A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

 ... 

7

 

B. Model Pembelajaran Kooperatif (

Cooperative Learning)

 ... 

11

 

C. TGT (

Teams Games Tournament

)

 ... 

12

 

D. Pemahaman

 ... 

13

 

E. Mata Pelajaran Ekonomi

 ... 

14

 

F. Kerangka Teoritik

 ... 

15

 

BAB III METODE PENELITIAN

 ... 

18

 

A. Jenis Penelitian

 ... 

18

 

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

 ... 

18

 

C. Subyek dan Obyek Penelitian

 ... 

18

 

D. Prosedur Penelitian

 ... 

19

 

E. Instrumen Penelitian

 ... 

25

 

F. Teknik Pengumpulan Data

 ... 

29

 

G. Teknik Analisis Data

 ... 

30

 

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

 ... 

33

 

A. Sejarah SMA Negeri 2 Yogyakarta

 ... 

33

 

B. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi SMA Negeri 2 Yogyakarta

 ... 

35

 

C. Kurikulum SMA Negeri 2 Yogyakarta

 ... 

37

 

D. Organisasi SMA Negeri 2 Yogyakarta

 ... 

41

 

E. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 2 Yogyakarta

 ... 

49

 

F. Siswa SMA Negeri 2 Yogyakarta

 ... 

52

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(18)

G. Kondisi Fisik dan Fasilitas Penunjang Pembelajaran SMA Negeri 2

Yogyakarta

 ... 

53

 

H. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah

 ... 

58

 

I. Hubungan antara SMA Negeri 2 Yogyakarta dengan Instansi Lain

 ... 

60

 

J. Usaha-usaha Peningkatan Lulusan

 ... 

63

 

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

 ... 

66

 

A. Deskripsi Penelitian

 ... 

66

 

1. Observasi pra penelitian

 ... 

66

 

a. Observasi guru

 ... 

67

 

b. Observasi siswa

 ... 

71

 

c. Observasi kelas

 ... 

73

 

2. Pelaksanaan penelitian

 ... 

76

 

a. Perencanaan

 ... 

77

 

b. Tindakan

 ... 

81

 

c. Observasi

 ... 

85

 

d. Refleksi

... 

91

 

B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT

 ... 

95

 

1. Deskripsi data

 ... 

95

 

2. Pengujian komparatif

 ... 

98

 

a. Penyajian prasyarat analisis

 ... 

98

 

b. Pengujian hipotesis penelitian

 ... 

98

 

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

 ... 

101

 

A. Kesimpulan

 ... 

101

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(19)

xviii

B. Keterbatasan Penelitian

 ... 

101

 

C. Saran

 ... 

103

 

DAFTAR PUSTAKA

 ... 

104

 

LAMPIRAN

                                     

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(20)

DAFTAR TABEL

 

Tabel 4.1 Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Yogyakarta Kelas X

 ... 

39

 

Tabel 4.2 Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Yogyakarta Kelas XI dan XII

Program IPA

 ... 

40

 

Tabel 4.3 Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Yogyakarta Kelas XI dan XII

Program IPS

 ... 

41

 

Tabel 4.4 Daftar Nama Guru dan Pegawai SMA Negeri 2 Yogyakarta

 ... 

49

 

Tabel 4.5 Keadaan Guru

 ... 

52

 

Tabel 4.6 Keadaan Tenaga Kependidikan

 ... 

52

 

Tabel 4.7 Keadaan Siswa

 ... 

53

 

Tabel 4.8 Keadaaan Ruangan SMA Negeri 2 Yogyakarta

 ... 

55

 

Tabel 4.9 Daftar Pengurus Komite Tetap SMA Negeri 2 Yogyakarta

 ... 

59

 

Tabel 4.10 Daftar Pengurus Komite Tidak Tetap SMA Negeri 2 Yogyakarta

 ... 

59

 

Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktifitas Guru

 ... 

69

 

Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa

 ... 

72

 

Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran

 ... 

74

 

Tabel 5.4 Aktivitas Guru Pada Siklus I

 ... 

85

 

Tabel 5.5 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus I

 ... 

88

 

Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas

 ... 

89

 

Tabel 5.7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran

dan

Metode

TGT

 ... 

91

 

Tabel 5.8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan

Metode TGT

 ... 

93

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(21)

xx

Tabel 5.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa (

Pre-test dan Post-test)

 ... 

96

 

Tabel 5.10 Pengujian Normalitas Berdasarkan

One Sample

Kolmogorov-Smirnov

 

98

 

Tabel 5.11 Pengujian Beda Rata-rata Berdasarkan

Paired Sample Test

 ... 

99

                                       

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(22)

 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas

 ... 

9

                                       

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(23)

xxii

 

DAFTAR LAMPIRAN

 

Lampiran 1 Lembar Observasi Kegiatan Guru

 ... 

106

 

Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Siswa

 ... 

107

 

Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Kelas

 ... 

108

 

Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran

 ... 

109

 

Lampiran 5 Instrumen Pengamatan Kelas

 ... 

111

 

Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Kelompok

 ... 

112

 

Lampiran 7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran

dan Model

TGT

 ... 

113

 

Lampiran 8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran

dan Model

TGT

 ... 

114

 

Lampiran 10 Soal

Pre-test

 ... 

116

 

Lampiran 11 Soal

Post-test

 ... 

117

 

Lampiran 12 Jumlah Skor Kelompok

 ... 

118

 

Lampiran 1a Lembar Observasi Kegiatan Guru

 ... 

119

 

Lampiran 2a Lembar Observasi Kegiatan Siswa

 ... 

121

 

Lampiran 3a Lembar Observasi Kegiatan Kelas

... 

123

 

Lampiran 1b Lembar Observasi Kegiatan Guru

 ... 

125

 

Lampiran 2b Lembar Observasi Kegiatan Siswa

 ... 

127

 

Lampiran 3b Lembar Observasi Kegiatan Kelas

 ... 

129

 

Lampiran 4a Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran

 ... 

131

 

Lampiran 5a Instrumen Pengamatan Kelas

 ... 

133

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(24)

Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Kelompok

 ... 

135

 

Lampiran 7a Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran

dan Model

TGT

 ... 

136

 

Lampiran 8a Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran

dan Model

TGT

 ... 

137

 

Lampiran 9a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

 ... 

138

 

Lampiran 10a Soal

Pre-test

 ... 

144

 

Lampiran 11a Soal

Post-test

 ... 

149

 

Lampiran 12a Jumlah Skor Kelompok

 ... 

155

 

Lampiran 13 Materi Pembelajaran

 ... 

156

 

Lampiran 14 Skenario Pembelajaran

 ... 

158

 

Lampiran 15 Prosedur

Game Make a Match

 ... 

159

 

Lampiran 16 Prosedur Turnamen

 ... 

161

 

Lampiran 17 Nama-nama Anggota Kelompok

 ... 

163

 

Lampiran 18 Nomor Urut Pengerjaan Soal

 ... 

164

 

Lampiran 19 Poin (uang-uangan kertas)

 ... 

165

 

Lampiran 20 Soal

Make a Match

 ... 

166

 

Lampiran 21 Soal Turnamen

 ... 

168

 

Lampiran 22 Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran

 ... 

170

 

Lampiran 23 Wawancara Terhadap Siswa

... 

172

 

Lampiran 24 Lembar Jawaban

Pre-test

 ... 

173

 

Lampiran 25 Lembar Jawaban

Post-test

 ... 

184

 

Lampiran 26 Uji Paired Sample Test

 ... 

195

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(25)

xxiv

Lampiran 27 Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 ... 

196

Lampiran 28 Berbagai Surat Izin Penelitian

 ... 

197

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(26)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses memberikan pengetahuan, pemahaman, cara bertingkah laku, dan mengembangkan kemampuan-kemampuan yang ada kepada seseorang. Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi “mendidik”,

artinya memelihara dan memberi latihan (Muhibbin Syah, 1995:10). Tujuan pendidikan adalah untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara formal dan nonformal. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan. Menurut Reber dalam Muhibbin (1995:34), istilah instruction (pengajaran)

berarti: pendidikan atau proses perbuatan mengajarkan pengetahuan. Sehingga dapat dikatakan, pengajaran adalah sebuah proses pendidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah pembelajaran.

Mutu pendidikan sangat penting untuk diperhatikan agar tujuan pendidikan dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan. Dalam pendidikan guru memiliki peranan penting dalam menjaga mutu pendidikan. Guru harus menguasai materi dan cara mengajar yang baik agar siswa dapat memahami dan belajar dengan baik pula. Agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(27)

2  

pengajaran dapat berlangsung baik, maka guru perlu melakukan pemilihan dan penggunaan pendekatan, model, model, dan media pembelajaran yang sesuai dan menunjang proses belajar mengajar.

Pendekatan, model, model, dan media pembelajaran saat ini sudah mengalami banyak kemajuan. Meskipun demikian, pada umumnya proses belajar mengajar hingga saat ini belum banyak mengadaptasi perkembangan pendekatan, model, model, dan media pembelajaran. Guru lebih cenderung menggunakan model ceramah. Model ceramah ialah sebuah model mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Muhibbin Syah, 1995:204). Pengajaran dengan model ceramah

hanya menghasilkan hubungan satu arah (one way communication),

sehingga membuat siswa pasif dan menghambat daya kritis siswa. Perhatian siswa cenderung terpusat pada guru (teacher centered), sehingga

timbul kesan siswa hanya dianggap sebagai objek yang selalu menganggap benar apapun yang disampaikan oleh guru. Padahal posisi siswa dalam pembelajaran adalah subjek pembelajaran yang tidak tepat lagi dianggap seperti kertas putih yang boleh diisi apa saja oleh guru. Guru adalah fasilitator siswa dalam mencari dan memperoleh sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya.

Melalui observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap guru mitra, tampak bahwa guru mitra cenderung menggunakan model ceramah dan sesekali menggunakan model tanya jawab dalam proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(28)

3  

mengajar mata pelajaran ekonomi di kelas X2. Dengan kata lain pembelajaran cenderung satu arah (oneway communication). Sebagian

besar (70%) siswa merasa bosan dan tidak tertarik untuk mengikuti proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Dampaknya sebagian besar siswa (70%) tidak dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti tertarik dan merasa perlu menerapkan model pembelajaran yang lebih tepat. Peneliti bersama guru

mitra menetapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games

tournament yang dapat meningkatkan keaktifan siswa serta melatih siswa

agar dapat lebih bekerja sama dalam kelompok. Dengan diterapkannya model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi.

Dalam pembelajaran kooperatif terdapat banyak model

pembelajaran. Salah satunya adalah model Teams Games Tournament

(TGT). TGT terdiri dari siklus regular dari aktifitas pengajaran yaitu

pengajaran, belajar tim, turnamen, dan recognisi tim (penghitungan skor). Pembelajaran dengan menggunakan TGT memberikan kesempatan kepada

guru untuk menggunakan kompetisi antar tim dalam suasana yang positif. Para siswa menyadari bahwa kompetisi merupakan sesuatu yang selalu mereka hadapi setiap saat, tetapi TGT memberikan peraturan dan strategi

untuk bersaing sebagai individu setelah menerima bantuan dari temannya.

TGT membangun ketergantungan dan kepercayaan dalam tim untuk bisa

bersaing dalam turnamen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(29)

4  

Berdasarkan uraian di atas, penulis berkeyakinan bahwa model pembelajaran kooperatif TGT ini dapat digunakan untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa di kelas. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam Pembelajaran Ekonomi untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa”, yang akan dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

Penerapan model pembelajaran kooperatif bisa dilakukan pada berbagai tipe. Dalam penelitian ini akan diterapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam

proses pembelajaran ekonomi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan: bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

teams games tournament sebagai upaya peningkatan pemahaman siswa

terhadap materi pembelajaran ekonomi pada siswa kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(30)

5  

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai upaya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi pada siswa kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi: 1. Guru

Dengan adanya penelitian dengan menggunakan pembelajaran kooperatif, dapat memberi masukan kepada guru untuk mengubah kinerja mengajarnya sendiri ke arah yang lebih baik lagi untuk meningkatkan mutu mengajar dengan menggunakan berbagai model yang sesuai, sehingga bisa menciptakan proses belajar mengajar yang menyenangkan dan penuh semangat.

2. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan siswa mengikuti proses belajar mengajar yang menggunakan model berbeda sehingga dapat lebih meningkatkan prestasi, motivasi, dan menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(31)

6  

3. Peneliti

Sebagai calon guru, peneliti dapat menemukan berbagai solusi untuk mengatasi berbagai masalah pembelajaran dengan memanfaatkan dan menerapkan model pembelajaran kooperatif.

4. Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian sejenis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(32)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Wijaya (2009:9), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research adalah penelitian tindakan (action

research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. PTK

mendorong seorang guru untuk melakukan penilaian kembali terhadap praktek pembelajaran yang dilakukannya dengan maksud untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi diri sendiri maupun para peserta didiknya. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas merupakan sebuah bentuk refleksi diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang mereka lakukan. Melalui penelitian tindakan kelas, guru dapat berkreasi dan mengembangkan kemampuannya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga terjadi peningkatan kualitas pembelajaran yang berkesinambungan, baik kualitas hasil maupun prosesnya.

Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi dalam Mulyasa (2010:10) menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung di dalamnya, yakni: Penelitian + Tindakan + Kelas, dengan paparan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(33)

8  

a. Penelitian, yaitu kegiatan mencermati suatu objek sesuai dengan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan, yaitu suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu.

c. Kelas, dalam hal ini tidak hanya sebatas pada ruang kelas saja tetapi merupakan sekelompok peserta didik dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

2. Karakteristik PTK

PTK memiliki beberapa karakteristik yang harus diperhatikan oleh guru agar dapat diterapkan di kelas sehingga menghasilkan pembelajaran yang efektif, efisien, fungsional, dan optimal. Menurut Hopkins (dalam Suwandi, 2010:14), PTK memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Perbaikan proses pembelajaran dari dalam (an inquiry om practice from within).

b. Usaha kolaboratif antara guru dan dosen (a collaborative effort between scholl teachers and teacher educator).

c. Bersifat fleksibel (a reflective practice made public).

Sementara itu, menurut Rochman Natawidjaja (Suwandi, 2010:14), karakteristik PTK sebagai berikut :

a. Merupakan prosedur penelitian di tempat kejadian yang dirancang untuk menanggulangi masalah nyata di tempat yang bersangkutan; b. diterapkan secara kontekstual, artinya variabel-variabel atau

factor-faktor yang ditelaah selalu terkait dengan keadaan dan suasana penelitian;

c. terarah pada perbaikan atau peningkatan mutu kinerja guru di kelas;

d. bersifat fleksibel (disesuaikan dengan keadaan);

e. banyak mengandalkan data yang diperoleh langsung dari

pengamatan atas perilaku serta refleksi peneliti;

f. menyerupai “penelitian eksperimental”, namun tidak secara ketat mempedulikan pengendalian variabel; dan

g. bersifat situasional dan spesifik, umumnya dilakukan dalam bentuk studi kasus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(34)

9  

3. Tahapan Pelaksanaan PTK

Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:25), untuk melaksanakan PTK dibutuhkan tahapan sebagai berikut :

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita.

b. Tindakan (acting)

Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan (acting) dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya.

c. Pengamatan (observing)

Selanjutnya diadakan pengamatan (observing) yang teliti terhadap proses pelaksanaannya.

d. Refleksi (reflecting)

Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi (reflecting) dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi di dalam kelasnya.

Adapun siklus pelaksanaan tindakan dalam PTK dapat dilukiskan seperti berikut ini (Arikunto, 2006:16) :

Model PTK

Gambar 2.1.Model PTK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(35)

10  

4. Tujuan PTK

Menurut Rochman Natawidjaja (Suwandi, 2010:15), tujuan penelitian kelas adalah sebagai berikut :

a. Untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang

pendidikan dan pengajaran yang dihadapi guru dan tenaga kependidikan, terutama yang berkenaan dengan masalah pembelajaran dan pengembangan materi pengajaran;

b. Untuk memberikan pedoman bagi guru atau administrator

pendidikan di sekolah guna memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem kerjanya agar menjadi lebih baik dan produktif;

c. Untuk melaksanakan program latihan, terutama pelatihan dalam jabatan guru, yaitu sebagai salah satu strategi pelatihan yang bersifat inkuiri agar peserta lebih banyak menghayati dan langsung menerapkan hasil pelatihan tersebut;

d. Untuk memasukkan unsur-unsur pembaruan dalam sistem

pembelajaran yang sedang berjalan dan sulit ditembus oleh pembaharuan pada umumnya;

e. Untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan

interaksi antara praktisi (guru) dengan para peneliti akademis; dan

f. Untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem atau masyarakat

sekolah, yang melibatkan administrasi pendidikan, guru, siswa, orang tua, dan pihak lain yang bersangkutan dengan pihak sekolah.

5. Manfaat PTK

Apabila tujuan-tujuan penelitian tindakan kelas dapat dicapai maka guru akan memperoleh banyak manfaat yang meliputi hal-hal berikut ini (Suwandi, 2010:16) :

a. Guru dapat melakukan inovasi pembelajaran.

b. Guru dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu

memecahkan permasalahan pembelajaran yang muncul.

c. Melalui PTK guru akan terlatih untuk mengembangkan secara

kreatif kurikulum di kelas atau sekolah.

d. Kemampuan reflektif guru serta keterlibatan guru yang dalam

terhadap upaya inovasi dan pengembangan kurikulum pada akhirnya akan bermuara pada tercapainya peningkatan kemampuan profesionalisme guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(36)

11  

B. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Proses pembelajaran berlangsung melalui interaksi antara guru dan siswa situasi pengajaran yang bersifat mendidik. Agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, maka guru harus mampu menciptakan proses pengajaran dalam suasana pembelajaran dan pengajaran yang baik. Proses pengajaran yang efektif dapat terbentuk melalui pengajaran yang berpusat pada siswa bukan berpusat pada guru. Untuk itu, guru seharusnya mengenal berbagai model pembelajaran dan dapat memilihnya secara tepat sesuai dengan situasi kelas dan kondisi siswa. Dalam dunia pengajaran telah dikenal berbagai model pembelajaran, meskipun tidak ada satu model yang tepat untuk segala tujuan dan kondisi karena semua model pembelajaran mempunyai kekuatan dan kelemahan masing-masing.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan suatu model pembelajaran yang

menekankan pada kerja sama dalam sebuah team. Menurut Suprijono

(2009:58):

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif yang benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif.

Menurut Slavin (http://ipotes.wordpress.com/2008/05/10/model-pembelaja

ran -kooperatif/):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(37)

12  

Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja sama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain.

Menurut Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_koopera tif) :

Pembelajaran Kooperatif atau Cooperative Learning merupakan istilah umum untuk sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antar siswa.

Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dengan menggabungkan sejumlah siswa ke dalam kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompoknya sebagai wadah siswa bekerja sama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial antar siswa.

C. Model Teams Games Tournament (TGT)

Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu model

pembelajaran aktif yang lebih menekankan pada kerja sama tim. TGT

menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis serta sistem skor untuk menilai kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim yang lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(38)

13  

Menurut (http://www.ingealitalya.co.cc/2010/12/pembelajaran-kooperatif-model-TGT-teams.html) TGT pertama kali dicetuskan oleh

Robert Slavin dan David De Vries pada tahun 1978. Slavin (1995)

mengemukakan bahwa “model pembelajaran TGT pada dasarnya hamper

sama dengan pembelajaran kooperatif model Student Team Achievement

Division (STAD)”. Menurut Slavin (2008:170), TGT terdiri dari siklus

regular dari aktifitas pengajaran, sebagai berikut: pengajaran, belajar tim, turnamen, rekognisi tim.

Menurut Slavin (2008:170), TGT terdiri dari siklus regular dari

aktifitas pengajaran, sebagai berikut :

1. Pengajaran. Menyampaikan materi pelajaran.

2. Belajar Tim. Para siswa mengerjakan lembar-kegiatan dalam tim

mereka untuk menguasai materi.

3. Turnamen. Para siswa memainkan game akademik dalam kemampuan

yang homogen, dengan meja turnamen tiga peserta.

4. Rekognisi Tim. Skor tim dihitung berdasarkan skor turnamen anggota tim, dan tim tersebut akan direkognisi apabila mereka berhasil melampaui kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

D.Pemahaman

Pemahaman dalam bahasa Inggris yaitu understanding yang berarti

proses psikologis yang berkaitan dengan suatu objek abstrak atau fisik, seperti orang, situasi, atau pesan dimana orang dapat berpikir tentang hal ini dan menggunakan konsep-konsep untuk mengerti dan memahami suatu objek abstrak atau fisik tersebut (http://en.wikipedia.org/wiki/Under standing). Sementara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:811) pemahaman adalah proses, pembuatan memahami atau memahamkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(39)

14  

Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dapat diamati melalui proses belajar mengajar yang terjadi. Semakin aktif tanggapan siswa dalam proses belajar mengajar maka semakin tinggi pemahaman siswa. Selain itu, untuk mengetahuinya dapat melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa.

E. Mata Pelajaran Ekonomi

Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang serta jasa. Menurut Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi) kata ekonomi berasal dari kata Yunani oikos yang berarti keluarga rumah

tangga dan nomos yang berarti peraturan, aturan, hukum, dan secara garis

besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.

Menurut Iskandar (2009:1) ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah tangga – tentu saja yang dimaksud dan dalam perkembangannya kata rumah tangga bukan hanya sekedar merujuk pada satu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak-anaknya, melainkan juga rumah tangga yang lebih luas yaitu rumah tangga bangsa, negara, dan dunia.

Fungsi dari mata pelajaran ekonomi di SMA adalah mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi, yaitu upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(40)

15  

meningkatkan kesejahteraan dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa-peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta terlatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang ada pada masyarakat. Mata pelajaran ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut (tedjo21.files.wordpress.com/2009/09/68-ekonomi-sma.pdf):

1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara.

2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.

3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara.

4. Membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Mata pelajaran ekonomi mencakup perilaku ekonomi dan kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh, yang meliputi aspek-aspek perekonomian, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian kerja, perkoperasian, kewirausahaan, manajemen, dan akuntansi.

F. Kerangka Teoritik

Saat ini belum banyak guru yang melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) di dalam proses pembelajarannya di sekolah. Padahal banyak masalah yang timbul pada saat proses pembelajaran berlangsung yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(41)

16  

dapat dijadikan dasar untuk melakukan PTK. Namun, belum banyak guru yang mengenal apa itu PTK. Kalaupun tahu, PTK dianggap sebagai sesuatu yang rumit untuk dilaksanakan.

Menurut Wijaya Kusuma (2009:2), ada beberapa faktor yang menyebabkan guru belum melakukan PTK di dalam pembelajarannya di sekolah. Faktor-faktor itu adalah sebagai berikut:

1. Guru kurang memahami profesi guru

2. Guru malas membaca

3. Guru malas menulis

4. Guru kurang sensitif terhadap waktu 5. Guru terjebak ke dalam rutinitas kerja 6. Guru kurang kreatif dan inovatif 7. Guru malas meneliti

8. Guru kurang memahami PTK

PTK berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran kelas (Wijaya, 2009:15). Caranya adalah dengan mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru pembelajaran untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di ruang kelas. Masalah tersebut dapat berupa masalah-masalah yang berhubungan dengan proses dan hasil belajar siswa yang tidak sesuai dengan harapan guru atau hal-hal lain yang berkaitan dengan perilaku mengajar guru dan perilaku belajar siswa.

Hasil belajar merupakan proses perubahan dalam pembelajaran siswa. Untuk mengetahui adanya perubahan hasil belajar diperlukan proses. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui pelatihan dengan penerapan model pembelajaran, salah satunya adalah dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(42)

17  

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Menurut peneliti

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat diterapkan dalam pelajaran

ekonomi yang selama ini cenderung dikemas dalam model ceramah dan tanya jawab saja. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang lebih

menekankan pada kerja sama kelompok lebih efektif digunakan karena bagi siswa yang cenderung mengalami kesulitan dan tidak berani bertanya kepada guru dapat terbantu dengan adanya diskusi dalam kelompok selama menjalankan game dan turnamen. Selain itu, model TGT dapat

membuat proses belajar mengajar tidak lagi membosankan dan menarik bagi siswa. Dengan demikian, penerapan pembelajaran tipe TGT diduga

kuat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi. Dengan demikian dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis:

Ha : terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan setelah diterapkan

model pembelajaran TGT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(43)

18 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Wijaya

(2009:9), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Research adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan

oleh guru di dalam kelas. Penelitian ini menggabungkan prosedur penelitian dengan tindakan atau usaha peneliti untuk memahami apa yang terjadi sambil terlibat dalam proses penelitian tersebut.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 2 Yogyakarta

Alamat: Kal. Bener Kecamatan Bener, Tegalrejo, Yogyakarta 55243 2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan bulan Januari-Februari 2011.

C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(44)

19  

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitiannya adalah peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran ekonomi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT .

D. Prosedur Penelitian 1. Kegiatan Pra Penelitian

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengawali dengan kegiatan pra penelitian. Kegiatan yang dilakukan yaitu mengadakan observasi untuk melakukan diagnosis atau dugaan-dugaan sementara adanya suatu permasalahan dan penyebab permasalahan yang muncul di dalam satu kelas. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat menyusun perencanaan untuk tindakan selanjutnya. Setelah beberapa prosedur tersebut dilakukan, kemudian peneliti mengadakan penelitian di dalam kelas dengan menggunakan model

TGT.

2. Pelaksanaan Penelitian

Perencanaan pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan dengan dua siklus. Siklus pertama terdiri dari empat langkah dan siklus kedua merupakan siklus tindak lanjut dari siklus pertama.

a. Siklus Pertama

Kegiatan dalam siklus pertama direncanakan dengan satu kali tatap muka atau pertemuan di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(45)

20  

1) Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti merencanakan tindakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, yang meliputi

sebagai berikut :

a) Peneliti bekerja sama dengan guru akan memetakan

berdasarkan tingkat kemampuannya. Setelah itu peneliti akan membagi siswa dalam satu kelas menjadi jumlah siswa yang proporsional tiap-tiap kelompokknya dan juga berdasarkan heterogenitas masing-masing individu. Pada tahap ini, peneliti menyiapkan beberapa instrument penelitian berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT,

materi pembelajaran yang akan diajarkan guru, soal-soal latihan, dan lembar observasi.

b) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi : (1) Lembar observasi kegiatan guru

(2) Lembar observasi kegiatan siswa (3) Lembar observasi kegiatan kelas (4) Instrumen refleksi.

2) Tindakan

Pada tahap ini, peneliti akan melakukan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT yang telah dipersiapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(46)

21  

sebelumnya. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT

dapat dilihat dengan tahapan sebagai berikut : a) Pembelajaran di kelas

Sebelum masuk kegiatan TGT, yang perlu dilakukan guru

adalah menjelaskan materi pembelajaran seperti biasanya. Guru diperbolehkan menggunakan model ceramah, diskusi, dan tanya jawab, namun yang terpenting adalah siswa harus benar-benar memahami materi yang akan diajarkan. Pemahaman materi akan membantu siswa pada saat dilakukannya permainan kelompok nanti.

b) Kegiatan dalam kelompok (Team)

Dalam kelompok, anggota kelompok dibagi berdasarkan jumlah yang proporsional dan juga berdasarkan heterogenitas dilihat dari prestasi, jenis kelamin, suku dan ras. Selanjutnya siswa diharuskan melakukan kegiatan antara lain : mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru pada lembar jawab. Dalam mengerjakan soal latihan harapan guru adalah siswa dapat mengerti materi yang telah dijelaskan guru melalui bantuan soal-soal latihan. Jika anggota siswa belum mengerti materi pembelajaran, kegiatan selanjutnya yang perlu dilakukan siswa yaitu berdiskusi dengan sesama anggota kelompok. Melalui diskusi bersama, siswa diharapkan menyampaikan kesulitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(47)

22  

pemahaman materi dengan sesama anggota kelompok. Siswa yang kurang memahami bertanya dengan siswa yang telah paham dengan materi yang telah diajarkan. Jika anggota kelompok tidak ada yang mengerti, maka siswa yang bersangkutan dapat menanyakannya dikelompok lain dengan bantuan guru, dan apabila dalam satu kelas tidak ada yang mengetahui jawabannya, maka guru dapat membantu memecahkan masalah tersebut. Fungsi dari diskusi kelompok adalah untuk memberi pemahaman yang merata pada setiap anggota kelompok. Pemahaman yang merata antar anggota kelompok akan memudahkan siswa dalam melakukan permainan atau turnamen nanti.

c) Pelaksanaan game

Pada tahap ini, pelaksanaan game dimaksudkan untuk

menguji pemahaman siswa atas materi yang telah diajarkan guru dan pada saat diskusi kelompok pada kegiatan awal pembelajaran. Game yang dapat digunakan misalnya adalah

game kartu pertanyaan, game make a match, game teka-teki

silang dan sebagainya. Dari masing-masing game tersebut,

guru mengharapkan tingkat partisipasi kelompok untuk melaksanakan game dengan sungguh-sungguh supaya hasil

yang didapat mampu merefleksikan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan model TGT ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(48)

23  

d) Pelaksanaan tournament

Pelaksanaan tournament dilakukan setelah pelaksanaan

game. Dalam tournament guru akan melakukan kompetisi

antar sesama kelompok dengan menggunakan kartu pertanyaan. Prosedurnya : siswa duduk secara berkelompok sesuai pembagian awal, kemudian masing-masing kelompok akan ditandai dengan huruf misalnya kelompok A, kelompok B, kelompok C dan seterusnya. Guru membacakan soal-soal turnamen yang dikemas dalam kartu pertanyaan. Setiap kelompok diharuskan menjawab pertanyaan pada selembar kertas yang telah dipersiapkan. Ketika waktu untuk menjawab pertanyaan telah habis, setiap kelompok wajib menunjukkan jawaban atas soal yang dibacakan guru dengan cara mengangkat jawaban.

e) Penghargaan kelompok

Setelah kegiatan turnamen dilakukan, guru mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai terbaik saat turnamen dan permainan tadi. Nilai diperoleh dari penjumlahan skor kelompok saat permainan dan turnamen, artinya skor

merupakan akumulasi dari game dan tournament.

Pemberian penghargaan dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi dalam mengikuti pelajaran ekonomi, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(49)

24  

meningkatkan pemahaman untuk pelajaran ekonomi nantinya.

Sebelum melakukan permainan dan turnamen, guru akan

memberikan pre-test untuk menilai pemahaman siswa

secara keseluruhan, selanjutnya guru melaksanakan model

TGT dan melakukan post-test untuk menilai kemajuan

siswa pada saat selesai dilakukannya melakuakan game dan

tournament.

3) Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan tindakan. Peneliti mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran di kelas yang dilakukan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pengamatan dilakukan

terhadap beberapa perilaku siswa di dalam kelas, keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan kondisi ruang kelas saat dilangsungkannya kegiatan pembelajaran. Kegiatan pengamatan juga akan dibantu dengan video recorder untuk

mempermudah peneliti dalam mengolah data. 4) Refleksi

Refleksi dilakukan segera setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dilakukan. Kegiatan refleksi digunakan untuk menganalisis segala kekurangan dan juga untuk menganalisis keberhasilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(50)

25  

selama pembelajaran yang dilangsungkan. Kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran akan diperbaiki pada saat kegiatan pada siklus lanjutan (jika diperlukan). Refleksi juga dilakukan untuk apakah indikator keberhasilan yang direncanakan telah tercapai. Pada intinya, refleksi dilakukan untuk mengevaluasi tindakan-tindakan yang telah dilalui. jika terdapat kekurangan maka peneliti berusaha memperbaiki kekurangan tersebut dan jika telah mencapai keberhasilan maka penelitian dapat dikatakan telah mencapai target yang diinginkan.

b. Siklus Kedua

Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya yang membedakan adalah tindakannya. Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang diperlukan untuk penelitian adalah sebagai berikut : 1. Instrumen pra penelitian

a. Pengamatan terhadap guru (observing teacher)

Pengamatan terhadap guru dilakukan dengan menggunakan instrumen yang disebut dengan catatan anekdotal. Catatan anekdotal merupakan catatan terperinci mengenai tindakan yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(51)

26  

seorang guru dalam melakukan pembelajaran di dalam kelas, misalnya pada saat awal kegiatan pembelajaran, guru memberikan salam pembuka atau tidak, guru melakukan presensi terhadap siswa atau tidak dan sebagainya (catatan anekdotal, lampiran 1hal. 108). b. Pengamatan terhadap kondisi kelas (Observing classroom condition)

Pengamatan terhadap kondisi kelas dilakukan untuk menilai kondisi kelas saat dilangsungkannya pembelajaran. Pengamatan terhadap kondisi kelas ini juga meliputi pengamatan tentang tindakan seorang guru untuk mengatasi siswa yang bermasalah. Bermasalah dalam hal ini adalah siswa yang hanya membuat keributan saja, siswa yang pasif di kelas, siswa yang mengganggu konsentrasi temannya dan sebagainya. Selain tindakan guru, peneliti juga mengamati tata letak peralatan kelas, manajemen kelas, dan kondisi ruangan (cukup ventilasi, pencahayaan yang cukup dan sebagainya) (catatan anekdotal, lampiran 2 hal. 110).

c. Pengamatan terhadap siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap siswa dilakukan terhadap masing-masing individu siswa maupun terhadap kelompok siswa. Pengamatan dilakukan pada saat sebelum dilakukan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, saat dilakukannya pembelajaran, dan sesudah

dilakukan pembelajaran. Perubahan tingkah laku siswa juga diamati saat sebelum pembelajaran, saat pembelajaran berlangsung, dan setelah pembelajaran usai (catatan anekdotal, lampiran 3 hal. 109).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(52)

27  

d. Soal pre-test

Sebelum penelitian dilakukan dan sekaligus untuk menguji kemampuan siswa, peneliti memberikan soal pre-test yang sesuai

dengan materi yang diajarkan guru sebelumnya (lampiran 10 hal. 118).

2. Pelaksanaan Tindakan a. Perencanaan (planning)

Kegiatan perencanaan penelitian meliputi kegiatan perencanaan untuk PTK dan kegiatan perencanaan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Pada perencanaan pembelajaran di kelas, peneliti dibantu guru menyiapkan berbagai perangkat pembelajaran di kelas yang terangkum dalam sebuah Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain RPP, peneliti juga menyiapkan berbagai media, materi ajar, model pembelajaran, strategi pembelajaran, dan sebagainya. Dengan kata lain, perencanaan pelaksanaan pembelajaran hampir sama dengan seorang guru dalam mempersiapkan pembelajaran di kelas (lampiran 9 hal. 117).

b. Tindakan (acting)

Kegiatan ini merupakan penerapan dari berbagai perencanaan yang direncanakan sebelumnya. Tindakan merupakan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dalam pelaksanaan tindakan,

kegiatan guru adalah mengajarkan materi yang telah dipersiapkan, strategi pembelajaran, dan model pembelajaran. Instrumen yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(53)

28  

dibutuhkan dalam tahap tindakan adalah penilaian tentang tingkat prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi yang akan diukur dari hasil belajar siswa (lampiran 4 hal. 111 dan lampiran 5 hal 113). Setelah itu guru dibantu oleh peneliti membagikan soal

post-test yang digunakan untuk menilai pemahaman siswa terhadap

materi yang telah diajarkan (lampiran 11 hal. 119). c. Observasi (Observing)

Pengamatan dilakukan peneliti dibantu oleh orang yang ditunjuk peneliti untuk membantu kegiatan observasi. Pada kegiatan pengamatan, yang perlu diamati adalah tindakan guru di kelas saat melakukan pembelajaran, tindakan siswa saat pembelajaran, kondisi fisik kelas, dan penyajian materi pembelajaran (lampiran 6 hal. 114). d. Refleksi (Reflection)

Kegiatan refleksi dilakukan sesudah pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan refleksi meliputi evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan ini dilakukan untuk menilai keberhasilan dan kekurangan dari model yang telah diterapkan sebelumnya. Jika masih banyak kekurangan, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pada siklus tahap kedua, dan jika telah mencapai keberhasilan, maka penelitian dapat dikatakan telah mencapai target (lampiran 7 hal. 115 dan lampiran 8 hal. 116)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(54)

29  

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian yang bersifat kualitatif. Kegiatan yang diamati dalam penelitian kualitatif adalah gejala-gejala yang terjadi saat penelitian dilakukan, maka untuk mengukur gejala tersebut digunakan naluri dan perasaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif tidak jauh berbeda dengan teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitaif. Berikut ini beberapa teknik pengumpulan data yang akan peneliti terapkan dalam penelitian :

1. Observasi (observing)

Kegiatan observasi terdiri atas pengamatan dan pencatatan setiap kejadian secara mendetail. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan catataan anekdotal (anecdotal record) yaitu alat untuk mencatat

gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian. Catatan anekdotal dibuat segera setelah peristiwa terjadi.

2. Wawancara (interview)

Pengumpulan data dengan model wawancara hanyalah sebagai pelengkap informasi yang belum didapat melalui kegiatan observasi. Seperti kegiatan mencari informasi yang hanya diketahui oleh guru, siswa, dan kepala sekolah. Wawancara dapat dilakukan dengan terstruktur dan dapat pula dilakukan dengan bebas. Wawancara terstruktur artinya terdapat pedoman wawancara yang jelas dan terarah untuk mendapatkan sebuah informasi. Wawancara bebas artinya wawancara yang tidak formal dan tidak terpaku pada pedoman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(55)

30  

pertanyaan yang dibuat. 3. Dokumentasi (document)

Pengumpulan data dengan model dokumen dilakukan dengan mempelajari arsip-arsip yang dimiliki oleh seorang guru. Misalnya catatan tentang sikap siswa, nilai hasil ujian mingguan, nilai raport, presensi kelas, dan sebagainya.

G. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui perkembangan peningkatan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran ekonomi maka teknik analisis data yang digunakan yaitu :

1. Analisis Deskriptif

Seluruh data yang didapat dari observasi, wawancara maupun data dokumen dianalisis secara deskriptif, artinya data dipaparkan menurut pemikiran peneliti berdasarkan pengamatan yang dilakukan di kelas. Hasil dari pemaparan dapat berupa cerita maupun rangkuman dalam sebuah tabel.

2. Analisis Komparatif

a. Pengujian prasyarat analisis

Sebelum dilakukan uji mean, digunakan uji normalitas data. Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui hal tersebut maka akan digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(56)

31  

(Algifari, 2003:296) : D = Maks │Fe – Fo│

Keterangan :

D = Deviasi absolut yang tertinggi Fe = Frekuensi harapan

Fo = Frekuensi observasi

b. Pengujian hipotesis penelitian 1. Rumusan hipotesis penelitian

Ho = tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan

setelah diterapkan model pembelajaran TGT.

Ha = terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan setelah

diterapkan model pembelajaran TGT.

2. Pengujian hipotesis penelitian

Untuk menguji hipotesis, digunakan uji beda t-paired test. Uji ini

digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan sebelum dan

setelah diterapkan model pembelajaran TGT. Rumus untuk

menguji hal tersebut (Sugiyono, 2008 : 122) :

   

Keterangan :

= Rata-rata sampel 1 = Rata-rata sampel 2

s1 = Simpangan baku sampel 1

s2 = Simpangan baku sampel 2

= Varians sampel 1 = Varians sampel 2

r = Korelasi antara dua sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(57)

32  

Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan yaitu apabila thitung <

ttabel maka Ho diterima, sebaliknya jika thitung > ttabel maka Ho

ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(58)

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah SMA Negeri 2 Yogyakarta

Sekolah ini didirikan oleh Yayasan Pembinaan Kesejahteraan Persatuan orang tua murid dan Guru (YPK POMG) dan diberi nama SMA YPK, dengan Akte Notaris RM. Wiranto, tertanggal 14 Agustus 1963 Nomor : 17 yang bertempat pertama kali di SMPN 6 Yogyakarta. Susunan pengurus yayasan tersebut adalah :

1. Ketua : Bapak Hadiwarsito

2. Bendahara : Bapak Tarmiso

3. Bendahara Pendidikan : Bapak Antoen Suhono

4. Bidang Umum : Bapak Suharjono

Berkat bantuan Bapak Purwaka, S.H. yang waktu itu menjabat sebagai Kepala Inspeksi SMA, maka sebaiknya SMA YPK dijadikan dahulu sebagai filial salah satu SMA negeri yang ada. Dengan Surat Keputusan perwakilan Departemen P dan K DIY tanggal 15 September 1964 No. 36/C1.UM/64, maka SMA YPK dijadikan filial SMA Negeri 1 Yogyakarta. Untuk keseragaman dengan induknya, dari SMA Negeri 1 Teladan dikirim empat orang tenaga guru untuk memberikan bimbingan dan memudahkan untuk mengadakan penyesuaian dengan SMA-SMA negeri yang ada.

Meskipun tanpa gedung sendiri, penegeriannya dapat terlaksana juga dengan SK Menteri P dan K Republik Indonesia tanggal 17 Juli 1965 No.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(59)

34  

96/SA/B/III/65-66 dan sebagai Kepala Sekolah ditunjuk Bapak Drs. Soemardji.

Dari berdirinya sampai sekarang, SMA Negeri 2 Yogyakarta telah beberapa kali mengalami penggantian pimpinan sekolah, yaitu :

1. RM Soedarmo tahun 1963-1964 (status : SMA Yayasan PK)

2. Antoen Suhono tahun 1964-1965 (status : SMA Filial SMA Negeri 1) 3. Drs. Soemardji tahun 1965-1975 (status : SMA Negeri 2 Yogyakarta) 4. Drs. Meodjiono tahun 1975-1977 (status : SMA Negeri 2 Yogyakarta) 5. Drs. Soeratno tahun 1977-1981 (status : SMA Negeri 2 Yogyakarta) 6. Drs. Wahyuntana tahun 1981-1985 (status : SMA Negeri 2 Yogyakarta) 7. Soedarjo tahun 1985-1992 (status : SMA Negeri 2 Yogyakarta)

8. Drs. Panut S tahun 1992-1993 (status : SMA Negeri 2 Yogyakarta) 9. Drs. Sadali tahun 1993-1997 (status : SMA Negeri 2 Yogyakarta) 10. Drs. Gijo tahun 1997-2000 (status : SMU Negeri 2 Yogyakarta)

11. Drs. H. Mashadi AR tahun 2000-2002 (status : SMU Negeri 2

Yogyakarta masa otonomi daerah)

12. Drs. Bambang Supriyono, MM mulai tanggal 24 Agustus 2002

s.d. 2005 (status SMA Negeri 2 Yogyakarta, masa otonomi daerah) 13. Drs. H. Timbul Mulyono, MP.d tahun 2005

14. Drs. H. Zamroni, MP.d.I

15. Drs. Bashori Muhammad, MM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(60)

35  

B. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi SMA Negeri 2 Yogyakarta

1. Visi SMA Negeri 2 Yogyakarta

Unggul dalam IMTAQ dan IPTEK, cerdas dan berakhlak mulia serta siap berkompetisi dalam dunia global.

2. Misi SMA Negeri 2 Yogyakarta

a. Mendidik siswa agar beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan

berakhlak mulia;

b. Mendidik siswa agar memiliki kecerdasan intelektual, emosional, spiritual;

c. Mendidik siswa agar memiliki wawasan kemasyarakatan dan

kebangsaan serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi;

d. Melaksanakan pembelajaran yang profesional dan efektif agar

siswa mampu mengembangkan diri sesuai bakat dan potensinya secara optimal dalam bidang akademik dan non akademik sehingga mampu berkompetisi di era global;

e. Mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia,

berbahasa Jawa, berbahasa Inggris dan berbahasa asing lain, serta dalam bidang IPTEK, olahraga, seni dan budaya;

f. Mengembangkan sistem kelembagaan, organisasi, manajemen,

administrasi, budaya saling mendukung kerja, serta mengembangkan sumber daya manusia warga sekolah guna mewujudkan sekolah yang dinamis, dan berprestasi;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(61)

36  

g. Menciptakan akademik atmosfir dan iklim kerja yang harmonis,

budaya santun, dan budaya tertib, serta saling hormat antar warga sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar .

3. Tujuan SMA Negeri 2 Yogyakarta

a. Menjadi sekolah yang unggul dalam IMTAQ, IPTEK, dan

berakhlak mulia;

b. Menghasilkan lulusan yang cerdas intelektual, emosional, dan

sepiritual;

c. Menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan kemasyaraktan, dan kebangsaan, memiliki kepekaan social yang tinggi serta siap secara jasmani dan rohani untuk berkompetisi pada era global;

d. Menghasilkan lulusan yang terampil berbahasa Indonesia,

berbahasa Jawa, berbahasa Inggris, dan bahasa lainnya. 4. Strategi SMA Negeri 2 Yogyakarta

a. Layanan Prima kepada Masyarakat

b. Membangun Kultur Sekolah Kondusif meliputi: kedisiplinan, kerja keras dan cerdas, semangat tinggi, ingin maju, dan percaya diri, berorientasi ke depan, berorientasi pada kualitas, kerja sinergi, demokratis, kebersamaan, kejujuran, ketebukaan, budaya bersih, suasana batin menyenangkan, dan mengembangkan ACADEMIC ATMOSPHERE dan LEARNING SOCIETY.

c. Kembangkan profesionalitas

d. Mengakomodir perkembangan Teknologi Informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(62)

37  

e. Kemitraan dengan masyarakat dan lembaga terkait f. Berusaha menjadi yang terbaik

g. Pengembangan sarana, prasarana, media dan metode

pembelajaraan.

C. Kurikulum SMA Negeri 2 Yogyakarta

Kurikulum yang digunakan SMA Negeri 2 Yogyakarta adalah kurikulum KTSP yang disusun oleh sekolah yang disesuaikan dengan kultur sekolah, sehingga KBM yang berlangsung dapat berjalan dengan baik. Di SMA Negeri 2 Yogyakarta dibuka 2 program, yaitu:

1. Program Reguler, yang terdiri dari program IA dan IS. Penjurusan

dilakukan mulai dari kelas XI.

2. Program rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI), mengunakan kurikulum nasional dan adopsi kurikulum cambrigde. Waktu belajar tiga tahun.

Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, Program Bahasa, dan Program Keagamaan terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(63)

38  

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Alokasi waktu satu jam pembelajaran di SMA Negeri 2 Yogyakarta adalah 45 menit. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

Adapun usaha sekolah yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum di sekolah adalah sebagai berikut :

1. Intensifikasi usaha guru dalam memahami penyempurnaan kurikulum.

2. Meningkatkan kemampuan guru dalam membuat perencanaan

pembelajaran.

3. Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan KBM dengan

mempertinggi kadar keaktifan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(64)

39  

4. Meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksankan

evaluasi belajar.

5. Meningkatkan jiwa profesionalisme guru 6. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler.

7. Meningkatkan hasil UJIAN AKHIR (NASIONAL) dan UM/SPMB.

8. Meningkatkan peranan MGMP sekolah.

9. Meningkatkan supervise KBM.

Berikut ini merupakan struktur kurikulum di SMA Negeri 2 Yogyakarta : Tabel 4.1

Struktur Kurikulum SMA N 2 Yogyakarta Kelas X

No. MATA PELAJARAN

KELAS X

Sem .1 Sem.2

Kuri Pelk. Kuri Pelk.

1 Pendidikan Agama 2 2 2 2

2 Kewarganegaraan 2 2 2 2

3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4 4 4

4 Bahasa Inggris 4 5 4 5

5 Matematika 4 5 4 5

6 Fisika 2 3 2 3

7 Kimia 2 3 2 2

8 Biologi 2 2 2 3

9 Sejarah 1 1 1 1

10 Geografi 1 1 1 1

11 Ekonomi 2 2 2 2

12 Sosiologi 2 2 2 2

13 Seni Budaya 2 2 2 2

14 Pend. Jas, Orkes 2 2 2 2

15 Tek.Infor.& Kom. 2 2 2 2

16 Ketrampilan / Bahasa Asing

a. Bahasa Jepang 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(65)

40  

b. Bahasa Mandarin 1 1 1 1

17 Muatan Lokal :

Bahasa Jawa 2 2 2 2

18 Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

JUMLAH 38 42 38 42

Tabel 4.2

Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Yogyakarta Kelas XI dan XII Program IPA

No. MATA PELAJARAN

KELAS XI IA KELAS XII IA

Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2

Kuri Pelk. Kuri Pelk. Kuri Pelk. Kuri Pelk.

1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 2 2

2 Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 2 2

3 Bahasa dan Sastra

Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4

4 Bahasa Inggris 4 5 4 5 4 4 4 4

5 Matematika 4 5 4 5 4 7 4 7

6 Fisika 4 4 4 4 4 4 4 4

7 Kimia 4 5 4 5 4 5 4 5

8 Biologi 4 4 4 4 4 5 4 5

9 Sejarah 1 1 1 1 1 1 1 1

10 Seni Budaya 2 2 2 2 2 1 2 1

11 Pend. Jas, Orkes 2 2 2 2 2 2 2 2

12 Tek.Infor.& Kom. 2 2 2 2 2 2 2 2

13

Ketrampilan/Bhs.Asing a. Bahasa Jepang b. Bahasa Mandarin

1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 14 Muatan Lokal :

Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2 2 2

15 Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*)

JUMLAH 39 42 39 42 39 43 39 43

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(66)

41  

Tabel 4.3

Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Yogyakarta Kelas XI dan XII Program IPS

D. Organisasi SMA Negeri 2 Yogyakarta

Sekolah sebagai lembaga formal mempunyai struktur organisasi sebagai acuan untuk masing-masing elemen bekerja sesuai dengan perannya

No. MATA PELAJARAN

KELAS XI IS KELAS XII IS

Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2

Kuri Pelk. Kuri Pelk. Kuri Pelk. Kuri Pelk.

1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 2 2

2 Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 2 2

3 Bahasa dan Sastra

Indonesia 4 4 4 4 4 5 4 5

4 Bahasa Inggris 4 5 4 5 4 5 4 5

5 Matematika 4 5 4 5 4 4 4 4

6 Sejarah 3 3 3 3 3 4 3 4

7 Geografi 3 3 3 3 3 4 3 4

8 Ekonomi 4 5 4 5 4 6 4 6

9 Sosiologi 3 3 3 3 3 3 3 3

10 Seni Budaya 2 2 2 2 2 1 2 1

11 Pend. Jas, Orkes 2 2 2 2 2 2 2 2

12 Tek.Infor.& Kom. 2 2 2 2 2 2 2 2

13

Ketrampilan/Bhs.Asing a. Bahasa Jepang b. Bahasa Mandarin

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Muatan Lokal :

Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2 2 2

15 Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*)

JUMLAH 39 42 39 42 39 43 39 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(67)

42  

dalam rangka memperlancar jalannya pendidikan. Struktur organisasi SMA Negeri 2 Yogyakarta terdiri atas

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah bertanggung jawab atas segala kegiatan yang diadakan di sekolah. Kepala sekolah bertugas sebagai administrator yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kurikulum, ketatausahaan, administrasi personalia dan pelaksanaan instruksi dari atasan. Selain itu kepala sekolah juga bertugas sebagai supervisor yang memberikan pengawasan dan bimbingan kepada guru, karyawan dan siswa agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan bertanggung jawab. Untuk lebih detailnya, tugas-tugas kepala sekolah adalah sebagai berikut:

a. Selaku pimpinan bertugas:

1) Menyusun perencanaan

2) Mengorganisasikan kegiatan 3) Mengarahkan kegiatan sekolah 4) Mengkoordinasikan kegiatan

5) Melaksanakan pengawasan

6) Mengadakan evaluasi kegiatan terhadap kegiatan

7) Menentukan kebijaksanan

8) Mengadakan rapat

9) Mengambil keputusan

10) Mengatur proses KBM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(68)

43  

11) Mengatur administrasi kantor, siswa, pegawai, perlengkapan dan dunia usaha

12) Mengatur OSIS

13) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia

usaha.

b. Selaku administrator bertugas untuk membuat dan melaksanakan:

1) Perencanaan

2) Pengorganisasian

3) Pengarahan

4) Pengkoordinasian

5) Pengawasan

6) Kurikulum

7) Kesiswaan

8) Kantor

c. Sebagai supervisior bertugas:

1) Kegiatan KBM

2) Kegiatan BP/BK

3) Kegiatan ekstrakurikuler 4) Kegiatan ketatausahaan

5) Kegiatan dengan masyarakat dan dunia usaha 6) Menyelenggarakan supervisior pada ketatausahaan

2. Wakil Kepala Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(69)

44  

Kepala sekolah di SMA Negeri 2 Yogyakarta dibantu oleh 4 wakil kepala sekolah yaitu, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan, Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana dan Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat. Adapun tugasnya masing-masing adalah sebagai berikut: a. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

1) Menyusun program pelajaran

2) Menyusun pembagian tugas guru

3) Menyusun jadwal pelajaran

4) Menyusun jadwal evaluasi pelajaran 5) Menyusun pelaksanan ujian akhir 6) Menerapkan kriteria kenaikan kelas

7) Menerapkan jadwal penerimaan buku laporan pendidikan dan

penerimaan surat tanda kelulusan

8) Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran

9) Menyusun buku kemajuan kelas

10) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan

pelajaran.

b. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

1) Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada para siswa

dalam rangka menegakkan tata tertib siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(70)

45  

2) Melaksanakan pembinaan, pengarahan dan pengendalian.

Kegiatan-kegiatan siswa, seperti kegiatan ekstrakurikuler dan OSIS

3) Meningkatkan kemajuan para siswa dan sekolah 4) Melaksanakan calon siswa teladan

5) Melaksanakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan luar sekolah

6) Mengatur mutasi siswa

7) Menyusun laporan kegiatan siswa secara berkala

8) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan, dan kekeluargaan (6K)

9) Anggaran dasar dan anggaran rumahtangga serta komite

sekolah

10) Pertemuan dengan orang tua

11) Program kerjasama dengan instansi lain 12) Pengabdian masyarakat

c. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana

1) Menyusun rencana kebutuhan, mengadakan dan memelihara

sarana dan prasarana sekolah

2) Mengadministrasi dan mengkoordinasi pendayagunaan sarana

dan prasarana

3) Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana

secara berkala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(1)

   

           

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

   

         

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

   

           

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

   

     

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi pembelajaran akuntansi : penelitian dilaksanakan di kelas XI IPS SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

1 7 319

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi ekonomi pokok bahasan bentuk-bentuk pasar barang : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X-2 SMA Negeri 6 Yogyakarta.

0 0 218

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi : penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta.

1 6 243

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi : penelitian dilaksanakan di kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta - USD Repository

0 2 230

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi : penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 241