22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas PTK, yaitu merupakan suatu
upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan treatment yang sengaja dimunculkan.
Tindakan tersebut dilakukan oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran Mulyasa, 2009:11. Dalam penelitian ini PTK diterapkan dengan tujuan
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Dukun pada pembelajaran
ekonomi materi devisa.
B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 1 Dukun, Jln. Dukun Magelang 56482.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 – Januari 2012.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Dukun kelas IX A. 2.
Objek Penelitian Objek penelitian adalah peningkatan prestasi belajar siswa melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament TGT pada materi devisa.
D. Prosedur Penelitian
1. Kegiatan Pra Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mengawali dengan kegiatan pra-penelitian. Hal ini untuk mengetahui
keadaan di kelas, situasi pembelajaran, model pembelajaran guru. Kegiatan ini dilakukan terhadap pembelajaran di kelas sebelum
menggunakan model TGT. Kegiatan yang dilakukan yaitu peneliti melakukan observasi terhadap situasi di kelas yang mencakup observasi
aktivitas guru, observasi kelas maupun observasi terhadap siswa. Di samping melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara
terhadap guru dan siswa. Setelah mengadakan kegiatan pra penelitian, peneliti mengadakan penelitian di dalam kelas dengan menggunakan
model kooperatif tipe TGT sebagai model yang diimplementasikan untuk permasalahan di kelas tersebut.
2. Kegiatan Penelitian
Penelitian akan dilakukan melalui dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah, sebagai berikut:
a. Siklus pertama
Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali tatap muka di kelas yang meliputi:
1 Perencanaan
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, yang meliputi
sebagai berikut: a
Pada tahap ini, peneliti menyiapkan beberapa instrumen penelitian berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. b
Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya
dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok- kelompok yang beranggotakan 5-6 orang.
c Peneliti menyusun instrumen untuk pengumpulan data,
meliputi: 1
Lembar observasi aktivitas guru lampiran 4 halaman 130.
2 Lembar observasi aktivitas belajar siswa lampiran 6
halaman 133.
3 Lembar observasi pengamatan kelas lampiran 5
halaman 132. 4
Instrumen refleksi lampiran 7 dan 8 halaman 134 dan 135.
2 Tindakan
Pada tahap ini dilakukan implementasi pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana awal, adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut: a
Penyajian kelas Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran akan
diawali guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini dapat dilakukan dengan model ceramah, diskusi atau model
yang lainnya. Yang harus ditekankan dalam penyajian kelas ini adalah siswa harus benar–benar memahami materi
devisa yang disampaikan oleh guru. Penguasaan materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam kelompok
nantinya. b
Kelompok teams Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota
kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan
membantu teman satu kelompok menguasai materi pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan belajar kelompok
dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar kerja sama dalam
kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat diskusi berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan
suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara
bersama-sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu
kepada guru karena mungkin dari salah satu teman kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan
dari guru. Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 6 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis
kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan
lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat games atau
tournament. c
Permainan Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman
siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Games dapat berisi pertanyaan-pertanyaan
bernomor yang dirancang oleh guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa sesuai dengan
materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah satu pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan
kemampuan masing-masing dan teman di dalam kelompoknya diperkenankan untuk membantu anggota
kelompok yang sedang mengerjakan. Jawaban siswa yang benar akan diberikan poin.
d Turnamen
Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi pembelajaran yang sedang dibahas dan setelah siswa
melakukan belajar dalam kelompok. Turnamen ini berfungsi untuk mengetahui kelompok mana yang bisa
mendapatkan nilai yang terbaik. Turnamen di sini merupakan suatu pertandingan antar kelompok-kelompok
yang berbeda. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut: 1
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, masing- masing kelompok akan diberi modal awal sebesar
5000, besarnya investasi minimal 1000 maksimal 2000. 2
Urutan pemilihan kotak ditentukan dengan diundi sebelum permainan dimulai. Sebelum salah satu
kelompok memilih kotak soal, 5 kelompok yang lain harus menginvestasikan uangnya masing-masing,
dengan batas maksimal Rp 2.000, dan batas minimal Rp 1.000.
3 Jika soal dapat dijawab dengan benar, maka akan
mendapat uang sebesar total investasi dari kelima kelompok lainnya. Namun jika jawaban salah, akan
mendapat pengurangan setengah dari total investasi dari kelima kelompok lainnya.
4 Guru bersama siswa membahas soal tournamen.
e Penghargaan kelompok
Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam permainan dan turnamen, dan masing–masing team akan
mendapatkan skor apabila memenuhi standar yang ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat
ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapatkan dengan cara menjumlahkan poin pada skor lembar
permainan setiap anggotanya, ditambah dari poin turnamen dan kemudian dicari skor rata-ratanya.
Yang harus ditekankan dalam pemberian penghargaan di sini bukan mendorong siswa untuk bersaing secara tidak
sehat, akan tetapi pemberian penghargaan tersebut adalah untuk memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya
dapat meningkat.
3 Observasi
Tahap ini, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di dalam tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas dampak
dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung, keterlibatan dan interaksi
siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan bagaimana kondisi kelas. Untuk dapat mengetahui adanya peningkatan prestasi
belajar siswa dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa setelah TGT selesai diterapkan. Pengamatan juga direkam dengan
menggunakan video camcorder. 4
Refleksi Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan dan
penyimpulan hasil observasi terhadap hasil prestasi belajar siswa. Refleksi dilakukan sekali, pada saat berakhirnya post-test.
Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi kekurangan- kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk
perbaikan dalam pertemuan berikutnya, serta untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai dengan indikator
keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis, peneliti melakukan self-reflection dahulu terkait dengan keterampilan
kooperatif siswa dalam kegiatan masing-masing fase, kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama guru untuk
penyempurnaan tindakan pada pertemuan berikutnya bila diperlukan.
b. Siklus kedua
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya yang membedakan adalah
tindakannya. Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
E. Instrumen Penelitian